{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 115.
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّىٰ يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿١١٥﴾
wa mā kānallāhu liyuḍilla qaumam ba’da iż hadāhum ḥattā yubayyina lahum mā yattaqụn, innallāha bikulli syai`in ‘alīm
QS. At-Taubah [9] : 115
Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, setelah mereka diberi-Nya petunjuk, sehingga dapat dijelaskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Dan Allah tidak akan menyesatkan suatu kaum setelah Allah memberi mereka hidayah dan taufik sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus ditakuti dan dijauhi dan apa yang mereka butuhkan di dalam pokok-pokok agama dan cabangnya. Sesungguhnya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu telah mengajari kalian apa yang kalian tidak ketahui, menjelaskan kepada kalian apa yang bermanfaat bagi kalian, dan memberikan hujjah kepada kalian untuk menyampaikan risalah-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal Diri-Nya Yang Mahamulia dan hukumNya yang adil, bahwa sesungguhnya Dia tidak akan menyesatkan suatu kaum, melainkan sesudah disampaikan kepada mereka risalah dari sisiNya, sehingga hujah telah ditegakkan atas mereka. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan adapun kaum Samud, maka mereka telah Kami beri petunjuk. (Al Fushilat:17), hingga akhir ayat.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka., hingga akhir ayat.
Hal ini merupakan penjelasan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada orang-orang mukmin dalam masalah tidak memohonkan ampun kepada-Nya khusus bagi kaum musyrik. Dan di dalam penjelasan-Nya untuk mereka biasanya terkandung larangan dan perintah-Nya secara umum. Dengan kata lain, kerjakanlah atau tinggalkanlah.
Ibnu Jarir mengatakan, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman bahwa tidak sekali-kali Allah akan memutuskan terhadap kalian kesesatan karena kalian telah memintakan ampun kepada-Nya buat orang-orang mati kalian yang musyrik, padahal Allah telah memberikan hidayah kepada kalian dan memberikan taufik-Nya kepada kalian untuk beriman kepada Allah dan kepada Rasul-Nya. Terkecuali jika Dia telah menyodorkan larangan hal itu kepada kalian, maka kalian harus meninggalkannya. Adapun sebelum dijelaskan kepada kalian bahwa hal tersebut merupakan perbuatan yang dilarang, kemudian kalian melakukannya, maka kalian tidak akan dihukumi sebagai orang-orang yang melakukan kesesatan. Sesungguhnya maksiat dan taat itu hanyalah berdasarkan perintah dan larangan. Adapun terhadap hal-hal yang tidak diperintahkan dan tidak pula dilarang, maka melakukannya bukan terbilang sebagai orang yang taat, tidak pula sebagai orang yang durhaka.
Tafsir Ayat:
Yakni, bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ jika memberi nikmat hidayah kepada suatu kaum, dan Dia memerintahkan mereka meniti jalan yang lurus, maka Dia جَلَّ جَلالُهُ menyempurnakan kebaikanNya kepada mereka, serta menjelaskan kepada mereka segala apa yang mereka perlukan dan butuhkan. Dia tidak membiarkan mereka dalam keadaan sesat dan tidak mengetahui perkara agama mereka. Ini mengandung dalil atas kesempurnaan rahmatNya dan bahwa syariatNya meliputi segala apa yang dibutuhkan oleh manusia dalam masalah pokok-pokok maupun cabang-cabangnya. Ada kemungkinan bahwa maksud dari hal itu adalah, وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِلَّ قَوْمًابَعْدَ إِذْ هَدَاهُمْ حَتَّى يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ “Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskanNya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.” Jika Allah menjelaskan apa yang mesti mereka hindari, lalu mereka tidak tunduk kepadaNya, maka Dia menghukum mereka dengan kesesatan sebagai balasan atas penolakan mereka terhadap kebenaran yang jelas. Namun kemungkinan tafsir yang pertama itu lebih utama. إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيم “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Karena ilmuNya yang sempurna dan menyeluruh, Dia mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui dan menjelaskan apa yang bermanfaat bagimu.
Dan Allah yang mahaadil, mahabijaksana sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, setelah mereka diberi-Nya petunjuk dengan memeluk islam, sehingga dapat dijelaskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Apabila sudah dijelaskan apa yang harus dijauhi lalu mereka melanggar, maka Allah akan memberi hukuman akibat kedurhakaan itu. Sungguh, Allah maha mengetahui segala sesuatu yang terjadi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Allah memiliki kekuasaan di langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dia yang menciptakan, menghidupkan, memelihara dan mematikan bila ajalnya sudah sampai. Tidak ada pelindung yang menghindarkan mudarat dan penolong yang mendatangkan manfaat bagimu selain Allah.
At-Taubah Ayat 115 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 115, Makna At-Taubah Ayat 115, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 115, At-Taubah Ayat 115 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 115
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)