{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 31.
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَـٰهًا وَاحِدًا ۖ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٣١﴾
ittakhażū aḥbārahum wa ruhbānahum arbābam min dụnillāhi wal-masīḥabna maryam, wa mā umirū illā liya’budū ilāhaw wāḥidā, lā ilāha illā huw, sub-ḥānahụ ‘ammā yusyrikụn
QS. At-Taubah [9] : 31
Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani itu menjadikan ulama-ulama dan para ahli ibadah mereka sebagai tandingan selain Allah, yang memberikan hukum yang mereka laksanakan, sedangkan mereka meninggalkan syariat Allah. Mereka juga menjadikan Al Masih putera Maryam sebagai ilah yang mereka sembah. Padahal Allah telah memerintahkan mereka untuk mengesakan-Nya, menyembah ilah yang Maha Esa, tidak ada Ilah Yang Haq selain Dia. Mahasuci Allah dari apa yang dibuat-buat oleh orang-orang musyrik dan orang-orang yang sesat itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa.
Maksudnya, Tuhan yang apabila mengharamkan sesuatu, maka jadilah sesuatu itu diharamkan, apa yang dihalalkan-Nya menjadi halal, apa yang disyariatkan-Nya (diperintahkan-Nya) harus diikuti, dan apa yang telah diputuskan-Nya harus dilaksanakan.
Tidak ada Tuhan selain Dia, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Yakni Mahatinggi, Mahasuci, dan Mahabersih Allah dari sekutu-sekutu, tandingan-tandingan, pembantu-pembantu, serta lawan-lawan dan anak. Tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.
Ini, walaupun agak mengherankan jika ada umat besar bersepakat mengatakan pendapat yang kebatilannya ditunjukkan oleh pemikiran ringan dan akal yang biasa-biasa saja, akan tetapi hal itu mempunyai sebab yaitu bahwa mereka اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ “Men-jadikan orang-orang alimnya”, yaitu ulama mereka, وَرُهْبَانَهُمْ “dan rahib-rahib mereka,” yakni ahli ibadah yang berkonsentrasi hanya kepada ibadah أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ “sebagai tuhan selain Allah.” Para alim dan rahib itu menghalalkan untuk mereka apa yang diharam-kan Allah, lalu mereka mengikutinya, dan mengharamkan untuk mereka apa yang dihalalkan Allah lalu mereka mengikutinya, serta mensyariatkan syariat-syariat dan ucapan-ucapan yang bertentangan dengan agama para rasul, dan mereka pun mengikutinya. Mereka juga bersikap berlebih-lebihan terhadap syaikh-syaikh dan ahli-ahli ibadah mereka dan mengagungkannya, menjadikan kuburan mereka sebagai tempat-tempat ibadah yang disembah selain Allah, serta dijadikan sebagai tempat untuk menyembelih kurban, berdoa, dan beristighatsah. وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ “Dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putra Maryam.” Mereka mengangkatnya sebagai tuhan selain Allah, mereka telah menyelisihi perintah Allah kepada mereka melalui lisan para rasulNya. وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ “Pa-dahal mereka hanya disuruh menyembah Rabb Yang Maha Esa, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Dia.” Agar mereka mengikhlaskan ibadah dan ketaatan hanya untukNya, serta mengkhususkanNya dengan kecintaan dan doa, namun mereka mencampakkan perintah Allah dan menyekutukanNya dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ “Maha-suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” Mahasuci, Mahabersih, dan Mahatinggi keagunganNya dari kesyirikan dan kedustaan mereka, sesungguhnya perbuatan mereka itu berarti meremehkan-Nya dan menyifatiNya dengan apa yang tidak layak bagi keagung-anNya, padahal Allah Mahatinggi dalam sifat dan perbuatanNya dari segala yang dinisbatkan kepadaNya yang bertentangan dengan kesucianNya.
Tidak saja sesat akidah, mereka juga menjadikan orang-orang alim yahudi, dan rahib-rahibnya nasrani sebagai tuhan selain Allah, yaitu dengan mematuhi ajaran orang-orang alim dan para rahib itu dengan membabi buta, sekalipun mereka menyuruh berbuat maksiat, mengharamkan yang halal, dan menghalalkan yang haram, dan kaum nasrani juga menjadikan al-masih putra maryam sebagai tuhan; padahal mereka hanya disuruh menyembah tuhan yang maha esa; tidak ada tuhan selain dia. Mahasuci dia dari apa yang mereka persekutukan, baik menyangkut penyembahan, penciptaan, dan sifat-sifat-Nyadengan keyakinan dan akidah sesat yang tidak disadari itulah, mereka berusaha keras hendak memadamkan cahaya Allah, yaitu agama islam. Mereka akan melakukan dengan berbagai cara, baik dengan mulut, yakni ucapan-ucapan, maupun tindakan-tindakan, bahkan cara apa pun yang mereka yakini bisa memadamkan cahaya agama islam tersebut. Namun, Allah menolaknya, malah dia berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, yaitu dengan semakin meninggikan agama islam dan menolong rasulnya walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai islam menjadi besar.
At-Taubah Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 31, Makna At-Taubah Ayat 31, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 31, At-Taubah Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 31
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)