{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 48.
لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّىٰ جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ ﴿٤٨﴾
laqadibtagawul-fitnata ming qablu wa qallabụ lakal-umụra ḥattā jā`al-ḥaqqu wa ẓahara amrullāhi wa hum kārihụn
QS. At-Taubah [9] : 48
Sungguh, sebelum itu mereka memang sudah berusaha membuat kekacauan dan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu (memutarbalikkan persoalan), hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah urusan (agama) Allah, padahal mereka tidak menyukainya.
Dari sebelum perang Tabuk, orang-orang munafik itu selalu menginginkan kekacauan terhadap agama orang-orang mukmin dan bersaha menghalang-halangi mereka dari jalan Allah, serta membuka urusan mereka. Orang-orang munafik itu mengatur berbagai tipu daya untuk membatalkan apa yang engkau (wahai Nabi) bawa. Sebagaimana yang mereka lakukan pada waktu perang Uhud dan Khandaq, mereka juga mengatur tipu daya untuk mencelakaimu sehingga datanglah pertolongan Allah, dikuatkan tentara-Nya, dan menanglah agama-Nya, sementara orang-orang munafik itu membencinya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman mengingatkan Nabi-Nya terhadap orang-orang munafik. Untuk itu, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Sesungguhnya dari dahulu pun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur berbagai macam tipu daya untuk (merusakkan) mu.
Yakni sesungguhnya mereka telah menggunakan pikiran dan pendapatnya untuk membuat makar dan tipu muslihat terhadap dirimu dan sahabat-sahabatmu dengan tujuan menghinakan agamamu dan memadamkannya dalam kurun waktu yang panjang. Hal ini terjadi di masa permulaan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tiba di Madinah. Semua orang Arab bergabung menjadi satu melancarkan permusuhan mereka terhadap beliau, dan orang-orang Yahudi Madinah serta orang-orang munafiknya gencar memerangi beliau. Tetapi setelah Allah memberinya kemenangan dalam Perang Badar dan meninggikan kalimah-Nya, maka Abdullah ibnu Ubay dan kawan-kawannya (dari kaum munafik) berkata bahwa agama ini merupakan perkara yang tidak boleh dianggap enteng. Maka mereka (orang-orang munafik) mulai masuk Islam lahiriahnya secara beramai-ramai. Kemudian setiap Allah memenangkan Islam dan para pemeluknya, maka hal tersebut membuat mereka mendongkol dan tidak suka. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
…hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah agama Allah padahal mereka tidak menyukainya.
Kemudian Allah menyebutkan bahwa mereka telah menanam keburukan sebelumnya, Dia berfirman, وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ “Sesungguhnya dari dahulu pun mereka telah mencari-cari kekacau-an.” Yakni pada waktu kamu hijrah ke Madinah, mereka berusaha dengan sekuat tenaga, وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ “dan mereka mengatur berba-gai macam tipu daya untuk (merusakkan)mu.” Yakni mereka memutar otak dan membuat tipu daya untuk membatalkan dakwahmu dan menghinakan agamamu, dan mereka tidak lalai dalam melakukan hal itu. حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ “Hingga datanglah kebenaran (pertolongan Allah), dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya.” Maka batallah tipu daya mereka dan terkikislah ke-batilan mereka, maka orang-orang seperti mereka memang pantas diwaspadai oleh hamba-hamba Allah yang beriman dan agar orang-orang Mukmin tidak peduli dengan ketidakberangkatan mereka kepada jihad.
Bukan hanya saat itu, sungguh, sebelum itu mereka, kaum munafik, memang sudah berusaha membuat kekacauan, melemahkan mental kaum muslim dan bahkan mengatur berbagai macam tipu daya bagimu dengan memutarbalikkan persoalan dan memutar otak untuk memadamkan api islam, hingga datanglah kebenaran, pertolongan Allah, dan menanglah urusan, yakni agama, Allah, padahal dengan kenyataan itu mereka tidak menyukainya. Ayat ini membeberkan sifat orang munafik yang lain, yakni berpura-pura. Dan di antara mereka ada orang yang berkata, berilah aku izin untuk tidak pergi berperang karena ada uzur pada diriku, dan janganlah engkau, wahai Muhammad, menjadikan aku terjerumus ke dalam kesulitan terutama terhadap anak istriku jika tetap pergi ke medan perang. Lalu Allah menegaskan kalau mereka sebenarnya berpura-pura. Ketahuilah, wahai nabi Muhammad, bahwa sungguh dengan sikap kepurapuraannya itu, sesungguhnya mereka telah terjerumus ke dalam kemunafikan dan kekufuran. Dan sungguh tempat mereka kelak di jahanam, dan jahanam akan selalu meliputi orang-orang yang kafir.
At-Taubah Ayat 48 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 48, Makna At-Taubah Ayat 48, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 48, At-Taubah Ayat 48 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 48
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)