{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 36.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ ﴿٣٦﴾
innallażīna kafarụ yunfiqụna amwālahum liyaṣuddụ ‘an sabīlillāh, fa sayunfiqụnahā ṡumma takụnu ‘alaihim ḥasratan ṡumma yuglabụn, wallażīna kafarū ilā jahannama yuḥsyarụn
QS. Al-Anfal [8] : 36
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan mendustakan Rasul-Nya itu mengeluarkan harta mereka dan memberikannya kepada orang-orang semisal mereka dari kalangan musyrik dan orang-orang sesat untuk menghalangi orang lain dari jalan Allah dan mencegah kaum mukmin percaya kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan mengeluarkan hartanya untuk tujuan itu. Akan tetapi, yang mereka dapatkan hanyalah penyesalan dan kerugian karena harta mereka lenyap, sedangkan cita-cita mereka untuk memadamkan cahaya Allah dan mencegah orang-orang dari jalan-Nya tidak tercapai. Pada akhirnya, mereka akan dikalahkan oleh kaum mukmin dan orang-orang kafir itu akan dikumpulkan di Neraka Jahanam dan disiksa di dalamnya.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Az-Zuhri dan Muhammad ibnu Yahya ibnu Hibban, Asim ibnu Umar ibnu Qatadah dan Al-Husain ibnu Abdur Rahman ibnu Amr ibnu Sa’id ibnu Mu’az. Semuanya mengatakan, “Ketika kabilah Quraisy mengalami kekalahan dalam perang Badar dan sisa-sisa laskar mereka kembali ke Mekah, dan kafilah yang dipimpin oleh Abu Sufyan telah kembali pula, maka Abdullah ibnu Abu Rabi’ah, Ikrimah ibnu Abu Jahal, dan Safwan ibnu Umayyah berkumpul bersama sejumlah lelaki dari kalangan Quraisy yang orang-orang tua dan saudara-saudara mereka terbunuh dalam Perang Badar. Kemudian mereka berbicara kepada Abu Sufyan ibnu Harb dan orang-orang yang bersamanya yang tergabung dalam kafilah niaga itu, semuanya dari kalangan Quraisy pula. Mereka yang berbelasungkawa berkata, ‘Hai golongan orang-orang Quraisy, sesungguhnya Muhammad telah membuat kalian menyendiri karena dia telah membunuh orang-orang terpilih di antara kalian. Maka bantulah kami dengan harta hasil niaga ini sebagai bekal untuk memeranginya. Mudah-mudahan kita dapat membalas kematian orang-orang kita yang telah terbunuh olehnya.* Akhirnya mereka melakukan rencana tersebut.”
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, menurut riwayat yang bersumberkan dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa berkenaan dengan mereka itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka sampai dengan firman-Nya:
Mereka itulah orang-orang yang merugi.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hakam ibnu Uyaynah, Qatadah, As-Saddi, dan Ibnu Abza, bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu Sufyan dan dana bantuan yang dibelanjakannya untuk keperluan memerangi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam Perang Uhud.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang terlibat dalam Perang Badar (dari kalangan kaum Quraisy). Pada garis besarnya ayat ini mengandung makna yang umum, sekalipun penurunannya dilatarbelakangi oleh penyebab yang khusus. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa orang-orang kafir membelanjakan hartanya untuk menghalang-halangi (manusia) dari mengikuti jalan yang benar, mereka pasti melakukan hal tersebut. Kemudian lenyaplah harta benda mereka, dan pada akhirnya hal itu menjadi kekecewaan dan penyesalan bagi mereka karena mereka tidak dapat menemukan sesuatu pun dari upayanya. Mereka bermaksud memadamkan cahaya Allah dan bermaksud agar kalimah mereka menang di atas kalimah kebenaran, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya, sekalipun orang-orang kafir tidak suka. Dan Allah tetap menolong agama-Nya, menyerukan kalimah-Nya, dan memenangkan agama-Nya di atas agama lainnya.
