{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 90.
وَجَاءَ الْمُعَذِّرُونَ مِنَ الْأَعْرَابِ لِيُؤْذَنَ لَهُمْ وَقَعَدَ الَّذِينَ كَذَبُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ سَيُصِيبُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٩٠﴾
wa jā`al-mu’ażżirụna minal-a’rābi liyu`żana lahum wa qa’adallażīna każabullāha wa rasụlah, sayuṣībullażīna kafarụ min-hum ‘ażābun alīm
QS. At-Taubah [9] : 90
Dan di antara orang-orang Arab Badui datang (kepada Nabi) mengemukakan alasan, agar diberi izin (untuk tidak pergi berperang), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa azab yang pedih.
Dan telah datang sekelompok orang Arab yang tinggal di sekitar Madinah untuk meminta izin kepada Rasulullah bahwa mereka sudah uzur. Mereka menjelaskan bahwa mereka lemah dan tidak mampu untuk keluar berperang bersama beliau. Dan ada juga sekelompok orang yang tidak ikut berperang dan tetap tinggal di rumah tanpa memberikan alasan (uzur), mereka sombong dan berani menentang Rasulullah. Maka Allah akan menimpakan azab yang pedih di dunia kepada mereka yang kafir, yaitu dengan peperangan atau selainnya, dan dengan memasukkan mereka ke dalam neraka di akhirat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan keadaan orang-orang yang mempunyai uzur untuk tidak berjihad, yaitu mereka yang datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ meminta izin darinya serta menjelaskan kepadanya bahwa mereka adalah orang-orang yang lemah, tidak mempunyai kemampuan untuk berangkat berperang. Mereka itu adalah orang-orang Arab Badui yang tinggal di sekitar kota Madinah.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Ibnu Abbas membaca al-mu’azziruna dengan bacaan al-mu’ziruna, yakni tanpa memakai tasydid, dan ia mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang memang mempunyai uzur untuk tidak berangkat berjihad. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Uyaynah, dari Humaid, dari Mujahid.
Ibnu Ishaq mengatakan, telah sampai kepadanya bahwa mereka adalah segolongan kaum dari kalangan Bani Gifar, antara lain ialah Khaffaf ibnu Ima ibnu Rukhsah. Pendapat inilah yang paling kuat dalam menafsirkan makna ayat di atas, karena dalam firman selanjutnya disebutkan:
sedangkan orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja.
Maksudnya, tidak menghadap dan tidak meminta izin kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ untuk tidak berangkat berperang.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan uzur, yaitu orang-orang Arab penduduk padang pasir.
Menurutnya, mereka adalah segolongan orang dari kalangan Bani Gifar. Mereka datang menghadap Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ untuk mengemukakan uzurnya, tetapi Allah tidak menerima uzur mereka.
Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Al-Hasan, Qatadah, dan Muhammad ibnu Ishaq. Tetapi pendapat yang pertama lebih kuat, hanya Allah yang lebih mengetahui, karena berdasarkan keterangan yang telah disebutkan di atas, yaitu firman Allah yang menyebutkan:
…sedangkan orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya duduk berdiam diri saja.
Yakni sedangkan orang-orang Badui lainnya duduk saja, tidak menghadap mengemukakan uzurnya.
Kemudian Allah mengancam mereka yang tidak berangkat tanpa alasan dengan siksaan yang pedih. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab yang pedih.
Allah berfirman, “Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan udzur, yaitu orang-orang Arab Badui agar diberi izin bagi mereka (untuk tidak pergi berjihad).” Yakni orang-orang yang meremehkan dan melalaikan jihad datang agar mereka diizinkan untuk tidak berperang, tanpa mempedulikan apa alasannya karena mereka memang berhati keras, tidak tahu malu, dan karena keimanan mereka yang lemah. Adapun orang-orang yang mundustakan Allah dan RasulNya, maka mereka sama sekali tidak berangkat berperang dan tidak pula mengajukan udzur. Ada kemungkinan makna Firman Allaah, “orang-orang yang mengemukakan udzur”, adalah orang-orang yang beruduzur, mereka datang kepada Nabi agar dimaklumi, dan kebiasaan Nabi adalah memaklumi orang yang berudzur. “sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan RasulNya, duduk berdiam diri saja”, padahal mereka mengklaim beriman yang seharusnya menuntut mereka untuk berjihad namun mereka tidak mengamalkannya. Kemudian Allah mengancam mereka dengan FirmanNYa, “Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab yang pedih”, di dunia dan akhirat.
Ayat ini menjelaskan sifat-sifat munafik kaum arab badui atau yang disebut a’ra’biy. Dan di antara orang-orang arab badui datang kepada nabi Muhammad mengemukakan alasan yang dibuat-buat agar diberi izin untuk tidak pergi berpe-rang, sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan rasul-Nya dari kaum munafik duduk berdiam diri saja tidak mengajukan alasan mengapa tidak ikut berjihad. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka, yakni penduduk madinah yang munafik dan penduduk arab badui, akan ditimpa azab yang pedih. Inilah kelompok yang diizinkan untuk tidak ikut perang. Tidak ada dosa karena tidak pergi berperang atas orang yang lemah, baik karena usianya sudah tua maupun lemah fisik seperti kaum perempuan dan anak-anak, orang yang sakit dan orang miskin yang tidak memperoleh apa, yakni biaya atau bekal, yang akan mereka infakkan untuk berjihad juga untuk keluarga yang ditinggalkan, apabila mereka ikhlas dalam niat dan imannya kepada Allah dan senantiasa menunjukkan sikap ketaatan kepada rasul-Nya, maka tidak ada alasan apa pun untuk menyalahkan dan mencela mereka, sebab sejatinya mereka itu adalah orang-orang yang berbuat baik dan tidak membenci perintah jihad. Dan Allah maha pengampun, maha penyayang. Ini merupakan hukum yang berlaku bagi semua taklif agama, sebab pada dasarnya manusia itu tidak memperoleh beban di atas kesanggupannya.
At-Taubah Ayat 90 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 90, Makna At-Taubah Ayat 90, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 90, At-Taubah Ayat 90 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 90
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)