{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 120.
مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلَا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلَا نَصَبٌ وَلَا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلًا إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٢٠﴾
mā kāna li`ahlil-madīnati wa man ḥaulahum minal-a’rābi ay yatakhallafụ ‘ar rasụlillāhi wa lā yargabụ bi`anfusihim ‘an nafsih, żālika bi`annahum lā yuṣībuhum ẓama`uw wa lā naṣabuw wa lā makhmaṣatun fī sabīlillāhi wa lā yaṭa`ụna mauṭi`ay yagīẓul-kuffāra wa lā yanalụna min ‘aduwwin nailan illā kutiba lahum bihī ‘amalun ṣāliḥ, innallāha lā yuḍī’u ajral-muḥsinīn
QS. At-Taubah [9] : 120
Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,
Tidaklah pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang tinggal di sekitar Madinah berdiam diri bersama keluarganya di rumahnya dan tidak turut menyertai Rasulullah berperang. Juga tidak pantas bagi mereka lebih menyukai diri mereka bersantai, sedangkan Rasulullah berada dalam kesusahan dan kepayahan. Sebab, tidaklah kehausan,kelaparan, dan kepayahan yang mereka rasakan dalam perjalanan dan jihad mereka di jalan Allah, juga tidaklah mereka menginjakkan kaki di suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan juga apa yang mereka terima dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka, berupa terbunuh atau kekalahan, melainkan semua itu dicatat sebagai amal shalih yang ditetapkan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, yang segera melaksanakan perintah Allah dan menjalankan hak Allah dan hak makhluk-Nya yang menjadi kewajibannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mencela orang-orang dari kalangan penduduk Madinah dan sekitarnya —yang terdiri atas orang-orang Arab Badui— yang tidak ikut perang bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam Perang Tabuk. Mereka dicela pula karena lebih mementingkan diri mereka sendiri daripada membantu perjuangan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan alasan masyaqqat yang akan dialaminya. Maka sesungguhnya pahala mereka dikurangi dari diri mereka, sebab:
…mereka tidak ditimpa kehausan.
Kata zama-un artinya ‘atasyun, yakni kehausan.
…dan tidak pula kepayahan.
Yakni kelelahan dan kepayahan.
…dan tidak pula kelaparan.
Makhmasah artinya maja’ah, yakni kelaparan.
…dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir.
Artinya, tidaklah mereka menginjak suatu tempat yang membuat hati musuh mereka gentar.
…dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh.
Yaitu beroleh kemenangan dan keberhasilan mengalahkan musuh di tempat itu.
…melainkan dituliskan bagi mereka.
berkat amal perbuatan mereka yang pada kenyataannya di luar kemampuan mereka. Tetapi dari perbuatan mereka itu timbul amal-amal saleh dan pahala yang berlimpah.
Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.
Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh firman-Nya:
tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan baik. (Al Kahfi:30)
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman mendorong penduduk Madinah dari orang-orang Muhajirin dan Anshar serta orang-orang Arab Badui yang telah masuk Islam dengan baik, مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الْأَعْرَابِ أَنْ يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ “Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang).” Yakni hal itu tidak layak dan tidak sesuai dengan keadaan mereka. وَلَا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ “Dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka”, dalam keberadaannya, ketenangannya, dan ketentramannya عَنْ نَفْسِهِ “daripada mencintai diri Rasul”, yang mulia lagi suci, akan tetapi Nabi a lebih berhak untuk dicintai orang-orang Mukmin daripada diri mereka sendiri, maka wajib atas setiap Muslim menebus dirinya untuk Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan mendahulukan beliau di atas dirinya. Tanda penghormatan, kecintaan, dan keimanan yang sempurna kepada Rasul adalah selalu menyertai beliau pergi berperang.
Kemudian Allah menyebutkan pahala yang mendorong kaum Mukminin untuk pergi berperang, maka Dia berfirman, ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ “Yang demikian itu ialah karena mereka”, yaitu orang-orang yang berjihad di jalan Allah لَا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلَا نَصَبٌ “tidaklah ditimpa kehausan, kepayahan”, yakni kesulitan dan kesengsaraan, وَلَا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ “dan kelaparan pada jalan Allah.” وَلَا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ “Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir”, dengan menyerang daerah mereka dan menguasai negeri mereka وَلَا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ نَيْلًا “dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh,” seperti kemenangan atas pasukan musuh atau bala tentara atau harta rampasan perang, إِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ “melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal shalih.” Karena ini adalah akibat yang timbul dari amal mereka. إِنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ “Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,” yaitu orang-orang yang berbuat baik dengan bersegera menjalankan perintah Allah, melaksanakan apa yang menjadi hakNya dan hak makhlukNya. Perbuatan-perbuatan ini adalah akibat dari amal mereka.
Ayat ini berisi kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang dan memilih bersenang-senang di rumah mereka. Tidak pantas bagi penduduk madinah dan orang-orang arab badui yang berdiam di sekitar mereka, yaitu di sekitar kota madinah, tidak turut menyertai rasulullah pergi berperang, dan tidak pantas pula bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. Yang demikian itu tidak wajar, karena mereka tidak ditimpa kehausan karena panas terik dan sulitnya mendapatkan air, tidak kepayahan dan kelaparan karena terbatasnya makanan ketika berjuang di jalan Allah, dan tidak pula menginjak atau menduduki suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir lantaran keberanian dalam menegakkan kalimat Allah, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, yakni menyebabkan musuh terluka atau terbunuh, kecuali semua itu akan dituliskan oleh malaikat bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan yang layak mendapatkan pahala dari Allah. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik dan tidaklah mereka memberikan infak, baik yang kecil maupun yang besar dan tidak pula melintasi suatu lembah dalam rangka pengabdian kepada Allah, kecuali akan dituliskan bagi mereka sebagai amal kebajikan, untuk diberi balasan oleh Allah dengan yang lebih baik dan berlipatganda daripada apa yang telah mereka kerjakan.
At-Taubah Ayat 120 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 120, Makna At-Taubah Ayat 120, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 120, At-Taubah Ayat 120 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 120
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)