{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 50.
إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ ۖ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ ﴿٥٠﴾
in tuṣibka ḥasanatun tasu`hum, wa in tuṣibka muṣībatuy yaqụlụ qad akhażnā amranā ming qablu wa yatawallaw wa hum fariḥụn
QS. At-Taubah [9] : 50
Jika engkau (Muhammad) mendapat kebaikan, mereka tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, mereka berkata, “Sungguh, sejak semula kami telah berhati-hati (tidak pergi berperang),” dan mereka berpaling dengan (perasaan) gembira.
Apabila engkau (wahai Nabi) mendapatkan kegembiraan dan ghanimah, orang-orang munafik itu merasa sedih. Dan jika engkau mendapatkan kesusahan dengan kekalahan atau terdesak, mereka berkata, “Kami adalah orang-orang yang berpikir, kami telah berhati-hati dalam urusan kami dengan tidak mengikuti Muhammad.” Kemudian mereka berpaling dengan gembira atas perbuatan mereka dan atas kesusahan yang engkau terima.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan kepada Nabi-Nya perihal permusuhan yang terpendam di dalam hati orang-orang munafik itu. bahwa apabila Nabi beroleh kebaikan (yakni kemenangan dan pertolongan serta ganimah dari musuh-musuhnya yang membuat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan para sahabatnya hidup dalam kemudahan), maka hal itu membuat mereka tidak senang.
…dan jika kamu ditimpa oleh suatu bencana, mereka berkata, “Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi berperang).”
Yakni kami sebelumnya selalu menghindar untuk tidak mengikutimu.
…dan mereka berpaling dengan rasa gembira
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman menjelaskan bahwa orang-orang munafik itu adalah musuh yang sebenarnya yang murni membenci agama, إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ “jika kamu mendapat sesuatu kebaikan”, se-perti kemenangan dan keunggulan di atas musuh, تَسُؤْهُمْ “mereka menjadi tidak senang karenanya.” Yakni membuat mereka bersedih dan gundah gulana. وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ “Dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana”, seperti kamu kalah dari musuhmu, يَقُولُوا “me-reka berkata”, dengan membanggakan diri mereka yang selamat karena tidak ikut berperang bersamamu, قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ “Se-sungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi berperang)”, kami telah berhati-hati dan melakukan apa yang membuat kami selamat dari musibah seperti ini. وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ “Dan mereka berpaling dengan rasa gembira”, dengan musibahmu dan ketidakikutsertaan mereka bersamamu.
Sifat munafik yang lain adalah bahwa jika engkau, wahai nabi Muhammad, mendapat kebaikan seperti kemenangan dalam peperangan, juga kebaikan-kebaikan yang lain, mereka, kaum munafikin, tidak senang; tetapi jika engkau ditimpa bencana, yakni kekalahan dalam peperangan, mereka berkata kepada engkau juga kepada kaum muslim yang lain, sungguh, sejak semula kami telah mengetahui kalau kamu akan mengalami kekalahan, karena itu kami mengambil sikap berhati-hati dan mempertimbangkan secara masak-masak, makanya kami putuskan untuk tidak ikut pergi berperang. Dan, dengan ucapannya itu, mereka berpaling dengan lega dan gembira karena merasa telah berhasil mengelabui rasulullah dan orang-orang mukmin. Karena itu, beliau diperintah untuk menanggapi ucapan mereka. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada orang-orang munafik itu, kami tidak akan mengucapkan sebagaimana apa yang kalian ucapkan, sebab menurut keyakinan kami tidak akan menimpa kami, kebaikan maupun keburukan, kekalahan maupun kemenangan, melainkan apa yang telah ditetapkan Allah di lauh mahfudh bagi kami. Demikian ini, agar kami tidak merasa berbangga diri ketika berhasil dan tidak merasa sesak dada kami ketika tidak berhasil. (lihat pula surah al-a’adid/57: 22-23). Sebagai seorang mukmin, kami sadar bahwa Allah tidak mungkin menyengsarakan kami, sebab dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap bertawakkal setelah sebelumnya berusaha secara maksimal.
At-Taubah Ayat 50 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 50, Makna At-Taubah Ayat 50, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 50, At-Taubah Ayat 50 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 50
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)