{8} Al-Anfal / الأنفال | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يونس / Yunus {10} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 127.
وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا ۚ صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَفْقَهُونَ ﴿١٢٧﴾
wa iżā mā unzilat sụratun naẓara ba’ḍuhum ilā ba’ḍ, hal yarākum min aḥadin ṡummanṣarafụ, ṣarafallāhu qulụbahum bi`annahum qaumul lā yafqahụn
QS. At-Taubah [9] : 127
Dan apabila diturunkan suatu surah, satu sama lain di antara mereka saling berpandangan (sambil berkata), “Adakah seseorang (dari kaum muslimin) yang melihat kamu?” Setelah itu mereka pun pergi. Allah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami.
Dan apabila turun satu surat, orang-orang munafik itu memberi isyarat dengan mata mereka satu sama lain sebagai bentuk pengingkaran, ejekan dan juga kebencian mereka atas turunnya surat itu. Itu karena ayat yang diturunkan menyebutkan aib-aib dan perbuatan mereka. Kemudian mereka berkata, “Apakah ada orang yang melihat kalian jika kalian bangun dari sisi Rasulullah?” Apabila tidak ada seorang pun yang melihat, mereka bangkit dan berpaling dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam karena takut kejelekan mereka akan terbuka. Allah telah memalingkan hati mereka dari keimanan karena mereka tidak memahami dan merenungkannya.
Ayat ini pun menceritakan perihal orang-orang munafik, bahwa apabila diturunkan suatu surat kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
…sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain.
Yakni saling pandang di antara sesama mereka, seraya berkata:
Adakah seorang dari (orang-orang muslim) yang melihat kalian? Sesudah itu mereka pun pergi. (At Taubah:127)
Maksudnya, mereka berpaling dari kebenaran dan pergi darinya. Demikianlah keadaan mereka di dunia, labil dalam menghadapi perkara yang hak. tidak mau menerimanya, dan tidak mau mengerti tentangnya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringatan (Allah)? Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut. (Al Muddastir:49-50)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Mengapakah orang-orang kafir itu bersegera datang ke arahmu. Dari kanan dan dari kiri dengan berkelompok-kelompok. (Al Ma’aarij:36-37)
Yakni mengapa orang-orang munafik itu berkelompok-kelompok memisahkan diri darimu di sebelah kanan dan kirimu, mereka lari dari kebenaran dan pergi ke arah kebatilan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesudah itu mereka pun pergi. Allah telah memalingkan hati mereka.
Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. (As-Saff: 5)
…disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
Mereka tidak mengerti tentang Allah dan perintah-Nya, dan mereka tidak berupaya untuk memahaminya serta tidak pula menghendakinya. Bahkan mereka sibuk dengan yang lain dan lari darinya. Karena itulah mereka mengalami nasib seperti yang mereka alami itu.
Tafsir Ayat:
Yakni, bahwa orang-orang munafik yang mewaspadai turunnya surat atas mereka, telah memberitahukan isi hati mereka, bahwa jika sebuah surat turun agar mereka beriman kepadanya dan mengamalkan isinya, نَظَرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ “sebagian mereka memandang kepada sebagian yang lain”, dengan ketetapan hati untuk tidak mengamalkannya, mereka menunggu kesempatan bersembunyi dari pandangan orang-orang beriman, dan mereka berkata, هَلْ يَرَاكُمْ مِنْ أَحَدٍ ثُمَّ انْصَرَفُوا “‘Adakah seorang dari (orang-orang Muslimin) yang melihat kamu?’ Sesudah itu mereka pun pergi”, dengan sembunyi-sembunyi pulang dalam keadaan berpaling, maka Allah membalas mereka dengan hukuman sesuai dengan amal mereka. Sebagaima-na mereka berpaling dari amal maka صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ “Allah telah memalingkan hati mereka,” yakni menghalanginya dari kebenaran بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَفْقَهُونَ “disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti”, dengan pemahaman yang berguna bagi mereka, karena jika mereka itu memahami, niscaya mereka beriman kepada surat yang diturunkan dan tunduk kepada perintahnya. Yang dimaksud di sini adalah keengganan mereka yang sangat terhadap jihad dan syariat-syariat iman yang lain, sebagaimana Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ,
فَإِذَا أُنزلَتْ سُورَةٌ مُحْكَمَةٌ وَذُكِرَ فِيهَا الْقِتَالُ رَأَيْتَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ يَنْظُرُونَ إِلَيْكَ نَظَرَ الْمَغْشِيِّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ
“Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati.” (QS. Muhammad: 20).
Cemoohan orang munafik dan orang kafir tidak hanya dengan lisan tetapi juga perbuatan, yaitu, apabila diturunkan suatu surah, dari Al-Qur’an yang menggambarkan isi hati mereka dan membeberkan rahasia mereka, maka satu sama lain di antara mereka saling berpandangan dengan lirikan mata tanda mengejek sambil berkata, adakah seseorang dari kaum muslim yang melihat kamu ketika malakukan hal-hal yang kita rahasiakan, sehingga Muhammad mengetahui semuanya’ setelah itu mereka pun pergi meninggalkan majelis nabi secara sembunyisembunyi. Mereka selalu ingin berpaling dari kebenaran, sehingga Allah memalingkan hati mereka dari mendengar dan mengikuti tuntunan Allah disebabkan mereka adalah kaum yang tidak memahami tuntunan tersebut. Ayat yang lalu diakhiri dengan penegasan bahwa hati orang munafik dipalingkan dari kebenaran karena sesungguhnya mereka tidak mau memahami kebenaran walaupun yang membawa kebenaran tersebut adalah nabi Muhammad yang sangat penyantun dan penyayang sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini. Demi kebesaran dan keagungan tuhan, sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul yang mulia dari kaummu sendiri sehingga tidak asing bagi kamu, sangat berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami baik derita lahir maupun batin, dia sangat menginginkan kebaikan, kabahagiaan dan keselamatan bagimu, yakni bagi kamu semua baik yang muslim maupun yang kafir, dia sangat penyantun dan penyayang, yakni memberi kebaikan secara melimpah melebihi kebutuhan maupun sesuai kebutuhan terhadap orang-orang yang beriman.
At-Taubah Ayat 127 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 127, Makna At-Taubah Ayat 127, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 127, At-Taubah Ayat 127 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 127
Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)