Hal tersebut merupakan kehinaan bagi mereka di dunia, sedangkan di akhirat nanti mereka mendapat siksa neraka. Barang siapa yang masih hidup dari kalangan mereka (kaum musyrik Quraisy), dia melihat dengan mata kepalanya sendiri dan mendengar dengan telinganya hal-hal yang menyakitkannya. Dan barang siapa dari kalangan mereka yang terbunuh dalam perang atau mati, maka tempat kembalinya adalah kehinaan yang abadi dan siksaan yang kekal. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Mereka akan menafkahkan harta itu. kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.
(36) Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman dalam rangka menjelaskan permu-suhan orang-orang kafir, tipu daya dan makar mereka, serta per-lawanan mereka kepada Allah dan RasulNya, dan usaha mereka untuk memadamkan cahaya dan kalimatNya, dan bahwa akibat makar mereka akan kembali kepada diri mereka sendiri, dan makar yang buruk tidak akan menimpa kecuali pelakunya. Dia berfirman, اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰ “Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah.” Yakni untuk membatalkan kebenaran dan menyokong keba-tilan, membatalkan tauhid dan menegakkan penyembahan kepada berhala.
فَسَيُنْفِقُوْنَهَا “Mereka akan menafkahkan harta itu.” Mereka menge-luarkan nafkah ini dengan ringan karena keteguhan mereka me-megang kebatilan dan kebencian mereka yang mendalam terhadap kebenaran, akan tetapi ia akan menjadi عَلَيْهِمْ حَسْرَةً “sesalan bagi mereka,” kehinaan dan kerendahan. ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ “Dan mereka akan dikalahkan.” Lalu harta dan angan-angan mereka lenyap, sedangkan di akhirat diazab dengan azab yang keras. Oleh karena itu Dia ber-firman, وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ “Dan ke dalam Neraka Jahanamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” Di dalamnya mereka dikum-pulkan untuk merasakan azab neraka, karena ia adalah tempat keburukan dan orang-orang yang buruk.
Demikianlah, perbuatan buruk mereka akan sia-sia dan berbuah azab. Demikian pula harta mereka akan sia-sia seperti dijelaskan pada ayat ini. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, yang mengingkari ayatayat dan menyekutukan Allah, bertekad untuk terus-menerus menginfakkan harta mereka dengan tujuan untuk menghalang-halangi orang lain dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu, kemudian setelah beberapa lama apa yang mereka lakukan itu menjadi sebab penyesalan bagi mereka, penyesalan yang sangat besar karena mereka hilang dan tujuan mereka tidak tercapai, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Harta itu akan musnah dan sia-sia, sebab mereka tidak akan mampu menghalangi orang dari jalan Allah, dan semua itu hanya akan melahirkan penyesalan dan rasa sakit. Mereka akan dikalahkan dalam perang dan kelak ke dalam neraka jahanamlah orang-orang kafir itu, yang tetap atau bertambah kekufurannya, akan dikumpulkan, selama mereka masih mempertahankan kekufuranAllah mengalahkan mereka yang membelanjakan harta untuk menghalang-halangi orang dari jalan Allah dan mengumpulkan mereka di neraka jahannam agar dengan itu Allah memisahkangolongan manusia yang buruk, yang jiwa, tingkah laku, dan ucapannya kotor, dari yang baik, yang hati dan budinya luhur dan ucapan serta tingkah lakunya terpuji. Dan juga agar Allah menjadikan golongan yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu demikian sempit tempat mereka dikumpulkan itu dan demikian menyatu, sehingga kesemuanya ditumpukkan-Nya satu di atas yang lain bagaikan barang-barang yang tidak berharga, dan dimasukkan-Nya semua tumpukan itu ke dalam neraka jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi di dunia dan akhirat.
Al-Anfal Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 36, Makna Al-Anfal Ayat 36, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 36, Al-Anfal Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 36
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)