{7} Al-A’raf / الأعراف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | التوبة / At-Taubah (Al-Bara’ah) {9} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anfal الأنفال (Harta Rampasan Perang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 8 Tafsir ayat Ke 66.
الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا ۚ فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٦٦﴾
al-āna khaffafallāhu ‘angkum wa ‘alima anna fīkum ḍa’fā, fa iy yakum mingkum mi`atun ṣābiratuy yaglibụ mi`ataīn, wa iy yakum mingkum alfuy yaglibū alfaini bi`iżnillāh, wallāhu ma’aṣ-ṣābirīn
QS. Al-Anfal [8] : 66
Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.
Sekarang Allah memberikan keringanan kepada kalian (hai orang-orang yang beriman), karena Allah mengetahui ada kelemahan dalam diri kalian, maka apabila diantara kalian ada seratus orang sabar, akan mampu mengalahkan dua ratus tentara kafir. Dan apabila kalian seribu orang akan mampu mengalahkan dua ribu orang dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang bersabar dengan perlindungan dan pertolongan-Nya.
Tafsir ayat ini hanya diterangkan secara ringkas pada akhir tafsir ayat 65.
Kemudian Allah meringankan hukum ini atas hamba-hambaNya. Dia berfirman, الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa pa-damu ada kelemahan.” Oleh karena itu hikmah dan rahmatNya me-nuntut adanya keringanan. فَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ وَإِنْ يَكُنْ مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ “Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang, dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat menga-lahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”, dengan dukungan dan pertolonganNya. Konteks ayat-ayat ini berbentuk berita tentang orang-orang Mukmin bahwa jika mereka mencapai jumlah tertentu tersebut, mereka akan mengalahkan jumlah tertentu dari orang-orang kafir, bahwa Allah memberikan nikmat kepada mereka dengan kebera-nian iman yang mereka miliki, akan tetapi makna dan hakikatnya adalah perintah, bahwa pada awalnya Allah memerintahkan orang-orang Mukmin, bahwa satu orang Mukmin melawan sepuluh orang kafir dan tidak boleh berlari dari mereka, sepuluh menghadapi se-ratus dan seratus menghadapi seribu kemudian Allah meringankan itu, maka orang Muslim tidak boleh berlari jika berhadapan dengan orang-orang kafir yang berjumlah dua kali dari mereka, jika lebih maka boleh berlari. Akan tetapi pemahaman ini disanggah dengan dua hal: Pertama: Konteks ayat ini berbentuk berita, dan berita pada dasarnya sesuai dengan keberadaannya, bahwa maksud dari itu adalah penyebutan nikmat dan pemberitahuan tentang realita yang terjadi. Kedua: Pembatasan angka tersebut, apabila mereka adalah orang-orang yang sabar, terlatih di atas kesabaran, makna tersirat-nya adalah bahwa jika mereka bukan orang-orang yang bersabar, maka dibolehkan untuk berlari, meski orang-orang kafir itu kurang dari dua kali lipat mereka, jika perkiraan mereka akan kalah, seba-gaimana hal itu merupakan tuntutan hikmah ilahiyah. Yang pertama dijawab dengan mengatakan bahwa Firman-Nya, الْآنَ خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu…” dan seterusnya adalah dalil bahwa perkara ini adalah wajib dan perintah tak bisa ditawar. Kemudian Allah meringankannya men-jadi jumlah tersebut, ini jelas sekali bahwa ia adalah perintah, meski dengan konteks berita. Bisa juga dikatakan bahwa konteks berita yang dihadirkan mengandung rahasia indah yang tidak ada pada bahasa perintah, yaitu memompa semangat orang-orang Mukmin dan berita gembira bahwa mereka akan mengalahkan orang-orang kafir. Yang kedua dijawab dengan mengatakan bahwa yang dimak-sud pembatasan dengan orang-orang yang bersabar adalah sebagai pemacu kepada kesabaran, bahwa orang-orang Mukmin harus me-lakukan sebab-sebabnya, jika mereka telah melakukannya maka sebab-sebab iman dan materiil memberi isyarat gembira terwujud-nya kemenangan yang dijanjikan oleh Allah untuk kelompok kecil ini.
Meski ayat ini turun jauh setelah ayat sebelumnya, keduanya memiliki hubungan yang cukup jelas. Yakni setelah ayat sebelumnya memerintahkan agar tetap tegar dalam menghadapi musuh meski dengan jumlah tidak seimbang, maka sekarang, di saat ayat ini turun, Allah telah meringankan kalian, yaitu tidak lagi satu orang sebanding dengan sepuluh orang, karena dia mengetahui bahwa ada kelemahan pada kalian, baik dari segi mentalitas maupun kelengkapan persenjataan, tidak seperti orang-orang mukmin sebelumnya. Maka jika di antara kalian, wahai kaum mukmin, ada seratus orang yang sabar dengan kesabaran yang mantap, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh dalam peperangan; dan jika di antara kalian ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang kafir dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar dengan selalu memberi pertolongan dan atau menguatkan mental merekabeberapa ayat sebelumnya menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan dalam peperangan, di antaranya adalah ketentuan pembagian rampasan perang, maka ayat ini menjelaskan hukum-hukum lainnya, yaitu me-Nyangkut tawanan perang. Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia kukuh di muka bumi sehingga dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Teguran ini ditujukan kepada beliau, namun yang dimaksudkan adalah kaum muslim saat itu, dengan pengalihan arah pembicaraan dari orang ketiga kepada orang kedua jamak (kalian). Demikian ini, karena melalui tawanan biasanya kalian menghendaki harta benda duniawi dengan cara tawanan tersebut dibebaskan dan diganti dengan tebusan. Padahal, balasan duniawi itu akan sirna, sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat yang bersifat kekal untuk kalian; dan justru pahala akhirat inilah yang sesungguhnya menjadi tujuan kalian dalam berjihad demi menegakkan agama Allah. Allah mahaperkasa sehingga tidak mampu dikalahkan oleh siapa pun, bahkan dia mampu memberi kemenangan kepada umat islam dalam peperangan, seperti pada pe.
Al-Anfal Ayat 66 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anfal Ayat 66, Makna Al-Anfal Ayat 66, Terjemahan Tafsir Al-Anfal Ayat 66, Al-Anfal Ayat 66 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anfal Ayat 66
Tafsir Surat Al-Anfal Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)