{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 61.
وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ ۚ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ ۚ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٦١﴾
wa min-humullażīna yu`żụnan-nabiyya wa yaqụlụna huwa użun, qul użunu khairil lakum yu`minu billāhi wa yu`minu lil-mu`minīna wa raḥmatul lillażīna āmanụ mingkum, wallażīna yu`żụna rasụlallāhi lahum ‘ażābun alīm
QS. At-Taubah [9] : 61
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.
Di antara orang-orang munafik itu ada yang menyakiti Rasulullah dengan perkataan mereka. Mereka berkata, “Dia (Muhammad) mempercayai semua yang didengarnya.” Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, “Sesungguhnya Muhammad adalah orang yang mendengarkan setiap kebaikan, beriman kepada Allah, mempercayai berita yang dikatakan oleh orang-orang mukmin.” Dia adalah rahmat bagi pengikutnya dan bagi yang mendapatkan petunjuk Allah. Dan siapa pun yang menyakiti Rasulullah dengan cara apa pun, akan mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa di antara orang-orang munafik terdapat suatu kaum yang senantiasa menyakiti Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan ucapannya mengenai diri Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan mereka mengatakan:
Dia mempercayai semua apa yang didengarnya.
Yakni orang yang mengucapkan sesuatu kepadanya, maka dia membenarkannya di antara kami, dan orang yang bercerita kepadanya, maka dia selalu mempercayainya. Dan apabila kita datang kepadanya, lalu kita bersumpah kepadanya, niscaya dia membenarkan kita. Demikianlah menurut penafsiran yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Ia mempercayai semua yang baik bagi kalian.”
Dengan kata lain, telinga yang dimilikinya adalah lebih baik, ia mengetahui mana yang benar dan mana yang dusta.
…ia beriman kepada Allah dan mempercayai orang-orang mukmin.
Artinya percaya dan membenarkan orang-orang mukmin.
…dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kalian.
Yakni ia merupakan hujah yang menghantam orang-orang kafir. Karena itulah dalam Firman selanjutnya disebutkan:
Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih.
Yakni di antara orang-orang munafik itu وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ “Ada yang menyakiti Nabi”, dengan ucapan buruk, mencelanya dan mencela agamanya. وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ “Dan mengatakan, ‘Nabi memper-cayai semua apa yang didengarnya.” Yakni mereka tidak peduli dengan hinaan yang mereka katakan kepada Nabi, kata mereka, “Jika ada ucapan kita yang sampai kepadanya maka kita minta maaf ke-padanya, pasti dia akan memaafkan, karena dia menerima apa saja yang dikatakan kepadanya, tanpa membedakan antara yang benar dan yang dusta. Maksud mereka –semoga Allah menimpakan keburukan ke-pada mereka–, bahwa mereka tidak mempedulikan dan memper-hatikan hal itu, karena jika ucapan itu tidak didengar Nabi, maka inilah yang mereka cari, jika ia sampai, maka cukuplah dengan meminta maaf dengan cara yang batil. Me-reka telah melakukan keburukan dari banyak sisi: Yang paling besar adalah, menyakiti Nabi yang hadir untuk memberi hidayah kepada mereka dan mengeluarkan mereka dari kesengsaraan dan kebinasaan kepada hidayah dan kebahagiaan. Di antaranya adalah, ketidakpedulian mereka dalam hal itu, ia tidak sekedar menyakiti, tapi lebih dari itu. Di antaranya juga adalah, cibiran mereka terhadap akal Nabi a yang –kata mereka– tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang dusta, padahal Nabi a adalah orang yang memiliki akal paling sempurna, ilmu paling lengkap, dan pandangan yang paling tajam. Oleh karena itu Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ “Katakan-lah, ‘Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu’.” Yakni menerima siapa yang berkata benar dan baik kepadanya. Adapun berpaling-nya Nabi a dan tidak menyalahkan kebanyakan orang munafik yang meminta maaf dengan alasan-alasan yang dusta, maka hal itu karena kelapangan akhlaknya, ketidakpeduliannya kepada mereka dan karena mengamalkan Firman Allah ‘Azza wa Jalla:
سَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ إِذَا انْقَلَبْتُمْ إِلَيْهِمْ لِتُعْرِضُوا عَنْهُمْ فَأَعْرِضُوا عَنْهُمْ إِنَّهُمْ رِجْسٌ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan Nama Allah, apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka. Maka berpalinglah dari mereka, karena sesungguhnya mereka itu adalah najis.” (At-Taubah: 95).
Adapun hakikat apa yang ada di dalam hati dan pikirannya, maka Allah berfirman tentangnya, يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ “Dia ber-iman kepada Allah, mempercayai orang-orang Mukmin”, yang benar dan membenarkan, dia mengetahui yang jujur dan yang dusta meskipun dia sering berpaling dari orang-orang yang diketahui kebohongan-nya dan kedustaannya, وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ “dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Karena mereka mengambil petunjuk darinya dan meneladani akhlaknya. Adapun orang-orang yang tidak beriman, maka mereka tidak mau menerima rahmat ini, bahkan mereka menolaknya, maka mereka rugi dunia dan akhirat. وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ “Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu”, dengan perkataan dan perbuatan لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “bagi mereka azab yang pedih”, di dunia dan di akhirat, dan di antara azab yang pedih ada-lah dibunuhnya orang yang menyakiti Nabi dan mencelanya.
Ayat sebelumnya menjelaskan tuduhan orang-orang munafik kepada rasulullah yang dianggapnya telah berbuat curang atau tidak adil berkenaan dengan pembagian zakat atau ganimah, berikut ini diuraikan kembali ucapan dan gangguan orang-orang munafik ketika berada di tengah-tengah rasulullah. Dan di antara mereka, orang-orang munafik, ada orang-orang yang menyakiti hati nabi Muhammad padahal beliau adalah sosok yang agung. Mereka telah menuduh beliau tidak adil dan juga mengatakan kepada kaum mukmin atau sesama orang munafik, nabi itu terlalu cepat untuk memercayai semua apa yang didengarnya hanya karena diperkuat dengan sumpah, padahal belum dicek kebenarannya. Namun, beliau hanya memercayai apa saja yang membawa kebaikan dan kemaslahatan umatnya. Karena itu, katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka, memang benar, kalau dia selalu mendengarkan setiap informasi yang disampaikan kepadanya dengan penuh perhatian, namun, dia tidaklah seperti yang kamu tuduhkan itu, sebab dia hanya mempercayai semua atau apa saja yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah dan tentunya juga malaikat yang menyampaikan informasi, memercayai orang-orang mukmin yang dengan iman itulah mereka terhalang untuk melakukan kebohongan dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu. Dan orang-orang yang menyakiti rasulullah, baik di kala beliau masih hidup maupun sudah wafat, baik dengan ucapan maupun sikap, akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak. Sebab, perasaan cinta itulah yang akan melahirkan penghormatan yang tulus kepada yang dicintai dan tidak akan pernah menyakitinya. Rangkaian ayat berikut ini memaparkan sifat buruk yang lain dari orang-orang munafik. Mereka bersumpah palsu kepadamu dengan nama Allah, untuk tidak turut serta dalam perang tabuk, semata-mata untuk menyenangkan kamu dan orang-orang beriman, padahal Allah dan rasulnya lebih pantas bagi mereka untuk dicari keridaan-Nya dengan menaati segala perintah Allah dan rasul-Nya meskipun berat, jika mereka benarbenar orang mukmin dengan keimanan yang mantap.
At-Taubah Ayat 61 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 61, Makna At-Taubah Ayat 61, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 61, At-Taubah Ayat 61 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 61
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)