{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 32.
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَـٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿٣٢﴾
wa iż qālullāhumma ing kāna hāżā huwal-ḥaqqa min ‘indika fa amṭir ‘alainā ḥijāratam minas-samā`i awi`tinā bi’ażābin alīm
QS. Al-Anfal [8] : 32
Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika (Al-Qur’an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”
Ingatlah (wahai Rasul) perkataan orang-orang musyrik dari kaummu ketika menyeru Allah, “Jika yang dibawa oleh Muhammad adalah benar dari Engkau, turunkanlah kepada kami hujan batu dari langit, atau Engkau datangkan kepada kami siksa yang keras lagi menyakitkan.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih ” (Al Anfaal:32)
Hal ini menunjukkan kebodohan mereka yang terlalu parah dan kerasnya mereka dalam mendustakan Al-Qur’an, mereka sombong dan ingkar kepada Al-Qur’an. Ungkapan tersebut justru berbalik membuat keaiban bagi diri mereka sendiri. Seharusnya hal yang lebih utama bagi mereka ialah hendaknya mereka mengatakan, “Ya Allah, jika Al-Qur’an ini benar dari sisi Engkau, maka berilah kami petunjuk kepadanya dan berilah kami kekuatan untuk mengikuti ajaran-ajarannya.” Akan tetapi, mereka meminta keputusan yang berakibat membinasakan diri mereka sendiri, dan mereka meminta untuk segera diturunkan azab dan siksaan. Hal ini dikisahkan oleh Allah dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Dan mereka meminta kepadamu supaya segera diturunkan azab. Kalau tidaklah karena waktu yang telah ditetapkan, benar-benar telah datang azab kepada mereka, dan azab itu benar-benar akan datang kepada mereka dengan tiba-tiba, sedangkan mereka tidak menyadarinya. (Al ‘Ankabut:53)
Dan mereka berkata.”Ya Tuhan kami. cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan pada kami sebelum hari berhisab.” (Shaad:16)
Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi, untuk orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya, (Yang datang) dari Allah, Yang mempunyai tempat-tempat naik. (Al Ma’aarij:1-3)
Hal yang sama dikatakan pula oleh orang-orang yang bodoh dari kalangan umat terdahulu, seperti kaum Nabi Syu’aib yang mengatakan kepadanya, disitir oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka jatuhkanlah atas kami gumpalan dari langit, jika kamu termasuk orang-orang yang benar. (Asy Syu’ara:187)
Sedangkan dalam ayat ini disebutkan:
Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. (Al Anfaal:32)
Syu’bah telah meriwayatkan dari Abdul Hamid (murid Az-Ziyadi), dari Anas ibnu Malik, bahwa Abu Jahal ibnu Hisyamlah yang mengatakan seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. (Al Anfaal:32)
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka sedangkan kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedangkan mereka meminta ampun.
Demikianlah menurut riwayat Imam Bukhari, dari Ahmad dan Muhammad ibnun Nadr, keduanya dari Ubaid illah ibnu Mu’az, dari ayahnya, dari Syu’bah dengan sanad yang sama. Ahmad yang disebutkan dalam sanad ini adalah Ahmad ibnun Nadr ibnu Abdul Wahhab. Demikianlah menurut Al-Hakim Abu Ahmad dan Al-Hakim Abu Ubaidillah An-Naisaburi.
Al-Ahmasy telah meriwayatkan dari seorang lelaki, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.”
Menurutnya orang yang mengatakan demikian adalah An-Nadr ibnul Haris ibnu Kaidah. Selanjutnya Ibnu Abbas mengatakan, sehubungan dengan hal ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi, untuk orang-orang kafir, yang tidak seorang pun dapat menolaknya. (Al Ma’aarij:1-2)
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ata, Sa’id ibnu Jubair, dan As-Saddi, bahwa sesungguhnya dia adalah An-Nadr ibnul Haris. Menurut riwayat Ata ditambahkan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, cepatkanlah untuk kami azab yang diperuntukkan pada kami sebelum hari berhisab.”(Shaad:16)
Dan sesungguhnya kalian datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kalian Kami ciptakan pada mulanya (Al An’am:94)
Seorang peminta telah meminta kedatangan azab yang bakal terjadi, untuk orang-orang kafir. (Al Ma’aarij:1-2)
Ata mengatakan, sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menurunkan belasan ayat sehubungan dengan hal ini.
Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ahmad ibnul Lais, telah menceritakan kepada kami Abu Gassan, telah menceritakan kepada kami Abu Namilah, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya yang mengatakan bahwa dalam Perang Uhud ia melihat Amr ibnul As berdiri di atas kuda kendaraannya seraya berkata, “Ya Allah, jika Al-Qur’an yang dikatakan oleh Muhammad adalah benar, maka benamkanlah diriku dan kudaku ini ke tanah.”
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika betul (Al-Qur’an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau.”, hingga akhir ayat. Bahwa yang mengatakan demikian adalah orang-orang yang bodoh dan yang kurang akalnya dari kalangan umat ini.
(32) وَاِذْ قَالُوا اللهم اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ “Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, ‘Ya Allah, jika betul (al-Qur`an) ini,’ yang mana Muhammad berdakwah kepadanya, الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَاۤءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍ ‘adalah yang benar dari sisiMu, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih’.” Mereka mengucapkan itu dengan penuh keyaki-nan karena kebatilan dan kebodohan mereka terhadap ucapan yang pantas. Seandainya mereka –apabila mereka tetap memegang syub-hat dan tipu daya batil yang semestinya membuat mereka tahu dan yakin terhadapnya– berkata kepada orang yang mendebat mereka dan mengklaim bahwa kebenaran ada padanya, “Jika memang ini adalah kebenaran darimu maka tunjukkan kami kepadanya,” nis-caya hal itu lebih utama dan lebih menutupi kezhaliman mereka, sejak mereka berkata, اللهم اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَقَّ “Ya Allah jika betul al-Qur`an ini ialah yang benar dari sisiMu.” Dengan hanya perkataan ini saja telah diketahui bahwa mereka adalah orang-orang bodoh, dungu, pandir, dan zhalim.
Mereka bukan hanya melecehkan rasulullah dan Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya, tetapi juga menantang Allah. Dan ingatlah wahai nabi Muhammad, ketika mereka, yakni orang-orang musyrik berkata guna mengelabui orang lain seakan-akan apa yang mereka ucapkan tentang Al-Qur’an memang benar dan sesuai keyakinan mereka, ya Allah, jika Al-Qur’an yang dibawa oleh Muhammad ini benar wahyu dari sisi engkau, maka hujanilah kami dengan batu-batu yang benar-benar turun, atau batu-batu sebanyak hujan dari langit, atau kalau siksa itu bukan berupa batu, maka datangkanlah kepada kami azab yang pedihtetapi permohonan mereka yang bersifat menantang itu, tidak segera dikabulkan oleh Allah, sebab dengan hikmah-Nya Allah sekalikali tidak akan menghukum mereka sekarang dengan siksa duniawi yang berat dan memusnahkan, selama engkau nabi Muhammad berada di antara mereka dengan harapan mereka menyambut seruanmu itu. Dan sekali-kali tidaklah pula Allah akan menghukum mereka secara mantap dan langgeng di masa yang akan datang, sedang mereka masih memohon ampunan, menyadari dan meninggalkan kekeliruan mereka.
Al-Anfal Ayat 32 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 32, Makna Al-Anfal Ayat 32, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 32, Al-Anfal Ayat 32 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 32
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)