{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 58.
وَمِنْهُمْ مَنْ يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ ﴿٥٨﴾
wa min-hum may yalmizuka fiṣ-ṣadaqāt, fa in u’ṭụ min-hā raḍụ wa il lam yu’ṭau min-hā iżā hum yaskhaṭụn
QS. At-Taubah [9] : 58
Dan di antara mereka ada yang mencelamu tentang (pembagian) sedekah (zakat); jika mereka diberi bagian, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba mereka marah.
Di antara orang-orang munafik itu ada yang mencelamu tentang pembagian zakat. Jika mereka mendapatkannya, mereka akan merasa senang dan diam, akan tetapi apabila mereka tidak mendapatkannya sedikit pun, mereka marah dan mencelamu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan di antara mereka.
Yakni dari kalangan orang-orang munafik itu.
…ada orang yang mencelamu.
Maksudnya, mengkritikmu dan mencelamu.
…tentang (pembagian) zakat.
Yaitu di saat kamu sedang membagi-bagikannya, maka orang-orang itu menuduhmu berbuat tidak adil dalam hal tersebut, padahal kenyataannya mereka sendirilah yang tertuduh dan terputuskan. Mereka yang berbuat demikian bukanlah orang-orang yang mengingkari agama (Islam), sesungguhnya yang mereka ingkari hanyalah bagian dari diri mereka sendiri. Karena itulah jika diberikan kepada mereka sebagian dari harta zakat itu, maka:
…mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian darinya, dengan serta merta mereka menjadi marah.
Yakni marah karena diri mereka tidak mendapat bagian.
Ibnu Juraij mengatakan, telah menceritakan kepadaku Daud ibnu Abu Asim yang mengatakan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kedatangan harta zakat, maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membagi-bagikannya ke sana dan kemari hingga habis. Tiba-tiba seorang lelaki dari kalangan Ansar yang ada di belakangnya berkata, “Ini pembagian yang tidak adil.” Maka turunlah ayat tersebut.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (pembagian) zakat. (At Taubah:58) Menurut Qatadah, artinya yaitu di antara mereka terdapat orang yang menuduhmu tidak adil dalam pembagian zakat’.
Dan diceritakan kepada kami bahwa pernah ada seorang lelaki dari kalangan penduduk daerah pedalaman (orang Badui) yang baru masuk kota, ia datang kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang sedang membagi-bagikan emas dan perak. Lalu lelaki Badui itu berkata, “Hai Muhammad, demi Allah, seandainya Allah memerintahkan kepadamu untuk berlaku adil, niscaya engkau tidak akan berbuat adil.” Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Celakalah kamu ini! Siapakah yang akan berbuat adil kepadamu sesudahku?” Kemudian Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Waspadalah kalian terhadap orang ini dan orang-orang yang serupa dengannya, karena sesungguhnya di kalangan umatku akan terdapat orang-orang yang seperti orang ini. Mereka pandai membaca Al-Qur’an. tetapi Al-Qur’an tidak melewati tenggorokan mereka (yakni tidak meresap ke dalam hati mereka). Apabila mereka keluar (memberontak). bunuhlah mereka, apabila mereka keluar, bunuhlah mereka, dan apabila mereka keluar, bunuhlah mereka. Telah diriwayatkan pula kepada kami bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Demi Tuhan yang jiwa aku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, aku tidak akan memberikan sesuatu pun kepada kalian, tidak pula mencegahnya kepada kalian. Sesungguhnya aku hanyalah sebagai bendaharawan.
Apa yang disebutkan oleh Qatadah ini mirip dengan apa yang diriwayatkan oleh Syaikhain melalui hadis Az-Zuhri:
dari Abu Salamah, dari Abu Sa’ id dalam kisah Zul Khuwaisirah (si pinggang kecil) yang nama aslinya adalah Hurqus. Saat itu ia menentang Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang sedang membagi-bagikan ganimah Hunain. Hurqus berkata kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Berlaku adillah, karena sesungguhnya engkau tidak berlaku adil.” Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya aku pasti kecewa dan merugi jika aku bersikap tidak adil. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda setelah melihat Hurqus pergi: Sesungguhnya kelak akan keluar dari keturunan orang ini suatu kaum, yang seseorang di antara kalian pasti memandang remeh salatnya dibandingkan dengan salat mereka, dan puasanya dengan puasa mereka. Mereka keluar dari agama sebagaimana anak panah menembus sasarannya. Di mana saja kalian menjumpai mereka, bunuhlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah bangkai hidup yang paling jahat di bawah kolong langit ini.
Yakni di antara orang-orang munafik itu ada yang mencelamu dan mengkritikmu dalam pembagian zakat, akan tetapi kritikannya bukan untuk tujuan yang benar maupun pandangan yang lurus, akan tetapi tujuannya hanyalah agar mereka diberi. فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِنْ لَمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ “Jika mereka diberi sebagian darinya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebagian dari-nya, dengan serta merta mereka menjadi marah.” Tidak selayaknya bagi seorang hamba mengikutkan rela dan marahnya kepada hawa nafsunya yang bersifat dunia dan tujuannya yang rusak, justru yang semestinya adalah hendaknya hawa nafsunya mengikuti ridha Rabbnya, sebagaimana Nabi a bersabda, لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُوْنَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ. “Tidak beriman (dengan sempurna) salah seorang dari kalian se-hingga hawa nafsunya mengikuti ajaranku.”
Ayat ini masih menginformasikan keburukan sifat dan sikap kaum munafik, yaitu bahwa di antara mereka ada yang mencelamu, wahai rasulullah, tentang pembagian sedekah, zakat, juga ganimah atau rampasan perang. Demikian ini, karena pengakuan iman tersebut hanyalah sebagai taktik untuk memperoleh kenikmatan duniawi. Karena itulah, jika mereka diberi bagian, baik dari zakat, infak, sedekah, maupun ganimah, mereka bersenang hati, puas bahkan memuji-Mujimu sebagai orang yang berbuat adil. Dan, sebaliknya, jika mereka tidak diberi bagian atau diberi bagian namun jumlahnya lebih sedikit daripada yang lain, tibatiba mereka marah, menunjukkan sikap penuh kebencian dan bahkan berani mencelamu tidak berbuat adilpadahal, sekiranya mereka benar-benar rida atau menerimanya dengan puas dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan rasul-Nya, dan berkata, cukuplah Allah bagi kami sebagai sandaran hidup kami, sebab Allah pasti akan memberikan kepada kami sebagian dari karunianya dan juga rasul-Nya dengan memberi bagian kepada kami, baik dari zakat maupun ganimah, dan sesungguhnya kami orang-orang yang ber-harap kepada Allah, maka alangkah baik dan indahnya seandainya mereka bersikap seperti itu. Namun, kenyataannya mereka tidak melakukan demikian.
At-Taubah Ayat 58 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 58, Makna At-Taubah Ayat 58, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 58, At-Taubah Ayat 58 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 58
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)