{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 110.
لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١١٠﴾
lā yazālu bun-yānuhumullażī banau rībatan fī qulụbihim illā an taqaṭṭa’a qulụbuhum, wallāhu ‘alīmun ḥakīm
QS. At-Taubah [9] : 110
Bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, sampai hati mereka hancur. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Bangunan munafik yang mereka dirikan untuk memberi kemudharatan terhadap Masjid Quba itu selalu menimbulkan keraguan dan kemunafikan dalam hati mereka. Hal itu tidak akan hilang sampai hati itu hancur karena mereka terbunuh atau mati, atau hingga mereka menyesal dengan sebenar-benar penyesalan, atau hingga bertaubat kepada Rabb-nya, atau mereka takut dengan sangat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati orang-orang munafik, yaitu keraguan dan tujuan mereka mendirikan masjid itu. Allah Maha Bijaksana dalam mengatur urusan makhluk-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka.
Yakni menjadi keraguan dan kemunafikan dalam hati mereka disebabkan kekurangajaran mereka yang berani melakukan perbuatan jahat itu. Hal tersebut meninggalkan kemunafikan dalam hati mereka. Sebagaimana para penyembah anak lembu di masa Nabi Musa, hati mereka dijadikan senang dengan penyembahan mereka terhadap anak lembu itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…kecuali bila hati mereka itu telah hancur.
Yaitu dengan kematian mereka. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, Zaid ibnu Aslam, As-Saddi, Habib ibnu Abu Sabit, Ad-Dahhak, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dan lain-lainnya dari kalangan ulama Salaf yang bukan hanya seorang.
Dan Allah Maha Mengetahui.
Allah Maha Mengetahui semua amal perbuatan makhluk-Nya.
…lagi Mahabijaksana.
dalam memberikan balasan terhadap perbuatan mereka, yang baik ataupun yang buruk.
Tafsir Ayat:
لَا يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْا رِيبَةً فِي قُلُوبِهِمْ “Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka”, yakni kebimbangan yang bersemayam di dalam hati mereka. إِلَّا أَنْ تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ “Kecuali bila hati mereka itu telah hancur”, dengan penyesalan yang paripurna, bertaubat kepada Allah, dan takut kepadaNya dengan sangat. Dengan itu Allah akan memaafkan mereka, namun jika tidak, maka bangunan mereka tidak menambah kecuali keraguan di atas keraguan mereka, dan kemunafikan di atas kemunafikan mereka. وَاللَّهُ عَلِيمٌ “Dan Allah Maha Mengetahui”, segala hal, yang lahir dan yang batin, yang samar dan yang terang, serta apa yang dirahasiakan dan ditampakkan oleh hamba-hambaNya. حَكِيمٌ “Lagi Mahabijaksana.” Dia tidak melakukan, tidak menciptakan, tidak memerintahkan, dan tidak melarang kecuali apa yang menjadi tuntutan hikmahNya dan Dia memerintahkannya. Oleh karena itu segala puji hanya milik Allah.
Di dalam ayat-ayat ini terkandung beberapa faidah:
Di antaranya: Haram membangun masjid dengan tujuan memudaratkan masjid lain yang di dekatnya, dan wajib merobohkan masjid dhirar tersebut jika maksud orang-orang yang membangunnya telah diketahui.
Di antaranya: Walaupun suatu amal itu adalah baik, ia bisa dirubah oleh niat sehingga berubah menjadi dilarang, sebagaimana niat orang-orang yang membangun masjid dhirar telah merubah amal mereka seperti yang Anda lihat.
Di antaranya: Bahwa segala hal yang menyebabkan perpecahan di antara orang-orang yang beriman adalah termasuk kemaksiatan yang harus ditinggalkan dan dilenyapkan, sebagaimana segala hal yang menyebabkan persatuan dan kekompakan kaum Muslimin haruslah diikuti, diperintahkan, dan didorong, karena Allah menjelaskan alasan pembangunan masjid dhirar dengan tujuan yang harus dilarang ini, sebagaimana hal itu mewajibkan kekufuran dan peperangan melawan Allah dan RasulNya.
