{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 34.
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۚ قُلِ اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ ۖ فَأَنَّىٰ تُؤْفَكُونَ ﴿٣٤﴾
qul hal min syurakā`ikum may yabda`ul-khalqa ṡumma yu’īduh, qulillāhu yabda`ul-khalqa ṡumma yu’īduhụ fa annā tu`fakụn
QS. Yunus [10] : 34
Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah, “Allah memulai (penciptaan) makhluk, kemudian mengulanginya. Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah)?”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, “Apakah di antara ilah-ilah dan sesembahan kalian ada yang menciptakan suatu makhluk baru, kemudian menghancurkannya, lalu mengembalikannya ke bentuk semula seperti sebelum dihancurkan?” Sesungguhnya mereka tidak akan mampu mengabulkan permintaan seperti itu. Katakanlah (wahai Rasul), “Hanya Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, menghancurkannya, kemudian membangkitkannya. Maka bagaimana bisa kalian berpaling dari jalan yang benar menuju jalan yang batil dengan menyembah kepada selain Allah?”
Ayat ini merupakan bantahan yang membatalkan apa yang mereka akui dalam penyembahan mereka kepada selain Allah yang mereka persekutukan dengan-Nya, yaitu berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan.
Katakanlah, “Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?”
Yakni siapakah yang memulai penciptaan langit dan bumi ini, kemudian mengadakan semua makhluk yang terdapat di antara keduanya, lalu menebarkan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi. Dia pulalah yang menggantikan semua makhluk yang ada pada keduanya setelah semuanya binasa, kemudian Dia mengulangi kembali penciptaan-Nya, yakni ciptaan yang baru.
Katakanlah, “Allah-lah.”
Dialah yang berbuat semua itu, dan hanya Dia sendirilah yang melakukannya, tiada sekutu bagi-Nya.
…maka bagaimanakah kalian dipalingkan?
Artinya, bagaimana kalian dapat dipalingkan dari jalan yang benar hingga menempuh jalan yang batil?
Katakanlah, “Apakah di antara sekutu-sekutu kalian ada yang menunjukkan kepada kebenaran?” Katakanlah, “Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran.”
Dengan kata lain, kalian telah mengetahui bahwa sekutu-sekutu kalian itu tidak dapat memberikan petunjuk kepada orang yang sesat. Sesungguhnya yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang bimbang dan sesat dan yang dapat membolak-balikkan hati dari sesat hingga menjadi benar hanyalah Allah semata-mata, tidak ada Tuhan selain Dia.
Maka apakah orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? (Yunus:35)
Yaitu apakah lebih baik mengikuti hamba yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan membukakan penglihatan sesudah buta, ataukah mengikuti orang yang tidak dapat memberi petunjuk apa pun kecuali dia sendiri mendapat petunjuk dari kebutaan dan ketubannya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perkataan Nabi Ibrahim a.s., yaitu:
Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun. (Maryam:42)
Dan perkataan Ibrahim lainnya yang disitir oleh firman-Nya:
Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu.’ (Ash Shaaffat:95-96)
Serta masih banyak ayat lainnya yang semisal.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman menjelaskan kelemahan tuhan-tuhan orang musyrik, dan bahwa ia tidak memiliki sifat-sifat yang membuatnya layak dipertuhankan bersama Allah, قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَبْدَأُ الْخَلْقَ “Katakanlah, ‘Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk’,” yakni menciptakannya ثُمَّ يُعِيدُهُ kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Ini adalah pertanyaan dengan makna penetapan dan penafian, maksudnya tak satu pun dari mereka yang menciptakan dan mengembalikan makhluk, ia lebih lemah dan lebih tidak mampu daripada itu. قُلِ اللَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ “Katakanlah, ‘Allahlah yang memulai Penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali’,” tanpa sekutu dan tanpa pembantu dalam hal itu. فَأَنَّى تُؤْفَكُون “Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?” Yakni kamu dipalingkan dan dibelokkan dari penghambaan kepada Dzat yang memulai penciptaan dan mengembalikanNya kepada yang tidak menciptakan apa pun bahkan ia yang diciptakan.
Selanjutnya Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad, katakanlah, kepada orang-orang kafir adakah di antara sembahan yang kamu jadikan sekutu Allah itu yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali’ jawabannya pasti tidak ada. Karena itu katakanlah, wahai nabi Muhammad Allah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya, yakni menghidupkannya kembali pada waktu yang sudah ditetapkannya sesuai kehendak-Nya. Maka bagaimana kamu dipalingkan oleh kebohongan dan hawa nafsu, sehingga menyembah selain Allah’ walaupun pada ayat sebelumnya sudah dipaparkan bukti kekuasaan Allah, namun orang kafir masih tetap menolak menyembah Allah yang maha pemberi petunjuk. Sehingga pada ayat ini kembali nabi Muhammad diperintah, katakanlah kepada orang-orang kafir, apakah di antara sembahan yang kamu jadikan sekutu Allah itu ada yang mampu membimbing menuju kepada kebenaran’ pasti tidak ada, karena sembahan kamu adalah benda mati yang tidak mampu membimbing dirinya sendiri apalagi membimbing kamu. Karena itu katakanlah wahai nabi Muhammad, Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran. Maka manakah yang lebih berhak diikuti, tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing’ maka mengapa kamu berbuat demikian’ bagaimanakah kamu mengambil keputusan’ sungguh ini adalah keputusan yang batil dan zalim.
Yunus Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 34, Makna Yunus Ayat 34, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 34, Yunus Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 34
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)