{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 5.
أَلَا إِنَّهُمْ يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ لِيَسْتَخْفُوا مِنْهُ ۚ أَلَا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ ۚ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٥﴾
alā innahum yaṡnụna ṣudụrahum liyastakhfụ min-h, alā ḥīna yastagsyụna ṡiyābahum ya’lamu mā yusirrụna wa mā yu’linụn, innahụ ‘alīmum biżātiṣ-ṣudụr
QS. Hud [11] : 5
Ingatlah, sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) memalingkan dada untuk menyembunyikan diri dari dia (Muhammad). Ingatlah, ketika mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan, sungguh, Allah Maha Mengetahui (segala) isi hati.
Sesungguhnya orang-orang musyrik itu menyembunyikan kekufuran di dalam hatinya. Mereka menyangka dapat menyembunyikannya dari Allah. Tidakkah mereka tahu ketika mereka menyelimuti tubuhnya dengan kain bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang mereka sembunyikan maupun yang mereka tampakkan? Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dalam hati, yaitu niat mereka dan rahasia-rahasia mereka.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka tidak suka bila menghadapkan kemaluan mereka ke arah langit di saat mereka melakukan senggama (jimak). Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan ayat ini.
Imam Bukhari meriwayatkan melalui jalur Ibnu Juraij, dari Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja’far, bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dada mereka. (Huud:5), hingga akhir ayat. Lalu aku bertanya, “Hai Ibnu Abbas, apakah yang dimaksud dengan memalingkan dada mereka?” Ibnu Abbas menjawab, “Lelaki yang sedang menyetubuhi istrinya, lalu ia merasa malu, atau dia sedang membuang hajatnya, lalu merasa malu,” maka turunlah firman-Nya:
Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya.
Menurut lafaz yang lain, Ibnu Abbas mengatakan bahwa dahulu ada orang-orang yang merasa malu bila membuang hajatnya karena akan kelihatan dari langit, begitu pula bila mereka menyetubuhi istri-istri mereka dengan menghadap ke arah langit. Maka turunlah ayat ini berkenaan dengan mereka.
Kemudian Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Humaidi, telah menceritakan kepada kami Sufyan, telah menceritakan kepada kami Amr, bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya:
Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya untuk menyembunyikan diri darinya. Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.
Imam Bukhari dan lain-lainnya meriwayatkan melalui Ibnu Abbas, bahwa makna firman-Nya, “Yastagsyuna,” ialah ‘menutupi kepala mereka dengan kainnya’.
Menurut riwayat lain, dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengartikannya dengan pengertian ragu kepada Allah dan mengerjakan keburukan-keburukan. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Mujahid, Al-Hasan, dan lain-lainnya. Dengan kata lain, mereka memalingkan dadanya di kala mengucapkan sesuatu atau mengerjakan sesuatu, dengan dugaan bahwa dengan berbuat demikian mereka dapat menyembunyikan dirinya dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Maka Allah memberitahukan kepada mereka bahwa di waktu mereka menutupi dirinya dengan kain saat mereka tidur di malam hari: Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan. Yakni perkataan yang mereka sembunyikan. dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati mereka, yakni semua niat buruk dan rahasia mereka.
Abdullah ibnu Syaddad mengatakan, “Apabila salah seorang dari mereka bersua dengan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka ia memalingkan dadanya dan menutupi kepalanya (agar tersembunyi) dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya berkenaan dengan hal tersebut.”
Akan tetapi, bila damir dikembalikan kepada Allah (bukan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) adalah lebih utama, karena firman selanjutnya mengatakan:
Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan.
Ibnu Abbas membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
Ingatlah, sesungguhnya mereka memalingkan dadanya.
Lafaz sudurahum dibaca rafa’ hingga menjadi suduruhum, yakni tasnuna suduruhum, karena dianggap menjadi fa’il, bacaan ini dekat dengan makna yang dimaksud.
Tafsir Ayat:
Allah mengabarkan kebodohan orang-orang musyrik dan kesesatan mereka yang jauh, bahwa mereka itu يَثْنُونَ صُدُورَهُمْ “memalingkan dada mereka” maksudnya, mereka berpaling agar bisa bersembunyi dari Allah sehingga dada mereka itu menghalangi ilmu Allah tentang keadaan mereka dan menghalangi penglihatanNya kepada gerak-gerik mereka. Allah berfirman menjelaskan kesalahan mereka dalam prasangkanya ini, أَلا حِينَ يَسْتَغْشُونَ ثِيَابَهُمْ “Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain.” Yakni menutupi dengannya. Dalam kondisi tersebut yang merupakan kondisi paling tersamar, Allah tetap mengetahui keadaan mereka lebih dari itu. يَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ “Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan”, berupa perkataan dan perbuatan, وَمَا يُعْلِنُونَ “dan apa yang mereka tampakkan”, darinya bahkan apa yang lebih mendalam darinya, yaitu إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ “sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” Yakni keinginan-keinginan, was-was dan pemikiran-pemikiran yang ada di dalamnya yang tidak dikatakan, baik secara rahasia atau terang-terangan, bagaimana mungkin keadaanmu samar bagiNya ketika kamu memalingkan dadamu agar bisa bersembunyi dariNya?
Ada kemungkinan makna lain dalam hal ini yaitu bahwa Allah menyebut berpalingnya orang-orang musyrik dari Rasul dan kelalaian mereka terhadap dakwahnya, bahwa karena kerasnya berpalingnya mereka, sampai mereka memalingkan dada mereka yakni mereka membelokkan badan manakala mereka melihat Rasul agar beliau tidak melihat mereka, menyampaikan dakwahnya dan menasihati mereka dengan sesuatu yang bermanfaat bagi mereka. Adakah sesuatu yang melebihi atas berpalingnya mereka ini? Kemudian Allah mengancam mereka dengan ilmuNya terhadap seluruh keadaan mereka, dan bahwa mereka tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi atas Allah dan Dia akan membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka.
Setelah menjelaskan bahwa seluruh manusia akan kembali dan menghadap Allah pada hari kiamat nanti, lalu ayat ini menjelaskan bahwa pengetahuan Allah meliputi apa saja yang ditampakkan maupun yang disembunyikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka, yaitu orang-orang munafik, memalingkan dada dari kebenaran agama yang dibawa oleh nabi Muhammad, untuk menyembunyikan sesuatu dalam diri, yakni permusuhan dan kemunafikan mereka dari dia, yakni nabi Muhammad. Ingatlah, ketika mereka dengan sungguh-sungguh menyelimuti, menutupi diri-Nya dengan kain agar tidak terlihat oleh Allah dan nabi Muhammad, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan, yakni tampakkan, sungguh, Allah maha mengetahui segala isi hati dan segala yang tersembunyi. Dan tidak satu pun makhluk bergerak dan bernyawa, yang melata, merayap atau berjalan di muka bumi ini melainkan semuanya telah dijamin Allah rezekinya. Semua makhluk itu diberi naluri dan kemampuan untuk mencari rezeki sesuai dengan fitrah kejadiannya. Dia mengetahui tempat kediamanya ketika hidup di dunia dan mengetahui pula tempat penyimpanannya setelah mati. Semua itu sudah tertulis dan diatur serapirapinya dalam kitab yang nyata, yaitu lauh mahfudh, perihal perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh ciptaan Allah secara menyeluruh dan sempurna.
Hud Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 5, Makna Hud Ayat 5, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 5, Hud Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 5
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)