{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 65.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚ إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ ﴿٦٥﴾
yā ayyuhan-nabiyyu ḥarriḍil-mu`minīna ‘alal-qitāl, iy yakum mingkum ‘isyrụna ṣābirụna yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum mi`atuy yaglibū alfam minallażīna kafarụ bi`annahum qaumul lā yafqahụn
QS. Al-Anfal [8] : 65
Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir, karena orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti.
Wahai Nabi, kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk berperang! Apabila ada dua puluh orang yang bersabar di antara kalian bertemu musuh, niscaya akan mampu mengalahkan dua ratus orang dari mereka (musuh). Apabila ada seratus mujahid yang bersabar, akan mampu mengalahkan seribu orang kafir, karena mereka (orang kafir) tidak mengetahui dan tidak memahami apa yang telah Allah persiapkan bagi para mujahid di jalan-Nya. Mereka berperang hanya untuk kejayaan di dunia dan membuat kerusakan didalamnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang.
Yakni kobarkanlah semangat mereka dan perintahkanlah mereka untuk berperang. Karena itulah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selalu mengobarkan semangat pasukan kaum mukmin untuk berperang di kala mereka telah berbaris dan menghadapi musuh-musuhnya. Seperti yang pernah disabdakannya kepada para sahabatnya dalam Perang Badar, yaitu ketika pasukan kaum musrik datang dengan semua kekuatannya, yaitu:
Bangkitlah kalian menuju surga yang luasnya sama dengan langit dan bumi.
Maka Umair ibnul Hammam bertanya, “Luas surga itu sama dengan langit dan bumi?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Ya.” Umair berseru, “Wah. wah!” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bertanya, “Mengapa kamu katakan wah, wah?” Umair menjawab, “Saya berharap semoga saya termasuk penghuninya.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Engkau termasuk salah seorang penghuninya.” Maka Umair maju dan mematahkan sarung pedangnya, lalu mengeluarkan beberapa biji kurma dan memakan sebagiannya, kemudian sisanya yang masih dipegangnya ia buang, lalu berkata, “Seandainya saya masih hidup hingga dapat memakan semuanya, sesungguhnya hal itu merupakan hidup yang panjang.” Kemudian ia maju dan bertempur hingga gugur sebagai syuhada.
Telah diriwayatkan dari Sa’id ibnul Musayyab dan Sa’id ibnu Jubair, bahwa ayat ini diturunkan ketika Umar ibnul Khattab masuk islam, sehingga pemeluk islam genap berjumlah empat puluh orang Tetapi pendapat ini masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, mengingat ayat ini adalah ayat Madaniyah, sedangkan masuk Islamnya Umar terjadi di Mekah (periode Makkiyah) sesudah peristiwa hijrah ke negeri Habsyah dan sebelum hijrah ke Medinah.
Kemudian Allah menyampaikan berita gembira kepada orang-orang mukmin yang di dalamnya terkandung makna perintah:
Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antara kalian, mereka dapat mengalahkan seribu orang-orang kafir.
Yakni setiap orang dapat mengalahkan sepuluh orang. Kemudian perintah ini di-mansukh, tetapi berita gembiranya masih tetap berlangsung.
Abdullah ibnul Mubarak mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Hazim, telah menceritakan kepadaku Az-Zubair ibnul Khirrit, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, yaitu firman-Nya:
Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Maka hal tersebut terasa berat oleh kaum muslim, karena Allah memfardukan atas mereka bahwa hendaklah seseorang dari mereka jangan lari dalam menghadapi sepuluh orang musuh, kemudian datanglah keringanan yang hal ini diungkapkan oleh ayat selanjutnya, yaitu firman-Nya:
Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian. Sampai dengan firman-Nya: niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang.
Allah memberikan keringanan kepada mereka dalam hal bilangan, mengingat keteguhan mereka berkurang, yakni keringanan ini ditetapkan-Nya berdasarkan kemampuan mereka.
Imam Bukhari meriwayatkan melalui hadis Ibnu Mubarak hal yang semisal.
Sa’id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amir ibnu Dinar, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa pada awal mulanya Allah mengharuskan mereka (kaum muslim) tidak boleh lari dalam menghadapi musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat, dua puluh orang dari mereka tidak boleh lari karena menghadapi dua ratus orang musuh. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan keringanan kepada mereka melalui firman-Nya:
Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian dan Dia mengetahui bahwa pada kalian ada kelemahan.
Karena itu tidaklah layak bagi seratus orang dari kalian lari karena menghadapi dua ratus orang musuh.
Imam Bukhari telah meriwayatkan hal yang semisal melalui Ali ibnu Abdullah. dari Sufyan dengan sanad yang sama.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Nujaih. dari Ata. dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan, maka bagi kaum muslim terasa berat bila dua puluh orang dari mereka diharuskan menghadapi dua ratus orang musuh dan seratus orang dari mereka diharuskan menghadapi dua ratus orang musuh dan seratus orang dari mereka harus menghadapi seribu orang musuh. Kemudian Allah memberikan keringanan-Nya kepada mereka, maka ayat ini di-mansukh oleh ayat lainnya yang mengatakan:
Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian dan Dia telah mengetahui bahwa pada kalian ada kelemahan., hingga akhir ayat.
