{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 27.
ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ﴿٢٧﴾
ṡumma yatụbullāhu mim ba’di żālika ‘alā may yasyā`, wallāhu gafụrur raḥīm
QS. At-Taubah [9] : 27
Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Orang yang kembali dari kekufurannya setelah itu dan masuk ke dalam Islam, sesungguhnya Allah menerima taubat orang-orang yang dikehendaki-Nya di antara mereka. Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah menurunkan bala tentara yang kalian tiada melihatnya, dan Allah menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.
Sesudah itu Allah menerima tobat dari orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah mengampuni sisa-sisa orang-orang Hawazin karena mereka pada akhirnya masuk Islam dan datang menghadap kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam keadaan menyerahkan dirinya.
Mereka menyusul Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang saat itu telah berada di dekat Mekah, yaitu di Ja’ranah, sesudah kurang lebih dua puluh hari setelah Perang Hunain. Maka pada saat itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menyuruh mereka memilih antara tawanan atau harta benda mereka. Akhirnya mereka memilih tawanan mereka yang jumlah seluruhnya ada enam ribu orang termasuk anak-anak dan wanitanya. Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengembalikan para tawanan itu kepada mereka, dan membagi-bagikan ganimah kepada kaum muslim yang ikut dalam perang itu. Bahkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memberikan hadiah kepada sejumlah orang dari golongan orang-orang Tulaqa (mereka yang dibebaskan) untuk menjinakkan hati mereka agar mau masuk Islam. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memberi masing-masing dari mereka sebanyak seratus ekor unta. Termasuk di antara yang beroleh hadiah itu adalah Malik Ibnu Auf’ An-Nadri. Kemudian Nabi SAW, mengangkatnya menjadi pemimpin kaumnya seperti keadaan semula.
ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ “Sesudah itu Allah mene-rima taubat dari orang-orang yang dikehendakiNya.” Allah mengampuni banyak orang yang kalah dalam perang ini, mereka datang kepada Nabi a dengan menyatakan masuk Islam dan bertaubat, maka Nabi mengembalikan harta, istri, dan anak mereka. وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Yakni Pemilik ampunan yang luas dan rahmat yang menyeluruh. Mengampuni dosa-dosa besar bagi yang bertaubat dan menyayangi mereka de-ngan taufikNya kepada mereka untuk bertaubat dan melakukan ketaatan, serta Allah memaafkan kesalahan mereka dan menerima taubat mereka, maka janganlah seorang pun berputus asa dari rahmat dan ampunanNya, meski dia telah melakukan dosa dan kejahatan sebesar apa pun.
Meskipun dahulu mereka menentang agama islam, namun jika setelah itu mereka bertobat secara tulus, Allah akan menerima tobat orang yang dia kehendaki. Allah maha pengampun lagi maha penyayang kepada siapa saja yang bertobat kepada-Nya. Setelah ayat-ayat sebelumnya menunjukkan beberapa perintah, larangan, dan ketentuan-ketentuan yang berisi anjuran dan ancaman, maka ayat ini menunjukkan alasan mengapa kaum mukmin harus memutuskan hubungan dengan kaum musyrik. Wahai orang-orang yang beriman! sesungguhnya orang-orang musyrik yang sedemikian mantap kemusyrikannya, baik dari ucapan maupun perilakunya, itu najis, jiwa dan akidahnya kotor, karena itu janganlah mereka mendekati masjidilharam dan tanah haram di sekitarnya setelah tahun ini, yaitu akhir tahun 9 hijriah. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin karena orang kafir tidak datang di musim haji dengan membawa barang dagangan, maka Allah nanti akan memberikan kekayaan berupa kecukupan rezeki kepadamu dari karunia-Nya, jika dia menghendaki, sesuai dengan ketetapan-Nya, yakni rezeki itu harus dicari dengan usaha yang optimal sesuai dengan sunatullah-Nya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala makhluknya, mahabijaksana dalam segala ketentuan dan pengaturan-Nya.
At-Taubah Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 27, Makna At-Taubah Ayat 27, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 27, At-Taubah Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 27
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)