{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 11.
۞ وَلَوْ يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ ۖ فَنَذَرُ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ ﴿١١﴾
walau yu’ajjilullāhu lin-nāsisy-syarrasti’jālahum bil-khairi laquḍiya ilaihim ajaluhum, fa nażarullażīna lā yarjụna liqā`anā fī ṭugyānihim ya’mahụn
QS. Yunus [10] : 11
Dan kalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka. Namun Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bingung di dalam kesesatan mereka.
Seandainya Allah segera mengabulkan doa-doa manusia yang meminta kejelekan, sebagaimana Allah menyegerakan mengabulkan doa-doa mereka yang meminta kebaikan, niscaya mereka akan musnah. Maka dari itu, Kami akan membiarkan orang-orang yang tidak takut akan hukuman Kami dan tidak mempercayai Hari Kebangkitan dan Kiamat dalam kesombongan dan kecongkakannya. mereka pun akan terus berada dalam kesesatan dan kebimbangan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang sifat penyantun dan lemah lembutNya terhadap hamba-hamba-Nya. Dia tidak memperkenankan bagi mereka jika mereka mendoakan kejahatan buat diri mereka sendiri atau harta benda dan anak-anak mereka, di saat mereka sedang marah dan emosi. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pun mengetahui bahwa mereka tidak sengaja melakukan hal itu, karena itulah maka Dia tidak mengabulkan doa mereka, sebagai kasih sayang dan rahmat buat mereka. Perihalnya berbeda jika mereka mendoakan kebaikan, keberkahan, dan kesuburan buat diri, harta benda, dan anak-anak mereka, maka Allah memperkenankannya bagi mereka. Untuk itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan ragi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka., hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, seandainya setiap mereka mendoakan kejahatan dalam hal tersebut diperkenankan oleh Allah, niscaya doanya itu akan membinasakan diri mereka.
Karena itulah tidak diperkenankan banyak melakukan doa seperti itu, seperti apa yang disebutkan oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar di dalam kitab Musnad-nya. Disebutkan bahwa:
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ma’mar, telah menceritakan kepada kami Ya’qub ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Hatim ibnu Ismail, telah menceritakan kepada kami Ya’qub ibnu Mujahid Abu Jazarah, dari Ubadah ibnul Walid, Jabir telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Janganlah mendoakan untuk kebinasaan diri kalian, janganlah mendoakan kecelakaan bagi anak-anak kalian, dan janganlah mendoakan kehancuran bagi harta benda kalian, agar kalian tidak menepati suatu saat ijabah dari Allah, yang karenanya doa kalian diperkenankan.
Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Hatim ibnu Ismail dengan sanad yang sama. Imam Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan secara munfarid oleh Ubadah ibnul Walid ibnu Ubadah ibnus Samit Al-Ansari, tanpa ada seorang pun yang menemaninya. Hal ini semakna dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. (Al Israa’:11). hingga akhir ayat.
Mujahid di dalam tafsir ayat ini. yaitu firman-Nya:
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan… hingga akhir ayat. mengatakan bahwa perumpamaannya ialah seperti perkataan seorang tua kepada anaknya atau harta bendanya jika ia marah terhadapnya, “Ya Allah, janganlah Engkau berkati dia, dan laknatilah dia.” Seandainya permintaan mereka itu dikabulkan dengan segera sebagaimana dikabulkan bagi mereka dalam hal kebaikan, niscaya akan binasalah mereka.
Tafsir Ayat:
Ini termasuk kasih sayang dan kebaikan Allah kepada hamba-hambaNya bahwa seandainya Dia menyegerakan keburukan dan hukuman kepada mereka jika mereka melakukan sebab-sebabnya sebagaimana Dia menyegerakan kebaikan kepada mereka jika mereka melakukan sebab-sebabnya لَقُضِيَ إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ “pastilah diakhiri umur mereka.” Yakni hukuman itu akan membinasakan mereka, akan tetapi Allah memberi tempo kepada mereka dan tidak melalaikan mereka, Dia memaafkan banyak hak-hakNya, seandainya Dia menghukum manusia karena kezhalimannya, pastilah Dia tidak membiarkan seorang pun di muka bumi, termasuk dalam hal ini adalah bahwa seorang hamba jika dia marah kepada anak-anaknya atau keluarganya atau hartanya bisa saja dia mendoakan tidak baik yang mungkin saja jika dikabulkan pastilah mereka binasa, dan hal itu sangat merugikannya, akan tetapi Allah Mahabijaksana dan Mahalembut.
FirmanNya, فَنَذَرُ الَّذِينَ لا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا “Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami,” yakni tidak beriman kepada akhirat, oleh karena itu dia tidak bersiap-siap untuknya dan melakukan apa yang menyelamatkan mereka dari azab Allah. FirmanNya فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ “bingung di dalam kesesatan mereka”, yakni kebatilan di mana mereka melebihi batas-batas kebenaran. يَعْمَهُونَ “bingung”, mondar-mandir kebingungan, tidak mengetahui jalan, tidak dibimbing kepada jalan yang lurus. Hal itu sebagai hukuman kepada mereka atas kezhaliman dan kekufuran mereka kepada ayat-ayat Allah.
Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa Allah mahasuci dari segala kekurangan, mahasempurna dengan segala ciptaan-Nya, mahaadil dalam memberikan hukuman atau pahala, lalu dijelaskan pada ayat ini bahwa dia maha terpuji karena tidak segera menghukum orang yang durhaka sebagaimana permintaan mereka agar Allah menyegerakan siksa. Mereka diberi kesempatan untuk kembali kepada tuntunan Al-Qur’an. Dan kalau Allah menyegerakan keburukan, sebagai hukuman atas perbuatan jahat bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti diakhiri umur mereka, yakni dibinasakan. Namun kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami, yakni tidak percaya pada hari kiamat dalam keadaan bingung dan tetap berada di dalam kesesatan mereka sesuai kemauan mereka. Ayat ini masih menjelaskan tentang sifat-sifat buruk manusia, yaitu tidak bersyukur ketika mendapat anugerah atau nikmat. Dan apabila manusia ditimpa bahaya akibat ulah mereka sendiri, dia berdoa kepada kami dengan memuji dan mengakui keagungan Allah dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, yakni terus berdoa tiada henti dalam segala situasi, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada kami untuk menghilangkan bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan berupa kedurhakaan.
Yunus Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 11, Makna Yunus Ayat 11, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 11, Yunus Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 11
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)