{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 126.
أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ ﴿١٢٦﴾
a wa lā yarauna annahum yuftanụna fī kulli ‘āmim marratan au marrataini ṡumma lā yatụbụna wa lā hum yażżakkarụn
QS. At-Taubah [9] : 126
Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?
Apabila orang-orang munafik itu tidak memperhatikan bahwa Allah menguji mereka dengan musim kemarau yang panjang dan dengan ditampakkannya kemunafikan mereka sekali atau dua kali tiap tahun? Kemudian mereka tetap tidak juga bertaubat dari kekufuran dan kemunafikan mereka setelah itu, dan mereka tidak mengambil pelajaran atas ayat-ayat Allah yang telah diperlihatkan kepada mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman bahwa apakah orang-orang munafik itu tidak merasakan:
…bahwa mereka diuji.
Yakni mendapat ujian.
…sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga bertobat) dan tidak (pula) mengambil pengajaran?
Artinya, mereka tidak juga mau bertobat dari dosa-dosa mereka yang terdahulu, tidak pula mengambil pelajaran untuk menghadapi masa mendatang.
Mujahid mengatakan bahwa mereka diuji dengan musim paceklik Dan kelaparan. Menurut Qatadah ujian itu berupa perintah untuk berperang sekali atau dua kali dalam setiap tahunnya.
Syarik telah meriwayatkan dari Jabir, dari Al-Ju’fi, dari Abud Duha, dari Huzaifah sehubungan dengan firman-Nya:
Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun.
Bahwa kami mendengar setiap tahunnya ada suatu kedustaan atau dua kedustaan yang membuat banyak kalangan orang sesat karenanya. Demikian menurut riwayat Ibnu Jarir.
Di dalam sebuah hadis dari Anas disebutkan bahwa urusan ini tiadalah bertambah melainkan hanya makin keras (parah), dan tiadalah manusia makin bertambah melainkan hanya kekikirannya. Tiada suatu tahun pun yang dilalui melainkan tahun berikutnya lebih parah daripada sebelumnya. Aku mendengar kalimat ini dari Nabi kalian.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman mencela mereka yang terus menerus berpegang kepada kekufuran dan kemunafikan, أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ “Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun”, dengan penyakit dan musibah yang menimpa mereka dan dengan perintah-perintah ilahiyah yang maksudnya adalah menguji mereka. ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ “Kemudian mereka tidak (juga) bertaubat”, dari keburukan yang mereka pegang. وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُون “Dan tidak (pula) mengambil pelajaran?” Apa yang berguna bagi mereka maka mereka melakukannya dan apa yang merugikan mereka maka mereka menjauhinya. Allah جَلَّ جَلالُهُ menguji mereka sebagaimana ia adalah sunnahNya pada umat-umat lain dengan kemakmuran dan kesulitan, serta dengan perintah dan larangan, agar mereka kembali kepadaNya, namun mereka tidak bertaubat dan tidak pula mengambil pelajaran.
Ayat-ayat ini mengandung dalil bahwa iman itu bertambah dan berkurang, bahwa seorang hamba harus memupuk imannya dan menjaganya serta menumbuhkannya dan memperbaharuinya agar ia selalu meningkat.
Dan tidakkah mereka orang-orang munafik dan kafir itu memperhatikan dengan saksama bahwa mereka diuji berupa penyakit, paceklik dan bencana alam yang terjadi sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak juga bertobat dari kemunafikan dan kekafiran, dan tidak pula mengambil pelajaran dari berbagcemoohan orang munafik dan orang kafir tidak hanya dengan lisan tetapi juga perbuatan, yaitu, apabila diturunkan suatu surah, dari Al-Qur’an yang menggambarkan isi hati mereka dan membeberkan rahasia mereka, maka satu sama lain di antara mereka saling berpandangan dengan lirikan mata tanda mengejek sambil berkata, adakah seseorang dari kaum muslim yang melihat kamu ketika malakukan hal-hal yang kita rahasiakan, sehingga Muhammad mengetahui semuanya’ setelah itu mereka pun pergi meninggalkan majelis nabi secara sembunyisembunyi. Mereka selalu ingin berpaling dari kebenaran, sehingga Allah memalingkan hati mereka dari mendengar dan mengikuti tuntunan Allah disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami tuntunan tersebut.
At-Taubah Ayat 126 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 126, Makna At-Taubah Ayat 126, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 126, At-Taubah Ayat 126 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 126
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)