{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 35.
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ ۚ قُلِ اللَّهُ يَهْدِي لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يُتَّبَعَ أَمَّنْ لَا يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ ﴿٣٥﴾
qul hal min syurakā`ikum may yahdī ilal-ḥaqq, qulillāhu yahdī lil-ḥaqq, a fa may yahdī ilal-ḥaqqi aḥaqqu ay yuttaba’a am mal lā yahiddī illā ay yuhdā, fa mā lakum, kaifa taḥkumụn
QS. Yunus [10] : 35
Katakanlah, “Apakah di antara sekutumu ada yang membimbing kepada kebenaran?” Katakanlah, “Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran.” Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik, “Apakah diantara sekutu kalian ada yang menunjukkan jalan yang lurus?” Sesungguhnya mereka tidak kuasa melakukan itu. Katakanlah (wahai Rasul) kepada mereka, “Hanya Allah-lah yang memberi petunjuk orang yang sesat ke jalan yang hak (benar). Maka manakah diantara keduanya yang lebih berhak diikuti? Satu-satunya yang dapat memberi hidayah atau yang tidak dapat memberi hidayah karena tidak memiliki pengetahuan dan sesat, yaitu sekutu kalian yang tidak mampu memberi petunjuk ataupun mendapat petunjuk kecuali diberi petunjuk? Apa yang kalian lakukan, mengapa kalian menyamakan Allah dengan makhluk-Nya?” Ini adalah kesimpulan yang batil.
Dengan kata lain, kalian telah mengetahui bahwa sekutu-sekutu kalian itu tidak dapat memberikan petunjuk kepada orang yang sesat. Sesungguhnya yang dapat memberikan petunjuk kepada orang yang bimbang dan sesat dan yang dapat membolak-balikkan hati dari sesat hingga menjadi benar hanyalah Allah semata-mata, tidak ada Tuhan selain Dia.
Maka apakah orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? (Yunus:35)
Yaitu apakah lebih baik mengikuti hamba yang memberi petunjuk kepada kebenaran dan membukakan penglihatan sesudah buta, ataukah mengikuti orang yang tidak dapat memberi petunjuk apa pun kecuali dia sendiri mendapat petunjuk dari kebutaan dan ketubannya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perkataan Nabi Ibrahim a.s., yaitu:
Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun. (Maryam:42)
Dan perkataan Ibrahim lainnya yang disitir oleh firman-Nya:
Apakah kalian menyembah patung-patung yang kalian pahat itu? Padahal Allah-lah yang menciptakan kalian dan apa yang kalian perbuat itu.’ (Ash Shaaffat:95-96)
Serta masih banyak ayat lainnya yang semisal.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mengapa kalian (berbuat demikian)? Bagaimanakah kalian mengambil keputusan?
Yakni apakah yang kalian lakukan sehingga akal kalian dikesampingkan? Mengapa kalian menyamakan antara Allah dan makhluk-Nya, lalu kalian meninggalkan Allah dan menyembah selain-Nya? Waraskah kalian ini? Mengapa kalian tidak mengesakan Allah Yang Maha Memiliki, Maha Menguasai lagi Maha Memberi Petunjuk dari kesesatan, yaitu dengan menyembah-Nya semata? Mengapa pula kalian tidak mengikhlaskan diri hanya kepada-Nya dalam berdoa dan memohon ampunan kepada-Nya.
Tafsir Ayat:
قُلْ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ “Katakanlah, ‘Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran?'” Dengan menjelaskannya, menunjukkannya, mengilhamkannya dan memberikan taufik kepadanya. قُلِ اللَّهُ “Katakanlah, ‘Allah-lah’,” hanya Dia semata, يَهْدِي لِلْحَقِّ “yang menunjuki”, kepada kebenaran dengan dalil-dalil, bukti-bukti, ilham, taufik dan pertolongan untuk meniti jalan yang lurus. أَمَّنْ لا يَهِدِّي إِلا أَنْ يُهْدَى “Ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk?” Karena kebodohan dan kesesatannya, ia adalah sekutu-sekutu mereka yang tidak mendapat petunjuk dan tidak memberi petunjuk kecuali jika ia diberi petunjuk.
فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ “Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?” Maksudnya apa yang membuatmu mengambil keputusan batil ini dengan menetapkan kebenaran beribadah kepada seseorang bersama Allah setelah munculnya hujjah dan bukti bahwa tidak ada yang berhak atas ibadah kecuali hanya Allah semata? Jika telah terbukti bahwa tuhan-tuhan yang mereka sembah tidak memiliki sifat-sifat ma’nawi dan fi’li yang membuatnya berhak untuk disembah bersama Allah, justru ia memiliki kekurangan-kekurangan yang membuktikan kebatilan ketuhanannya, maka dengan dasar apa ia dijadikan sebagai tuhan bersama Allah?
Walaupun pada ayat sebelumnya sudah dipaparkan bukti kekuasaan Allah, namun orang kafir masih tetap menolak menyembah Allah yang maha pemberi petunjuk. Sehingga pada ayat ini kembali nabi Muhammad diperintah, katakanlah kepada orang-orang kafir, apakah di antara sembahan yang kamu jadikan sekutu Allah itu ada yang mampu membimbing menuju kepada kebenaran’ pasti tidak ada, karena sembahan kamu adalah benda mati yang tidak mampu membimbing dirinya sendiri apalagi membimbing kamu. Karena itu katakanlah wahai nabi Muhammad, Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran. Maka manakah yang lebih berhak diikuti, tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing’ maka mengapa kamu berbuat demikian’ bagaimanakah kamu mengambil keputusan’ sungguh ini adalah keputusan yang batil dan zalim. Sejumlah pertanyaan yang diungkapkan pada ayat sebelumnya, sebagian ada yang dijawab oleh orang-orang kafir dan sebagiannya ada yang tidak mereka jawab. Dan kebanyakan mereka orang-orang kafir itu hanya mengikuti dugaan bahwa sembahan mereka dapat memberi manfaat, menolak mudarat dan dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran yang datang dari Allah. Sungguh, Allah maha mengetahui apa yang mereka kerjakan dan akan memberi balasan kelak di hari kemudian.
Yunus Ayat 35 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 35, Makna Yunus Ayat 35, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 35, Yunus Ayat 35 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 35
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)