Di antaranya: Larangan shalat di tempat kemaksiatan dan kewajiban menjauhinya.
Di antaranya: Bahwa kemaksiatan dapat mempengaruhi tempat, sebagaimana kemaksiatan orang-orang munafik mempengaruhi masjid dhirar, sehingga turun larangan shalat di dalamnya. Begitu pula ketaatan berpengaruh pada tempat, sebagaimana ia berpengaruh pada masjid Quba, sehingga Allah berfirman tentangnya,
لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ
“Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.”
Oleh karenanya masjid Quba memiliki keutamaan yang tidak dimiliki selainnya, bahkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ selalu mengunjungi masjid Quba setiap Hari Sabtu untuk shalat di dalamnya dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menganjurkan shalat di dalamnya.
Di antaranya: Disimpulkan dari pernyataan illat-illat yang disebutkan di dalam ayat ini, empat kaidah penting yakni; semua perbuatan yang memudaratkan orang Muslim, atau padanya terdapat kemaksiatan kepada Allah, karena kemaksiatan adalah cabang dari kekufuran, atau menimbulkan perpecahan di kalangan orang-orang yang beriman, atau mengandung dukungan kepada kelompok yang memusuhi Allah dan RasulNya, maka ia haram dan dilarang, dan begitu sebaliknya.
Di antaranya: Bahwa amalan-amalan lahir yang timbul karena kemaksiatan kepada Allah, akan senantiasa menjauhkan pelakunya dari Allah, ia sama dengan terus menerus melakukan kemaksiatan, sehingga dia menyingkirkannya dan bertaubat darinya dengan taubat yang sempurna, di mana hatinya terasa hancur karena menyesal dan bersedih.
Di antaranya: Jika masjid Quba adalah masjid yang didirikan di atas dasar takwa, maka masjid Nabawi yang beliau dirikan dengan tangannya yang penuh berkah, dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bekerja di dalamnya serta Allah memilihnya untuknya, adalah lebih utama dan lebih layak (untuk dinyatakan bahwa ia didirikan di atas dasar takwa).
Di antaranya: Bahwa amal yang dilandasi oleh keikhlasan dan mutaba’ah adalah amal yang dibangun di atas takwa yang membawa pelakunya kepada Surga yang penuh kenikmatan. Dan amal yang dilandasi maksud yang buruk, bid’ah, dan kesesatan, adalah amal yang dibangun di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengannya ke dalam Neraka Jahanam, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.
Sepanjang masa bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, yakni kemunafikan, karena niat dan motivasi mereka buruk, sampai hati mereka hancur, yaitu sampai mereka mati, sehingga tidak dapat bertobat lagi. Dan Allah maha mengetahui, segala sesuatu, mahabijaksana dalam ketetapan-Nya. Setelah dijelaskan orang yang mendirikan bangunan atas landasan kedurhakaan kepada Allah, maka pembangunnya akan hancur bersama bangunannya tersebut, lalu Allah memberi perumpamaan jual beli antara Allah dengan pejuang di jalan-Nya sebagaimana tertera pada ayat berikut: sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, yakni menjanjikan secara pasti kepada mereka yang secara tulus berjuang di jalan Allah, baik berupa diri, yakni jiwa maupun harta mereka, maka dengan pasti Allah akan memberikan balasan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah dengan harta bahkan jiwa; sehingga mereka mem-bunuh atau terbunuh. Masuknya mereka ke dalam surga adalah merupakan janji yang benar dari Allah sebagaimana tertulis di dalam taurat, injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah’ pasti tidak ada. Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, sehingga kamu mendapatkan surga, dan demikian itulah kemenangan yang agung.
At-Taubah Ayat 110 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 110, Makna At-Taubah Ayat 110, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 110, At-Taubah Ayat 110 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 110
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129