{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 70.
أَلَمْ يَأْتِهِمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ وَقَوْمِ إِبْرَاهِيمَ وَأَصْحَابِ مَدْيَنَ وَالْمُؤْتَفِكَاتِ ۚ أَتَتْهُمْ رُسُلُهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ ۖ فَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَـٰكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ ﴿٧٠﴾
a lam ya`tihim naba`ullażīna ming qablihim qaumi nụḥiw wa ‘ādiw wa ṡamụda wa qaumi ibrāhīma wa aṣ-ḥābi madyana wal-mu`tafikāt, atat-hum rusuluhum bil-bayyināt, fa mā kānallāhu liyaẓlimahum wa lāking kānū anfusahum yaẓlimụn
QS. At-Taubah [9] : 70
Apakah tidak sampai kepada mereka berita (tentang) orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, samud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.
Belum datangkah berita kepada orang-orang munafik itu tentang umat-umat terdahulu (yaitu) umat Nabi Nuh, kaum Ad, Tsamud, umat Nabi Ibrahim, penduduk Madyan, dan umat Nabi Luth, yaitu ketika mereka mendustakan utusan-utusan Allah yang datang membawa wahyu dan ayat-ayat-Nya? Maka Allah menurunkan azab kepada mereka semuanya, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka. Allah tidaklah menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri sendiri karena berpaling dan mendustakan Allah dan Rasul-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menasihati orang-orang munafik yang mendustakan rasul-rasul Allah. Untuk itu disebutkan:
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang sebelum mereka
Artinya, apakah kalian belum pernah mendapat berita tentang kisah orang-orang sebelum kalian dari kalangan umat terdahulu yang mendustakan para rasul?
Yaitu kaum Nabi Nuh dan azab yang menimpa mereka berupa banjir besar yang menenggelamkan semua penduduk bumi, kecuali orang-orang yang beriman kepada Nabi Nuh a.s.
Kaum’ Ad, bagaimana mereka dihancurkan dan dibinasakan dengan angin yang membinasakan, karena mereka telah, mendustakan Nabi Hud a.s.
Kaum Samud, bagaimana mereka diazab dengan teriakan yang keras, karena mereka telah mendustakan Nabi mereka (yaitu Nabi Saleh a.s.) dan menyembelih untanya.
Kaum Nabi Ibrahim, bagaimana Allah menolong Nabi-Nya dalam menghadapi mereka dan memberinya mukjizat yang jelas dalam menghadapi kaumnya, dan Allah membinasakan raja mereka (yaitu Numruz ibnu Kan’an ibnu Kausy Al-Kan’ani, la’natullah).
Penduduk Madyan, mereka adalah kaum Nabi Syu’aib a.s., bagaimana mereka ditimpa gempa dan ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan.
Dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah (Al-Mu’tafikat), yaitu kaumnya Nabi Lut. mereka tinggal di banyak kota. Dalam ayat lain disebutkan:
dan negeri-negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah. (An Najm:53)
Yakni umat yang telah dihancurkan. Menurut suatu pendapat, ibu kotanya adalah Sodom.
Makna yang dimaksud dari ayat ini ialah ‘Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membinasakan mereka hingga antek-anteknya karena mereka telah mendustakan Nabi Allah, yaitu Lut a.s.: dan mereka gemar melakukan perbuatan fahisyah yang belum pernah dilakukan oleh seorang manusia pun sebelum mereka (yakni menggauli lelaki pada liang anusnya)’.
Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata.
Maksudnya, dengan membawa hujah-hujah dan dalil-dalil yang pasti.
…maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka.
Yaitu dengan membinasakan mereka tanpa alasan, karena sesungguhnya Allah telah menegakkan hujah-Nya terhadap mereka dengan mengirimkan rasul-rasul-Nya kepada mereka.
…tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
Karena mereka telah mendustakan rasul-rasul dan menentang perkara yang hak, sehingga mereka mengalami azab dan kebinasaan.
69-70. Allah berfirman memperingatkan orang-orang munafik dari azab yang akan menimpa mereka seperti yang telah menimpa umat-umat pendusta sebelumnya, “yaitu kaum Nuh, ‘Ad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk madyan, dan penduduk-penduduk negeri yang telah musnah?” yakni, desa-desa kaum Luth, semuanya “telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata.” Yakni, dengan keterangan yang nyata, jelas, terang, yang menjelaskan perkara-perkara, namun mereka mendustakannya, maka terjadilah kepada mereka apa yang Allah ceritakan kepada kita. Perbuatanmu mirip dengan perbuatan mereka, “Dan kamu menikmati begianmu” dari dunia, kamu menggambilnya dengan penuh kelezatan dan kenikmatan tanpa memikirkan tujuannya, kamu memakainya untuk bermaksiat kepada Allah. Keinginan dan perhatianmu hanyalah untuk mendapatkan kenikmatan tersebut, sebagaimana yang di lakukan oleh orang-orang sebelummu. “Dan kamu mempercakapkan hal yang bathil sebagaimana mereka mempercakapkannya.” Yakni kamu membahas kebatilan dan keburukan dan kamu berdebat dengan kebatilan demi melenyapkan kebenaran. Inilah perbuatan dari ilmu mereka: menikmati bagian hidup dan bercakap dengan keatilan, maka merekapun berhak di binasakan dan di hukum sebelum orang mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan yang sama dengan mereka.
Adapun orang-orang yang beriman, walaupun menikmati jatah hidup mereka dan nikmat dunia yang diberikan kepada mereka, namun itu di gunakan sebagai penunjang untuk ketaatan kepada Allah. Adapun ilmu mereka maka ia ilmu adalah para Rasul, yaitu meraih keyakinan dalam segala tuntutan luhur dan berdebat dengan kebenaran untuk melenyapkan kebatilan. FirmanNya, “Maka Allah tidak sekali-kali menganiayan mereka”, jika Dia menimpakan hukuman yang DIa timpakan. “Akan tetapi merekalah yang menganiaya diri sendiri.” Dimana mereka berani bermaksiat kepadaNya, bermaksiat kepada Rasul-Rasul mereka, dan menuruti semua perintah penguasa yang sewanang-wenang lagi menentang kebenaran.
Kemudian, melalui ayat ini, Allah mengingatkan orang-orang munafik sekaligus sebagai ancaman, jika mereka tetap bersikap seperti itu. Apakah tidak sampai kepada mereka berita tentang orang-orang yang sebelum mereka yang telah dibinasakan oleh Allah akibat mendustakan para rasul’ mereka itu adalah kaum nuh, ‘ad, samud, kaum ibrahim, penduduk madyan, dan penduduk negeri-negeri yang telah musnah, yang di antaranya masih bisa dibuktikan peninggalannya’ padahal telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata, namun sayang, mereka mendustakannya lalu Allah membinasakannya. Demikian ini, karena Allah tidak pernah sedikit pun menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri. Ayat sebelumnya menjelaskan sikap buruk orang-orang munafik disertai ancaman, sedang ayat ini menjelaskan kebalikannya, yakni hakikat orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang beriman, dengan iman-Nya yang sempurna, dari laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain dalam hal-hal kebenaran dan kebaikan. Secara jelas dapat dilihat dalam sikap dan perilakunya, yaitu mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan rasulnya. Mereka itulah yang akan senantiasa diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah mahaperkasa untuk melindungi mereka dengan rahmat-Nya, mahabijaksana dalam setiap pemberian-Nya.
At-Taubah Ayat 70 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 70, Makna At-Taubah Ayat 70, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 70, At-Taubah Ayat 70 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 70
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)