{9} At-Taubah (Al-Bara’ah) / التوبة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | هود / Hud {11} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus يونس (Nabi Yunus) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 10 Tafsir ayat Ke 60.
وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ ﴿٦٠﴾
wa mā ẓannullażīna yaftarụna ‘alallāhil-każiba yaumal-qiyāmah, innallāha lażụ faḍlin ‘alan-nāsi wa lākinna akṡarahum lā yasykurụn
QS. Yunus [10] : 60
Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari Kiamat? Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.
Dan apa yang disangka orang-orang yang mendustai Allah ketika Hari Perhitungan (Hisab) (ketika mereka mengharamkan sesuatu (rizki dan makanan) yang belum diharamkan kepada mereka) tentang apa yang akan Allah perbuat terhadap mereka atas kebohongan yang mereka lakukan pada hari Kiamat? Apakah mereka menyangka bahwa Allah akan memaafkan dan mengampuni mereka? Sesungguhnya Allah memiliki karunia yang dilimpahkan atas manusia, yaitu dengan tidak menyegerakan siksa terhadap orang-orang yang mendustai-Nya dan mengabaikan mereka di dunia. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak bersyukur atas karunia yang Allah berikan kepada mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengancam mereka atas perbuatannya itu kelak di hari kiamat. Untuk itu, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada hari kiamat?
Maksudnya, apakah yang mereka kira akan dilakukan terhadap mereka kelak di hari kiamat bila mereka dikembalikan kepada Kami?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa karunia itu berupa penangguhan, yakni Allah membiarkan mereka hidup di dunia tanpa menyegerakan siksaan-Nya kepada mereka.
Menurut kami, dapat pula ditakwilkan bahwa Allah mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, yaitu membolehkan bagi mereka semua hal yang bermanfaat di dunia ini, dan Dia tidak mengharamkan atas mereka sesuatu pun kecuali yang membahayakan diri dan agama mereka.
…tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).
Bahkan mereka mengharamkan nikmat Allah yang diberikan kepada mereka, dan mempersempit diri mereka sendiri dengan cara menghalalkan sebagian dan mengharamkan sebagian yang lain. Dan memang itulah yang telah dilakukan oleh orang-orang musyrik dalam hukum-hukumnya yang mereka bebankan atas diri mereka sendiri, begitu pula kaum ahli kitab dalam buatan-buatan mereka terhadap agamanya.
Ibnu Abu Hatim dalam tafsir ayat ini mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abul Hawari, telah menceritakan kepada kami Rabah, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Musa ibnus Sabah sehubungan dengan Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikut ini: Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia. (Yunus:60) Bahwa di hari kiamat kelak semua orang yang berhak mendapat rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dihadapkan kepada-Nya. Lalu mereka semuanya berdiri di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam tiga golongan. Kemudian dihadapkanlah seorang lelaki dari golongan yang pertama, maka Allah berfirman, “Hai hamba-Ku, mengapa engkau beramal?” Maka si hamba menjawab, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakan surga berikut pepohonannya, buah-buahannya, sungai-sungainya, bidadari-bidadarinya, kenikmatan-kenikmatannya, dan semua pahala yang telah Engkau sediakan buat orang-orang yang taat kepada Engkau. Maka aku jalani malam hariku dalam keadaan terjaga (melakukan salat) dan aku jalani siang hariku dalam keadaan haus (puasa) karena merindukan surga.” Maka Allah berfirman, “Hai hamba-Ku, sesungguhnya kamu beramal hanyalah karena menginginkan surga. Inilah surga, maka masuklah kamu ke dalamnya, dan sebagai kemurahan-Ku kepadamu, sekarang Aku merdekakan kamu dari neraka, dan termasuk kemurahan-Ku kepadamu, Aku masukkan kamu ke dalam surga-Ku.” Maka masuklah orang itu bersama teman-temannya.
