{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 10.
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ ۚ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿١٠﴾
da’wāhum fīhā sub-ḥānakallāhumma wa taḥiyyatuhum fīhā salām, wa ākhiru da’wāhum anil-ḥamdu lillāhi rabbil ‘ālamīn
QS. Yunus [10] : 10
Doa mereka di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami), dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera). Dan penutup doa mereka ialah, “Al-hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam).
Doa mereka di dalam surga adalah tasbih “Subhaanakallaahumma” (Mahasuci Engkau, ya Allah), dan ucapan selamat dari Allah dan malaikat kepada mereka, juga antara sesama penghuni surga adalah salam. Dan penutup doa mereka adalah “Alhamdu lillaahi rabbil aalamiin” (Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam), yaitu bentuk rasa syukur dan pujian bagi Allah, Pencipta seluruh makhluk dan Pemelihara mereka lewat curahan nikmat-nikmat-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Doa mereka di dalamnya ialah ‘Subhahakallahumma’, dan salam penghormatan mereka ialah ‘Salam’. Dan penutup doa mereka ialah ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin’.
Demikianlah keadaan ahli surga.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa ia pernah mendengar suatu riwayat yang mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Doa mereka di dalamnya ialah ‘Subhanakallahumma’.
Bahwa apabila lewat di hadapan mereka burung yang mereka ingin memakannya, maka mereka berkata, “Mahasuci Engkau, ya Allah.” Itulah doa mereka. Lalu malaikat datang kepada mereka dengan membawa apa yang mereka selerai itu. Malaikat itu mengucapkan salam penghormatan kepada mereka, dan mereka menjawab salamnya. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya:
…dan salam penghormatan mereka ialah ‘Salam’.
Dan apabila mereka telah memakannya, maka mereka mengucapkan pujian kepada Tuhannya. Yang demikian itulah makna firman-Nya berikut ini:
Dan penutup doa mereka ialah ‘Alhamdulillahi Rabbil Alamin’.
Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa apabila ahli surga bermaksud meminta makan, maka seseorang dari mereka mengucapkan: Mahasuci Engkau, ya Allah. Maka bangkitlah sepuluh ribu pelayan untuk melayani seseorang dari mereka, masing-masing membawa piring emas berisikan makanan yang berbeda dengan yang dibawa oleh pelayan lainnya. Lalu ahli surga yang bersangkutan memakan semua makanan yang disuguhkan kepadanya itu.
Sufyan As-Sauri mengatakan, bahwa apabila seseorang dari mereka meminta sesuatu, maka ia mengucapkan: Mahasuci Engkau, ya Allah.
Ayat ini mirip dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah ‘Salam’. (Al Ahzab:44), hingga akhir ayat.
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. (Al Waaqi’ah:25-26)
(Kepada mereka dikatakan) ‘Salam’, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58)
sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), “Salamun ‘Alaikum.” (Ar Ra’du:23-24), hingga akhir ayat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan penutup doa mereka ialah ‘Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin’.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sematalah yang terpuji lagi yang disembah untuk selama-lamanya. Karena itulah maka Allah memuji diri-Nya sendiri di saat mulai menciptakan makhluk dan keberlangsungannya, juga menyebut pujian diri-Nya pada permulaan Kitab-Nya serta pada awal penurunannya, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al-Kitab (Al-Qur’an). (Al Kahfi:1)
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi. (Al An’am:1)
Masih banyak hal lainnya yang panjang keterangannya. Dan bahwa Allahlah yang terpuji pada permulaan dan akhirnya, dalam kehidupan di dunia dan akhirat serta dalam semua keadaan. Karena itulah disebutkan di dalam sebuah hadis, bahwa sesungguhnya ahli surga mendapat ilham untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka mendapat ilham untuk bernapas. Dikatakan demikian tiada lain karena nikmat-nikmat yang diberikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada mereka kian hari kian bertambah, sehingga ucapan itu terus berulang-ulang seiring dengan penambahan nikmat kepada mereka, maka tidak ada habis-habisnya dan tidak ada batasannya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada Rabb selain-Nya.
Tafsir Ayat:
دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ “Doa mereka di dalamnya ialah, ‘Subhanakallahumma’, maksudnya ibadah mereka di dalamnya kepada Allah yang pertama adalah tasbih dan menyucikan Allah dari keku-rangan, dan yang terakhir adalah tahmid kepada Allah. Beban taklif gugur dari mereka di alam pembalasan. Yang tersisa bagi mereka adalah kenikmatan yang sempurna, yang lebih lezat bagi mereka daripada makanan yang lezat yaitu dzikrullah yang dengannya hati menjadi tenang, dan ruh menjadi bahagia. Ia bagi mereka sama dengan bernafas tanpa usaha dan kesulitan. وَ “Dan,” adapun penghormatan mereka dalam perkara di antara mereka pada saat saling berkunjung dan bertemu adalah salam, yaitu ucapan yang bebas dari dosa dan hal yang tak berguna yang disifati bahwa ia adalah سَلامٌ “salam”.
Ada yang menafsirkan Firman Allah, دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ “Doa mereka di dalamnya ialah, ‘Subhanakallahumma’… dan seterusnya,” bahwa jika penduduk Surga menginginkan makanan, minuman dan lain-lain lalu mereka mengucapkan subhanakallahumma, maka ia dihadirkan saat itu juga, jika mereka selesai, maka mereka mengucapkan, أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ “Segala puji hanya bagi Allah Rabb alam semesta.”
Sebagai gambaran dari keindahan dan kenyamanan kehidupan di dalam surga adalah setiap kata dan kalimat yang terucap tiada lain hanya pujian atas kebesaran Allah. Doa yang mereka ucapkan di dalamnya ialah, subha’nakalla’humma mahasuci engkau, ya tuhan kami, dan salam penghormatan kepada mereka dari Allah, malaikat dan sesama penghuni surga ialah, sala’m, semoga keselamatan yang sempurna selalu menyertai kamu. Dan penutup doa mereka ialah, al-hamdu lilla’hi rabbil ‘a’lamin segala puji bagi Allah tuhan pemelihara seluruh alam. Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah mahasuci dari segala kekurangan, mahasempurna dengan segala ciptaan-Nya, mahaadil dalam memberikan hukuman atau pahala, lalu dijelaskan pada ayat ini bahwa dia maha terpuji karena tidak segera menghukum orang yang durhaka sebagaimana permintaan mereka agar Allah menyegerakan siksa. Mereka diberi kesempatan untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur’an. Dan kalau Allah menyegerakan keburukan, sebagai hukuman atas perbuatan jahat bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka, yakni dibinasakan. Namun kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami, yakni tidak percaya pada hari kiamat dalam keadaan bingung dan tetap berada di dalam kesesatan mereka sesuai kemauan mereka.
Yunus Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 10, Makna Yunus Ayat 10, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 10, Yunus Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 10
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)