{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 98.
وَمِنَ الْأَعْرَابِ مَنْ يَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ مَغْرَمًا وَيَتَرَبَّصُ بِكُمُ الدَّوَائِرَ ۚ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ﴿٩٨﴾
wa minal-a’rābi may yattakhiżu mā yunfiqu magramaw wa yatarabbaṣu bikumud-dawā`ir, ‘alaihim dā`iratus-saụ`, wallāhu samī’un ‘alīm
QS. At-Taubah [9] : 98
Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang memandang apa yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian; dia menanti-nanti marabahaya menimpamu, merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Dan di antara orang-orang Arab Badui itu ada yang memandang bahwa harta yang dinafkahkan di jalan Allah itu sebagai satu kerugian dan tidak mengharapkan pahala, juga tidak berlindung atas dirinya sendiri dari siksaan. Mereka menunggu bahaya dan kecelakaan menimpa kalian, tetapi justru mereka sendirilah yang akan mendapatkan keburukan itu, bukan orang-orang muslim. Allah Maha Mendengar apa yang mereka katakan dan dengan niat mereka untuk berbuat kerusakan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa di antara orang-orang Arab Badui itu:
…ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya.
Yakni yang ia belanjakan di jalan Allah.
…sebagai suatu kerugian.
Maksudnya, kerugian dan kebangkrutan.
…dan dia menanti-nanti mara bahaya menimpa kalian.
Mereka selalu mengharapkan dan menunggu agar kejadian dan malapetaka menimpa diri kalian.
…merekalah yang akan ditimpa mara bahaya.
Yaitu bahkan sebaliknya mara bahaya itu akan berbalik menimpa mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Allah Maha Mendengar doa hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui siapa yang berhak mendapat kemenangan dan siapa yang berhak mendapat kekalahan (kehinaan).
Di antara sebab yang lain juga adalah bahwa orang-orang Arab Badui lebih kikir dan lebih berambisi dalam urusan harta, di antara mereka terdapat مَنْ يَتَّخِذُ مَا يُنْفِقُ “orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah)”, berupa zakat, nafkah di jalan Allah, dan lain-lain مَغْرَمًا “sebagai suatu kerugian.” Yakni dia memandangnya sebagai kerugian dan kekurangan, tidak berharap pahala dari Allah, tidak berharap dengannya Wajah Allah, dan hampir tidak dilaksanakan kecuali dengan terpaksa. وَيَتَرَبَّصُ بِكُمُ الدَّوَائِرَ “Dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu.” Yakni di antara bukti permusuhan dan kebencian mereka kepada orang-orang yang beriman adalah bahwa mereka menginginkan dan menanti-nantikan musibah dan marabahaya yang ditimpakan kepada orang-orang Mukmin. Justru yang terjadi sebaliknya. عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ “Merekalah yang akan ditimpa marabahaya.” Adapun orang-orang Mukmin, maka mereka akan meraih hasil baik atas musuhnya dan akibat yang menggembirakan. وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Mengetahui niat manusia dan amal yang dilakukannya, apakah ia ikhlas atau tidak.
Dan di antara orang-orang arab badui itu ada yang memandang apa yang diinfakkannya di jalan Allah sebagai suatu kerugian karena mereka tidak percaya adanya pahala atas amal saleh, sehingga mereka beranggapan bahwa harta yang diinfakkan akan lenyap begitu saja. Dia menantinanti marabahaya menimpamu, yakni nabi Muhammad dan umat islam, karena keengganan mereka membayar zakat dan karena kebencian mereka kepadamu. Padahal merekalah yang akan ditimpa marabahaya, dengan semakin tersebarnya ajaran agama islam dan mereka akan mendapat siksa di akhirat. Allah maha mendengar perkataan mereka, maha mengetahui perbuatan mereka. Dan di antara orang-orang arab badui itu ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian dengan selalu berusaha memelihara keimananan itu, dan memandang apa yang diinfakkannya di jalan Allah sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa rasul, karena rasul selalu mendoakan orang yang menyalurkan zakat dan infak. Ketahuilah, sesungguhnya infak itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat, yakni surga-Nya, lantaran keikhlasan mereka dalam berinfak; sesungguhnya Allah maha pengampun dosa orang-orang yang bertobat dengan sungguh-sungguh, maha penyayang, karena selalu memberi rahmat kepada orang yang bertobat.
At-Taubah Ayat 98 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 98, Makna At-Taubah Ayat 98, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 98, At-Taubah Ayat 98 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 98
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)