Kemudian dihadapkan lagi lelaki lainnya dari golongan yang kedua, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai hamba-Ku, mengapa engkau beramal?” Si hamba menjawab, “Wahai Tuhanku, Engkau telah menciptakan neraka berikut belenggu-belenggunya, api-apinya yang menyala-nyala, airnya yang panas mendidih, naungan asapnya yang hitam pekat, serta azab lainnya yang telah Engkau sediakan buat orang-orang yang durhaka kepada Engkau di dalam neraka. Maka aku jalani malam-malam hariku dengan berjaga dan aku jalani siang hariku dengan haus karena takut kepada neraka.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai hamba-Ku, sesungguhnya kamu beramal karena takut kepada neraka-Ku, maka sekarang Aku bebaskan kamu dari neraka, dan termasuk kemurahan-Ku kepadamu, Aku masukkan kamu ke dalam surga-Ku.” Maka masuklah dia bersama teman-temannya ke dalam surga.
Kemudian dihadapkan lagi seorang lelaki dari golongan yang ketiga. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai hamba-Ku, mengapa kamu beramal?” Ia menjawab, “Ya Tuhanku, aku beramal karena cinta kepada Engkau dan rindu kepada Engkau. Demi keagungan-Mu, sesungguhnya aku jalani malam-malam hariku dengan berjaga, dan aku jalani siang hariku dengan haus karena rindu dan cinta kepada Engkau.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai hamba-Ku, sesungguhnya engkau beramal karena cinta kepada-Ku dan rindu kepada-Ku.” Maka Tuhan Yang Mahaagung menampakkan diri-Nya, lalu berfirman, “Inilah Aku, maka pandanglah Aku.” Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman lagi, “Termasuk kemurahan-Ku kepadamu. Aku bebaskan kamu dari neraka, dan Aku bolehkan surga-Ku untukmu. Aku perintahkan para malaikat-Ku untuk menziarahimu, serta Aku sendiri mengucapkan selamat kepadamu.” Maka masuklah dia bersama teman-temannya ke dalam surga.
Tafsir Ayat:
وَمَا ظَنُّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah pada Hari Kiamat?” Azab dan siksa apa yang akan Allah timpakan kepada mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ
“Dan pada Hari Kiamat, kamu akan melihat orang-orang yang ber-buat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam.” (QS. Az-Zumar: 60).
إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ “Sesungguhnya Allah benar-benar mempu-nyai karunia (yang dilimpahkan) atas manusia.” Dia adalah Pemilik kebaikan yang besar dan karunia yang luas, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur, bisa jadi mereka sama sekali tidak mensyukurinya, bisa pula ia digunakan untuk bermaksiat kepadaNya, bisa dengan mengharamkannya dan menolak sesuatu yang Allah limpahkan kepada hamba-hambaNya, hanya sedikit dari mereka yang bersyukur yang mengakui nikmat dan memuji Allah dan menggunakannya dalam ketaatan kepadaNya.
Ayat ini dijadikan dalil bahwa pada dasarnya seluruh makanan itu adalah halal kecuali yang ada pengharamannya dari syara’. Karena itu Allah mengingkari orang-orang yang mengharamkan rizkiNya yang diturunkan untuk hamba-hambaNya.
Ayat ini masih berisi kecaman terhadap orang-orang musyrik. Dan apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, yakni orang-orang kafir, tentang perlakuan Allah kepada mereka pada hari kiamat’ apakah mereka menduga Allah akan mengampuni dosa dan tidak menyiksa mereka’ sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan kepada manusia, antara lain memberi kesempatan bertobat kepada pelaku maksiat, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur, mengingkari kerasulan nabi Muhammad, banyak berbuat maksiat, dan enggan bertobat sampai akhir hayat. Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya bahwa kebanyakan manusia tidak pandai bersyukur, lalu dalam ayat ini ditegaskan bahwa seluruh perbuatan manusia selalu berada dalam pengawasan Allah. Dan tidaklah engkau Muhammad berada dalam suatu urusan apapun, baik duniawi maupun ukhrawi, dan kamu tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an, baik yang panjang maupun yang pendek serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan apapun, baik ketaatan maupun kemaksiatan, melainkan kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak terlewatkan sedikit pun dari pengetahuan dan catatan tuhanmu melalui para malaikat-Nya, biarpun nilai perbuatan itu hanya sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam kitab yang nyata (lauh mahfudh).
Yunus Ayat 60 Arab-Latin, Terjemah Arti Yunus Ayat 60, Makna Yunus Ayat 60, Terjemahan Tafsir Yunus Ayat 60, Yunus Ayat 60 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yunus Ayat 60
Tafsir Surat Yunus Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)