{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 78.
أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ ﴿٧٨﴾
a lam ya’lamū annallāha ya’lamu sirrahum wa najwāhum wa annallāha ‘allāmul-guyụb
QS. At-Taubah [9] : 78
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib?
Tidakkah orang-orang munafik itu tahu bahwa Allah mengetahui tipu daya dan rencana jahat yang mereka sembunyikan dalam hati dan yang mereka ceritakan dalam perkumpulan mereka? Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang ghaib? Maka Allah akan memberikan balasan atas perbuatan yang mereka kerjakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya. , hingga akhir ayat.
Artinya, Allah menimbulkan kemunafikan dalam hati mereka karena mereka telah mengingkari janjinya dan berdusta. Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang menyebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Pertanda orang munafik itu ada tiga, apabila berbicara dusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya khianat.
Hadis ini mempunyai banyak syahid (bukti) yang menguatkannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka., hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa Dia mengetahui semua rahasia dan semua yang tersembunyi. Dia pun mengetahui isi hati mereka, sekalipun pada lahiriahnya mereka mengatakan bahwa jika mereka beroleh harta yang banyak, maka mereka akan menyedekahkan sebagiannya dan mensyukurinya. Karena sesungguhnya Allah lebih mengetahui tentang diri mereka daripada diri mereka sendiri. Allah Maha Mengetahui semua yang gaib, yakni mengetahui semua yang gaib dan semua yang lahir serta mengetahui semua rahasia dan semua bisikan hati, dan Allah mengetahui semua yang lahir dan semua yang tersembunyi.
Karena itu Allah mengancam orang yang melakukan hal ini dengan FirmanNya, أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللَّهَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ “Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?” Allah akan membalas mereka atas apa yang mereka kerja-kan yang diketahui oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Ayat-ayat ini turun mengenai seorang munafik yang bernama Tsa’labah, dia datang kepada Nabi shallahu ‘Alaihi wasallam memohon kepadanya untuk berdoa kepada Allah agar memberinya karunia, dan bahwa jika Allah memberinya maka dia akan bersedekah, bersilaturahim, dan menolong orang yang dalam musibah, maka Nabi a mendoakan-nya. Dia memiliki kambing, kambingnya itu terus berkembang biak sehingga dia menggembalakannya sampai ke luar Madinah, akibatnya dia tidak menghadiri kecuali sebagian shalat lima waktu, lalu dia semakin menjauh, akibatnya dia tidak menghadiri kecuali Shalat Jum’at, kambingnya bertambah banyak maka dia semakin jauh menggembalakannya, akibatnya adalah dia tidak menghadiri jamaah dan Jum’at. Nabi a merasa kehilangan dia, beliau diberi tahu tentang keadaannya, maka Nabi a mengutus orang untuk mengambil zakat dari orang-orang yang wajib zakat. Ketika mereka mendatangi Tsa’labah, maka Tsa’labah berkata, “Ini tidak lain kecuali jizyah. Ini tidak lain kecuali saudaranya jizyah.” Ketika Tsa’labah tidak mau membayar zakat, mereka datang kepada Nabi a dan menyampaikan hal itu. Nabi bersabda, يَا وَيْحَ ثَعْلَبَةَ، يَا وَيْحَ ثَعْلَبَةَ، يَا وَيْحَ ثَعْلَبَةَ.
“Celaka Tsa’labah. Celaka Tsa’labah. Celaka Tsa’labah.”
Ketika ayat ini turun padanya dan pada orang yang semisal-nya, maka sebagian keluarganya menyampaikannya kepada Tsa’-labah. Dia pun datang membawa zakatnya kepada Nabi a, tetapi Nabi tidak mau menerimanya. Setelah Nabi wafat, zakatnya dibawa kepada Abu Bakar, Abu Bakar juga tidak mau menerimanya, lalu kepada Umar setelah Abu Bakar, dan Umar pun tidak mau meneri-manya. Dikatakan bahwa Tsa’labah meninggal pada masa Utsman.
Mereka berani melakukan kemunafikan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka yang mendorong kepada keburukan dan kejahatan, dan bahwa Allah mengetahui segala yang gaib’ sungguh, mereka mengetahui akan hal itu. Ayat sebelumnya menjelaskan sifat-sifat buruk orang-orang munafik, antara lain kikir, bersumpah palsu, dan tidak bersyukur. Bukan saja itu, di antara mereka bahkan ada yang secara terus-menerus mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dengan menyebutnya pamrih jika yang disedekahkan besar; dan juga mencela orang-orang yang tidak mendapatkan harta untuk disedekahkan kecuali sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka, orang-orang mukmin. Akibat perbuatannya itulah Allah akan membalas penghinaan mereka di dunia dengan tersingkapnya kebusukan hatinya, dan mereka akan mendapat azab yang pedih di akhirat kelak.
At-Taubah Ayat 78 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 78, Makna At-Taubah Ayat 78, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 78, At-Taubah Ayat 78 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 78
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)