{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 54.
كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ ۙ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۚ كَذَّبُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ ۚ وَكُلٌّ كَانُوا ظَالِمِينَ ﴿٥٤﴾
kada`bi āli fir’auna wallażīna ming qablihim, każżabụ bi`āyāti rabbihim fa ahlaknāhum biżunụbihim wa agraqnā āla fir’aụn, wa kullung kānụ ẓālimīn
QS. Al-Anfal [8] : 54
(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya; karena mereka adalah orang-orang yang zalim.
Keadaan orang-orang kafir saat itu serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikutnya yang mendustakan Nabi Musa, juga serupa dengan umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka. Maka Allah membinasakan mereka karena dosa-dosa itu dan menenggelamkan Fir’aun dan pengikutnya di laut. Semua itu karena mereka melakukan apa yang tidak seharusnya dilakukan, yaitu mendustakan para rasul Allah dan mengingkari ayat-ayat-Nya, serta menyekutukan-Nya dengan menyembah yang lain.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang keadilan dan kebijaksanaan-Nya dalam hukum yang telah ditetapkan-Nya, bahwa Dia tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah Dia berikan kepada seorang hamba kecuali disebabkan dosa yang dikerjakan hamba yang bersangkutan, seperti yang disebutkan oleh ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar Ra’du:11)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya.
Maksudnya, perbuatan mereka sama dengan perbuatan Fir’aun dan para pengikutnya serta orang-orang yang semisal dengan mereka, di saat mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah membinasakan mereka disebabkan dosa-dosa mereka sendiri. Dan Allah mencabut semua nikmat yang pernah Dia berikan kepada mereka berupa taman-taman, mata air-mata air, tanaman-tanaman, harta benda, kedudukan yang mulia, dan nikmat yang tadinya mereka bergelimangan dengannya. Allah tidak sekali-kali berbuat aniaya terhadap mereka dalam hal tersebut, tetapi justru diri mereka sendirilah yang berbuat aniaya.
كَدَأْبِ آلِ فِرْعَوْنَ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ “(Keadaan mereka) serupa dengan keada-an Fir’aun dengan pengikut-pengikutnya”, yakni Fir’aun dan kaumnya. كَذَّبُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ “Serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mendustakan ayat-ayat Rabb mereka”, ketika ia datang kepada mereka. فَأَهْلَكْنَاهُمْ بِذُنُوبِهِمْ “Maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosa mereka”, semua sesuai dengan kejahatannya. وَأَغْرَقْنَا آلَ فِرْعَوْنَ “Dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya, dan kesemuanya”, yakni orang-orang yang diazab dan dibinasakan وكل كانوا ظالمين “adalah orang-orang yang zhalim”, kepada diri mereka sendiri dengan berusa-ha membinasakannya. Allah tidak menzhalimi dan tidak menyiksa mereka tanpa dosa yang mereka lakukan maka hendaknya orang-orang yang ucapan ini ditujukan kepadanya tidak menyerupai me-reka dalam kezhaliman, karena Allah akan menurunkan azabNya kepadanya seperti kepada orang-orang fasik itu.
Keadaan mereka serupa dengan keadaan pengikut fir’aun terhadap nabi musa dan orang-orang yang sebelum mereka, seperti kaum nabi nuh, kaum ‘ad, kaum samud, kaum sodom, dan lain-lain. Mereka men-dustakan ayat-ayat tuhannya melalui sikap dan perilakunya, maka kami menurunkan azab yang membinasakan mereka dengan bentuk yang bermacam-macam (lihat : surah al-‘ankabut/29: 40), disebabkan oleh dosa-dosanya. Dosa-dosa yang mereka lakukan bukan sematamata terkait dengan akidah atau keyakinan, akan tetapi kejahatan sosial yang dapat mengancam kehidupan kemanusiaan secara umum, seperti membudayanya kejahatan ekonomi (madyan, kaum nabi syuaib), penyimpangan seksual (sodom, kaum nabi lut), dan lain-lain, dan karena itulah kami juga menenggelamkan fir’aun dan pengikut-pengikutnya; sebab mereka adalah orang-orang yang zalim yaitu dengan menjadikan kekuasaannya sebagai alat untuk menindas orangorang lemah dan bahkan memperbudak mereka. Perilaku fir’aun ini esensinya sama dengan perilaku umat-umat terdahulu. Inilah hukum Allah (sunatullah) yang bersifat pasti dan universal dalam perjalanan kehidupan manusia sepanjang masa, bahwa siapa pun yang memiliki sifat dan perilaku yang sama dengan mereka pasti akan mendapat hukuman atau azab dari Allah dengan bentuknya yang berbeda-beda, tanpa memandang kebenaran akidahnya. Setelah ayat sebelumnya menjelaskan sikap orang-orang kafir mekah pada perang badar dan menyifatinya sebagai orang-orang yang zalim, maka ayat ini menjelaskan kelompok lain yang juga memusuhi nabi Muhammad, yakni yahudi bani quraidhah, yang disifati sebagai makhluk terburuk. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang-orang kafir, karena mereka tidak beriman, yakni mereka terus-menerus melakukan pengingkaran terhadap ayat-ayat Allah dan merusak perjanjian yang sudah dikuatkan dengan sumpah, sebagaimana yang dilakukan oleh yahudi bani quraidha.
Al-Anfal Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 54, Makna Al-Anfal Ayat 54, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 54, Al-Anfal Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 54
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)