Maka sejak saat itu bila jumlah mereka separo dari jumlah musuh, mereka tidak diperbolehkan lari meninggalkan medan perang. Apabila jumlah mereka kurang dari itu, maka mereka tidak diwajibkan memerangi musuhnya, dan diperbolehkan mundur menghindari musuhnya. Hal yang semisal telah diriwayatkan pula oleh Ali ibnu Abu Talhah dan Al-Aufi dari Ibnu Abbas.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa telah diriwayatkan hal yang semisal dari Mujahid, Ata, Ikrimah, Al-Hasan, Zaid ibnu Aslam, Ata Al-Khurrasani, Ad-Dahhak. dan lain-lainnya.
Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih telah meriwayatkan melalui hadis Al-Musayyab ibnu Syarik, dari Ibnu Aun, dari Nafi’, dari Ibnu Umar r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya:
Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh.
Bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan mereka, sahabat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam Hakim meriwayatkan di dalam kitab Mustadrak-nya melalui hadis Abu Amr ibnul Ala, dari Nafi’, dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membacakan firman-Nya:
Sekarang Allah telah meringankan kepada kalian, dan Dia mengetahui bahwa pada kalian ada kelemahan.
Ayat ini menghapuskan hukum ayat yang sebelumnya. Kemudian Imam Hakim mengatakan bahwa sanad hadis ini sahih, tetapi keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak mengetengahkannya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman kepada NabiNya a, يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para Mukmin itu untuk berperang.” Yakni doronglah dan paculah mereka untuk berperang dengan apa yang dapat menguatkan tekad mereka dan melecut semangat mereka, dengan memberikan anjuran dan janji pahala jihad dan melawan musuh, serta memberikan ancaman dan janji dosa terhadap sebaliknya, menjelaskan keutamaan kesabaran dan keberanian, serta apa yang dihasilkannya berupa kebaikan dunia dan akhirat, menjelaskan bahayanya sifat penakut, dan bahwa ia termasuk akhlak tercela yang menodai agama dan muru’ah, dan bahwa orang Mukmin lebih berhak untuk berani daripada yang lain. وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا “Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang ka-mu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.” (An-Nisa`: 104). إِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ “Jika ada di antara kamu”, wahai orang-orang Muk-min عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا “dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalah-kan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu orang-orang kafir.” Satu Muslim melawan sepuluh orang kafir. Hal itu karena orang-orang kafir itu adalah بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ “kaum yang tidak mengerti.” Yakni me-reka tidak mengetahui tentang apa yang Allah sediakan bagi para mujahidin di jalanNya. Orang-orang kafir berperang demi kekuasa-an dan membuat kerusakan di bumi, sementara kamu memahami maksud dari berperang, bahwa ia adalah untuk meninggikan kali-mat Allah, meninggikan agamaNya, membela KitabNya, dan meraih kemenangan besar di sisi Allah. Semua itu adalah pendorong untuk berani, bersabar, dan maju ke medan perang.
Agar tidak menimbulkan kesan yang salah bahwa seakan-akan mereka hanya mengandalkan pertolongan Allah tanpa usaha, maka ayat ini melanjutkan perintah-Nya kepada nabi Muhammad. Wahai nabi Muhammad! jangan pernah patah semangat dalam situasi dan kondisi apa pun, bahkan kobarkanlah terus semangat para mukmin untuk berperang melawan musuh yang memerangi kalian dalam peperangan. Sebab, jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kalian dengan kesabaran yang mantap dan mendarah daging sehingga melahirkan keberanian dan ketahanan jiwa untuk menghadapi kesulitan, niscaya mereka, yakni dua puluh orang itu, akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan apalagi jika ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir. Keberhasilan kaum mukmin yang sabar dalam mengalahkan orangorang kafir meski dengan jumlah yang tidak seimbang tersebut disebabkan orang-orang kafir itu adalah kaum yang tidak mengerti hikmah di balik syariat perang. Mereka berperang hanya semata-mata mempertahankan tradisi jahiliah dan maksud-maksud duniawi lainnya. Meski ayat ini turun jauh setelah ayat sebelumnya, keduanya memiliki hubungan yang cukup jelas. Yakni setelah ayat sebelumnya memerintahkan agar tetap tegar dalam menghadapi musuh meski dengan jumlah tidak seimbang, maka sekarang, di saat ayat ini turun, Allah telah meringankan kalian, yaitu tidak lagi satu orang sebanding dengan sepuluh orang, karena dia mengetahui bahwa ada kelemahan pada kalian, baik dari segi mentalitas maupun kelengkapan persenjataan, tidak seperti orang-orang mukmin sebelumnya. Maka jika di antara kalian, wahai kaum mukmin, ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh dalam peperangan; dan jika di antara kalian ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang kafir dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar dengan selalu memberi pertolongan dan atau menguatkan mental mereka.
Al-Anfal Ayat 65 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 65, Makna Al-Anfal Ayat 65, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 65, Al-Anfal Ayat 65 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 65
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75