{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 23.
فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ ۖ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿٢٣﴾
fa lammā anjāhum iżā hum yabgụna fil-arḍi bigairil-ḥaqq, yā ayyuhan-nāsu innamā bagyukum ‘alā anfusikum matā’al-ḥayātid-dun-yā ṡumma ilainā marji’ukum fa nunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn
QS. Yunus [10] : 23
Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu, kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka dari mara bahaya dan kesusahan, mereka bebruat kerusakan di muka bumi dan berbuat maksiat. Hai manusia, sesungguhnya bencana atas kezaliman kalian akan kembali kepada kalian. Milik kalian hanyalah kenikmatan duniawi yang fana. Kemudian hanya kepada Kami-lah kalian kembali, maka Kami akan memberitahukan semua amal yang telah kalian kerjakan dan menghisab kalian atasnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka setelah Allah menyelamatkan mereka.
Yaitu dari keadaan bahaya tersebut.
…tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar.
seakan-akan tidak pernah terjadi apa pun terhadap diri mereka, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. (Yunus:12)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezaliman kalian akan menimpa diri kalian sendiri.
Artinya, sesungguhnya yang merasakan bencana kezaliman kalian ini hanyalah diri kalian sendiri, dan kalian tidak dapat menimpakan bahaya apa pun terhadap seseorang selain diri kalian, seperti apa yang disebutkan di dalam sebuah hadis:
Tiada suatu dosa pun yang lebih layak untuk disegerakan oleh Allah siksaan terhadap pelakunya di dunia ini di samping siksaan yang disiapkan oleh Allah untuknya kelak di hari akhirat selain dari perbuatan bagyu (zina) dan memutuskan hubungan silaturahmi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…(hasil kezaliman) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi.
Artinya, sesungguhnya yang kalian peroleh hanyalah kesenangan dalam kehidupan dunia yang rendah lagi hina itu.
kemudian kepada Kami-lah kalian kembali.
Yakni hanya kepada Kami-lah kalian akan dikembalikan.
…lalu Kami kabarkan kepada kalian.
Yakni kemudian Kami katakan kepada kalian semua amal perbuatan kalian, lalu Kami akan membalaskannya kepada kalian secara penuh. Maka barang siapa yang menjumpai kebaikan dalam amal perbuatannya, hendaklah ia memuji Allah: dan barang siapa yang menjumpai amal perbuatannya kebalikan dari itu. maka janganlah ia mencela kecuali hanya kepada dirinya sendiri.
Tafsir Ayat:
فَلَمَّا أَنْجَاهُمْ إِذَا هُمْ يَبْغُونَ فِي الأرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ “Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezhaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar.” Maksudnya, mereka melupakan kesulitan dan doa tersebut serta apa yang mereka wajibkan atas diri mereka sendiri, lalu mereka menyekutukan Allah dengan sesuatu yang dia sendiri mengakui bahwa dia tidak mampu menepis kesulitan dan mengangkat musibah. Mengapa mereka tidak mengikhlaskan ibadah kepada Allah dalam keadaan senang sebagaimana mengikhlaskannya dalam keadaan sulit? Akan tetapi akibat dari kezhalimannya akan kembali menimpa dirinya sendiri.
Oleh karena itu, Dia berfirman, يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا بَغْيُكُمْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا “Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezhalimanmu akan menimpa dirimu sendiri, (hasil kezhalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi.” Maksudnya, paling-paling yang kamu harapkan dan kamu dapatkan dari kezhalimanmu dan penyimpanganmu dari keikhlasan kepada Allah hanyalah bagian kecil dari dunia dan kedudukannya yang rendah yang akan lenyap dengan cepat dan berlalu dengan segera lalu kamu pun meninggalkannya walaupun kamu tidak menginginkannya. ثُمَّ إِلَيْنَا مَرْجِعُكُمْ “Kemudian kepada Kamilah kembalimu”, pada Hari Kiamat فَنُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُون “lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Ini adalah peringatan keras kepada mereka agar tidak terus menerus berjalan di atas perbuatan mereka.
Manusia pada umumnya memang suka berbasa basi, bahkan pada situasi kritis sering mengobral janji akan berbuat baik dan berakhlak terpuji, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka mengulangi berbuat kezaliman, yakni mempersekutukan Allah dan melaksanakan kedurhakaan lainnya di bumi tanpa alasan yang benar. Kezaliman mereka sungguh melampaui batas, karena itu Allah mengingatkan, wahai manusia! sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; kenikmatan yang kamu rasakan itu hanya kenikmatan hidup duniawi yang bersifat sementara, selanjutnya kepada kamilah kembalimu setelah kematian menjemputmu, kelak di akhirat akan kami kabarkan kepadamu hukuman atas segala apa yang telah kamu kerjakan selama hidup di dunia. Setelah dijelaskan bahwa kenikmatan yang diperoleh bagi orangorang musyrik hanyalah kenikmatan duniawi, lalu diingatkan bahwa sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi yang kamu dambakan sampai melupakan kehidupan akhirat itu akan cepat sirna, hanya seperti air hujan yang kami turunkan dari langit, kemudian meresap ke dalam bumi, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur karena air itu, di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya karena tanamannya telah tumbuh warna-warni dengan sangat rindang, dan berhias indah dengan gunung-gunung dan lembah-lembahnya telah menghijau dengan beragam tanam-tanamannya, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, yakni memetik hasilnya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami berupa bencana atau hama pada waktu malam atau siang, lalu kami jadikan tanamannya seperti tanaman yang sudah disabit, yakni telah dipanen, bahkan kedahsyatan azab tersebut mengesankan seakan-akan belum pernah tumbuh tanaman kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan kami kepada orang yang berpikir yang mau mengambil pelajaran dari azab yang telah ditimpakan kepada orangorang yang durhaka.
Yunus Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 23, Makna Yunus Ayat 23, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 23, Yunus Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 23
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)