{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 11.
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ ۗ وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ ﴿١١﴾
fa in tābụ wa aqāmuṣ-ṣalāta wa ātawuz-zakāta fa ikhwānukum fid-dīn, wa nufaṣṣilul-āyāti liqaumiy ya’lamụn
QS. At-Taubah [9] : 11
Dan jika mereka bertobat, melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, maka (berarti mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui.
Apabila mereka melepaskan diri dari menyembah selain Allah, dan mengucapkan kalimat tauhid, kemudian mereka menjalankan syariat Islam, di antaranya mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara kalian dalam Islam (seagama). Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengambil pelajaran dari hal itu.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mencela orang-orang musyrik dan memberikan semangat kepada orang-orang mukmin untuk memerangi mereka.
Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. (At Taubah:9)
Artinya, mereka menukarkan ayat-ayat Allah —yakni tidak mau mengikutinya— dengan harga yang sedikit, yakni dengan kesenangan duniawi yang rendah dan tiada artinya bila dibandingkan dengan pahala akhirat.
…lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.
Mereka menghalang-halangi orang mukmin dari mengikuti jalan yang benar.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu. Mereka tidak memelihara (hubungan) kerabat terhadap orang-orang mukmin dan tidak (pula mengindahkan) perjanjian.
Tafsir ayat ini telah disebutkan di atas, begitu pula ayat yang sesudahnya.
Jika mereka bertobat dan mendirikan salat. hingga akhir ayat.
Tafsirnya telah dikemukakan sebelum ini.
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Musanna, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Anas yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Barang siapa yang meninggal dunia dalam keadaan ikhlas kepada Allah dan menyembah-Nya tanpa mempersekutukan-Nya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, berarti ia meninggal dunia dalam keadaan Allah rida kepadanya.
Yang dimaksud ialah dia berpegangan kepada agama Allah, yaitu agama yang didatangkan oleh para rasul dan disampaikan oleh mereka dari Tuhannya, sebelum terjadi penyimpangan dan perbedaan keinginan. Yang membenarkan hal ini terdapat di dalam Kitabullah.
Jika mereka bertobat.
Yakni jika mereka menanggalkan semua berhala dan penyembahan terhadapnya.
dan mendirikan salat serta menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. (At Taubah:5)
Di dalam ayat lain disebutkan pula:
Jika mereka bertobat, mendirikan salat, dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kalian seagama.
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa akhir hadis ini berada padaku —hanya Allah yang lebih mengetahui— yaitu: “Dia meninggal dunia dalam keadaan Allah rida kepadanya’. Sedangkan sisa yang ada padaku berasal dari perkataan Ar-Rabi ibnu Anas.
Maka belalah agamamu, menangkanlah ia, jadikan orang yang memusuhinya sebagai musuh, dan orang yang menolongnya sebagai kawan, jadikanlah ada dan tidaknya hukum berkisar pada-nya, jangan jadikan muwalah (loyalitas) dan mu’adah (permusuhan) bersifat emosional yang mengikuti kecenderungan syahwat dan nafsu yang selalu menyuruh kepada keburukan. Oleh karena itu فَإِنْ تَابُوا “jika mereka bertaubat”, dari kesyirikan mereka dan kembali kepada iman, وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ “mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” Lupakanlah permusuhan tatkala mereka masih dalam kesyirikan, agar kalian menjadi hamba-hamba Allah yang ikhlas, dengan ini seorang hamba menjadi hamba yang sebenarnya. Manakala Allah menjelaskan hukum-hukumNya yang agung dan menerangkan berbagai hukum, serta hikmah, Dia berfirman, وَنُفَصِّلُ الْآيَاتِ “Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu”, yakni menerang-kan dan memerincinya لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ “bagi kaum yang mengetahui”, kepada mereka ucapan ditujukan, dengan mereka hukum-hukum dan ayat-ayat diketahui, dan dengan mereka syariat dan agama Islam dikenal. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengetahui dan beramal dengan apa yang kami ketahui dengan rahmatMu, kedermawananMu, kemurahanMu, dan kebaikanMu, ya Rabbal ‘alamin.
Namun, jika mereka bertobat dari perbuatan-perbuatan dosanya dan meninggalkan kekufuran dan kemusyrikan lalu masuk ke dalam islam, serta secara konsisten melaksanakan ajaran-ajaran islam dengan melaksanakan salat dan menunaikan zakat, maka berarti mereka itu adalah saudara-saudaramu seagama yang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk saling melindungi dan menyayangi. Kami menjelaskan ayat-ayat itu yang menjadi bukti wujud dan keesaan Allah bagi orangorang yang mengetahui, yakni mereka yang mau mengambil manfaat atas bukti-bukti tersebut. Melihat konteksnya, rangkaian ayat di atas berkenaan dengan perilaku buruk yahudi bani quraidhah. Meski begitu, ayat-ayat tersebut telah memberi ciri-ciri kefasikan yang sangat dibenci Allah, yaitu merusak atau mengkhianati perjanjian, tidak jujur, dan memutuskan hubungan kekerabatan. Jika pilihan bertobat ternyata tidak mereka hiraukan dan mereka tetap menunjukkan sikap permusuhan kepada umat islam, maka ayat ini memberikan pilihan lain, yaitu berperang. Dan jika mereka melanggar sumpah setelah ada perjanjian dengan kamu, dan mencerca agamamu, baik melalui sikap maupun ucapan, maka perangilah pemimpin-pemimpin kafir itu. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, sehingga menjadi sangat wajar jika perjanjian dengan mereka tidak dilanjutkan. Kalaulah mereka terus mengganggu, maka perangilah mudah-Mudahan mereka berhenti mengganggu dan menganiaya siapa pun.
At-Taubah Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 11, Makna At-Taubah Ayat 11, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 11, At-Taubah Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 11
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)