{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 69.
كَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَانُوا أَشَدَّ مِنْكُمْ قُوَّةً وَأَكْثَرَ أَمْوَالًا وَأَوْلَادًا فَاسْتَمْتَعُوا بِخَلَاقِهِمْ فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ كَمَا اسْتَمْتَعَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ بِخَلَاقِهِمْ وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا ۚ أُولَـٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ ﴿٦٩﴾
kallażīna ming qablikum kānū asyadda mingkum quwwataw wa akṡara amwālaw wa aulādā, fastamta’ụ bikhalāqihim fastamta’tum bikhalāqikum kamastamta’allażīna ming qablikum bikhalāqihim wa khuḍtum kallażī khāḍụ, ulā`ika ḥabiṭat a’māluhum fid-dun-yā wal-ākhirah, wa ulā`ika humul-khāsirụn
QS. At-Taubah [9] : 69
(keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Perbuatan kalian (hai orang-orang munafik), yaitu mengolok-olok dan kufur, sama seperti yang diperbuat oleh umat-umat terdahulu, mereka lebih kuat, memiliki lebih banyak harta dan anak-anak dari kalian. Mereka merasa tenang tinggal di dunia dan mereka menikmati kemakmuran dan kesenangan yang mereka miliki. Maka nikmatilah bagian kalian, yaitu syahwat duniawi yang fana ini sebagaimana mereka menikmati kemakmuran mereka yang fana pula, dan teruskanlah berbicara mendustakan Allah sebagaimana mereka mendustakan-Nya pula. Orang-orang yang memiliki perilaku seperti ini adalah mereka yang telah hilang kebaikannya didunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang merugi karena menjual kenikmatan akhirat dengan kenikmatan dunia yang mereka dapatkan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa mereka (orang-orang munafik) itu telah menerima azab Allah di dunia dan akhirat, sebagaimana azab yang telah diterima oleh orang-orang yang sebelum mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…bagian mereka.
Yakni kebaikan berkat agama mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan kalian mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya.
Maksudnya, mempercakapkan kebatilan dan kedustaan.
Mereka itu amalannya menjadi sia-sia.
Semua usaha mereka sia-sia, maka tidak ada pahala bagi mereka karena amalan mereka rusak (batil).
…di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah orang-orang yang merugi.
Dikatakan demikian karena mereka tidak mendapat pahala dari amalannya.
Ibnu Jarir telah meriwayatkan dari Amr ibnu Ata, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
…seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian., hingga akhir ayat.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa alangkah miripnya malam ini dengan malam kemarin. seperti keadaan orang-orang yang sebelum kalian. Mereka adalah kaum Bani Israil, Allah telah menyerupakan kita dengan mereka. Saya tidak mengetahui maksudnya, hanya saja beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaannya, sesungguhnya kalian benar-benar akan mengikuti perilaku mereka, sehingga jika ada seseorang dari mereka memasuki liang biawak, niscaya kalian akan ikut memasukinya.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada Ziyad ibnu Sa’d, dari Muhammad ibnu Ziyad ibnu Muhajir, dari Sa’id ibnu Abu Sa’id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Demi Tuhan yang jiwa aku berada di dalam genggaman-Nya, sungguh kalian akan mengikuti sunnah (perilaku) orang-orang yang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, dan sedepa demi sedepa, sehingga jika mereka memasuki liang biawak, niscaya kalian akan memasukinya pula. Para sahabat bertanya.”Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu? Apakah mereka adalah kaum Ahli Kitab?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Lalu siapa lagi kalau bukan mereka?”
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Ma’syar, dari Abu Sa’id Al-Maqbari, dari Abu Hurairah, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu disebutkan hal yang semisal. Tetapi ditambahkan bahwa Abu Hurairah r.a. berkata, “Jika kalian suka, bacalah firman-Nya: ‘sebagaimana orang-orang yang sebelum kalian., hingga akhir ayat.” Abu Hurairah mengatakan bahwa al-khalaq artinya agama.
…dan kalian mempercakapkan (hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya.
Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, apakah seperti yang dilakukan oleh orang-orang Persia dan orang-orang Romawi?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab,
“Tiada lain orang yang dimaksud adalah mereka.”
Hadis ini mempunyai syahid sahih yang menguatkannya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman memperingatkan orang-orang munafik dari azab yang akan menimpa mereka seperti yang telah menimpa umat-umat pendusta sebelumnya, قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكَاتِ “(yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah?” Yakni desa-desa kaum Luth, semuanya أَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ “telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata.” Yakni dengan kebenaran yang nyata, jelas, terang, yang menjelaskan kebenaran perkara-perkara, namun mereka mendus-takannya, maka terjadilah pada mereka apa yang Allah ceritakan kepada kita. Perbuatanmu mirip dengan perbuatan mereka, فَاسْتَمْتَعْتُمْ بِخَلَاقِكُمْ “Dan kamu menikmati bagianmu” dari dunia, kamu mengam-bilnya dengan penuh kelezatan dan kenikmatan tanpa memperha-tikan tujuannya, kamu memakainya untuk bermaksiat kepada Allah. Keinginan dan perhatianmu hanyalah untuk mendapatkan nikmat tersebut, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang sebelummu. وَخُضْتُمْ كَالَّذِي خَاضُوا “Dan kamu mempercakapkan (hal yang batil) sebagai-mana mereka mempercakapkannya.” Yakni kamu membahas kebatilan, kedustaan, kamu membantah dengan kebatilan demi melenyapkan kebenaran. Inilah perbuatan dan ilmu mereka: menikmati bagian hidup dan bercakap dengan kebatilan, maka mereka pun berhak dibinasa-kan dan dihukum seperti orang-orang sebelum mereka yang mela-kukan perbuatan-perbuatan yang sama dengan mereka. Adapun orang-orang yang beriman, walaupun mereka menik-mati jatah hidup dan nikmat dunia yang diberikan kepada mereka, namun itu digunakan sebagai sarana penunjang untuk ketaatan ke-pada Allah. Adapun ilmu mereka maka ia adalah ilmu para rasul, yaitu meraih keyakinan dalam seluruh tuntutan luhur dan berdebat dengan kebenaran untuk melenyapkan kebatilan. FirmanNya, فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ “Maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka”, jika Dia menimpakan hukuman yang Dia timpakan. وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ “Akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” Di mana mereka berani bermaksiat kepadaNya, bermaksiat kepada rasul-rasul mereka, dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).
Keadaan orang-orang munafik yang terpedaya oleh kenikmatan duniawi sehingga berani menentang kebenaran adalah seperti orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka memiliki fisik lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka dengan kenikmatan duniawi itu mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu juga telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya sehingga melalaikanmu dari ayat-ayat Allah dan petunjuk rasul-Nya, dan kamu mempercakapkan hal-hal yang batil sebagaimana mereka juga mempercakapkannya. Padahal, dengan itu semua, mereka dan juga kamu itu benar-benar telah sia-sia amalnya di dunia karena tidak dilandasi dengan keikhlasan dan sia-sia di akhirat karena tidak dilandasi iman yang benar. Mereka itulah orang-orang yang rugi. Kemudian, melalui ayat ini, Allah mengingatkan orang-orang munafik sekaligus sebagai ancaman, jika mereka tetap bersikap seperti itu. Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka yang telah dibinasakan oleh Allah akibat mendustakan para rasul’ mereka itu adalah kaum nuh, ‘ad, samud, kaum ibrahim, penduduk madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah, yang di antaranya masih bisa dibuktikan peninggalannya’ padahal telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata, namun sayang, mereka mendustakannya lalu Allah membinasakannya. Demikian ini, karena Allah tidak pernah sedikit pun menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.
At-Taubah Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 69, Makna At-Taubah Ayat 69, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 69, At-Taubah Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 69
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)