{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 8.
وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَىٰ أُمَّةٍ مَعْدُودَةٍ لَيَقُولُنَّ مَا يَحْبِسُهُ ۗ أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ ﴿٨﴾
wa la`in akhkharnā ‘an-humul-‘ażāba ilā ummatim ma’dụdatil layaqụlunna mā yaḥbisuh, alā yauma ya`tīhim laisa maṣrụfan ‘an-hum wa ḥāqa bihim mā kānụ bihī yastahzi`ụn
QS. Hud [11] : 8
Dan sungguh, jika Kami tangguhkan azab terhadap mereka sampai waktu yang ditentukan, niscaya mereka akan berkata, “Apakah yang menghalanginya?” Ketahuilah, ketika azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dielakkan oleh mereka. Mereka dikepung oleh (azab) yang dahulu mereka memperolok-olokkannya.
Dan jika Kami tangguhkan azab yang akan ditimpakan kepada orang-orang musyrik sampai waktu yang ditentukan, mereka menganggapnya lambat dan pasti mereka akan berkata sambil memperolok dan mendstakan, “Apa yang menghalangi azab itu datang, jika memang azab tersebut benar adanya?” Ingatlah, hari ketika azab itu diturunkan kepada mereka, maka tidak ada seorangpun yang dapat memalingkan dan mencegahnya dari mereka. Adzab menyelimuti mereka dari segenap penjuru, disebabkan apa yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokannya sebeum datangnya siksa.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya jika Kami undurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Seandainya Kami tangguhkan azab dan hukuman terhadap orang-orang musyrik itu sampai kepada suatu waktu yang ditentukan atau waktu yang telah dibatasi. Lalu Kami janjikan hal itu kepada mereka sampai kepada batas waktu yang telah ditetapkan, niscaya mereka akan mengatakan dengan nada mendustakan dan menantang ingin segera diturunkan azab itu. ‘Apakah gerangan yang menyebabkan azab itu ditangguhkan dari kami?
Dikatakan demikian karena tabiat dan watak mereka telah terbiasa dengan dusta dan ragu, maka tiada kebiasaan mereka kecuali hanyalah berdusta dan meragukan, mereka tidak dapat melepaskan tabiatnya.
Lafaz ummah di dalam Al-Qur’an dan Sunnah digunakan untuk menunjukkan makna yang beraneka ragam. Adakalanya makna yang dimaksud ialah waktu, seperti dalam firman-Nya:
…suatu waktu yang ditentukan.
Juga dalam surat Yusuf, yaitu:
Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya. (Yusuf:45)
Adakalanya menunjukkan makna “imam yang diikuti”, seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan). (An Nahl:120)
Adakalanya dipakai untuk menunjukkan makna tuntunan dan agama, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya yang menceritakan perkataan orang-orang musyrik, bahwa mereka telah mengatakan:
Sesungguhnya kami menjumpai bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka. (Az Zukhruf:23)
Adakalanya pula dipakai untuk menunjukkan makna segolongan manusia, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya). (Al Qashash:23)
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Tagut itu” (An Nahl:36)
Tiap-tiap umat mempunyai rasul maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikit pun) tidak dianiaya. (Yunus:47)
Makna “umat” dalam ayat ini ialah orang-orang yang diutus di kalangan mereka seorang rasul, baik yang mukmin maupun yang kafir, seperti yang disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiada seorang pun dari kalangan umat ini —baik orang Yahudi ataupun orang Nasrani— yang telah mendengarku, lalu ia tidak beriman kepadaku, melainkan masuk neraka.
Sedangkan yang dimaksud dengan “umat pengikut” adalah orang-orang yang percaya kepada para rasul, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia. (Ali Imran:110)
Di dalam hadis sahih disebutkan:
Maka aku berkata, “Umatku, umatkul”
Lafaz Ummah ini pun terkadang digunakan untuk menunjukkan pengertian suatu golongan atau sebagian, sebagaimana pengertian yang terdapat di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat (golongan)_yawg memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak, dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan. (Al A’raf:159)
di antara ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus. (Ali Imran:113), hingga akhir ayat.
وَلَئِنْ أَخَّرْنَا عَنْهُمُ الْعَذَابَ إِلَى أُمَّةٍ مَعْدُودَةٍ “Dan sesungguhnya jika Kami mundurkan azab dari mereka sampai kepada suatu waktu yang ditentukan.” Yakni kepada waktu yang ditakdirkan, lalu mereka merasakan kelambatannya, niscaya mereka berkata karena kebodohan dan kezhaliman, مَا يَحْبِسُهُ “Apakah yang menghalanginya?” Ucapan ini mengandung pendustaan mereka kepadanya. Tidak terjadinya azab yang menimpa mereka, dijadikan sebagai bukti kebohongan Rasulullah yang mengabarkan terjadinya azab, alangkah jauhnya pengambilan dalil ini. أَلَا يَوْمَ يَأْتِيهِمْ لَيْسَ مَصْرُوفًا عَنْهُمْ “Ingatlah, di waktu azab itu datang kepada mereka, tidaklah dapat dipalingkan dari mereka”, sehingga membuat mereka mampu melihat azab bagi mereka. وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ “Dan mereka diliputi oleh azab yang dahulunya mereka selalu memperolok-olokkannya.” Di mana mereka meremehkannya sampai-sampai mereka memastikan kebohongan orang yang hadir membawanya.
Orang-orang kafir itu bahkan berani menantang agar diturunkan siksa dengan segera, sebagaimana dijelaskan pada ayat ini. Dan sungguh, jika kami tangguhkan azab terhadap mereka yang mendustakan ayat-ayat kami sampai waktu yang ditentukan menurut kehendak kami, niscaya mereka yang menghendaki agar siksaan itu turun dengan segera akan berkata, dengan nada mengejek, apakah yang menghalanginya, yakni siksaan itu turun sekarang’ kemudian Allah berfirman, ketahuilah wahai nabi Muhammad, ketika azab itu betul-betul datang kepada mereka dengan segera, pasti azab itu tidaklah dapat dielakkan oleh mereka. Mereka tidak dapat menahan dan menghindar karena begitu dahsyatnya azab itu. Mereka dikepung dari segala penjuru oleh azab yang dahulu mereka memperolok-olokkannya. Sikap orang-orang kafir yang tidak memercayai kebenaran Al-Qur’an dan mengingkari adanya hari pembalasan, bahkan menantang diturunkannya azab dengan segera, disebabkan oleh kesombongan dan keangkuhan mereka, sehingga hatinya sulit menerima cahaya keimanan. Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang penciptaan langit dan bumi serta apa-apa yang ada pada keduanya, untuk menguji manusia, apakah mensyukuri nikmat Allah atau mengingkarinya, maka pada ayat ini Allah menerangkan tentang tabiat manusia pada umumnya. Dan jika kami berikan rahmat kami ke-pada manusia berupa kesehatan, harta kekayaan, kedudukan, keturun-an, dan rasa aman, kemudian rahmat itu kami cabut kembali, maka pasti-lah dia menjadi putus asa. Mereka hanya memperlihatkan keingkaran dan tidak berterima kasih serta tidak pula menghargai nikmat-nikmat yang masih ada pada dirinya.
Hud Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 8, Makna Hud Ayat 8, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 8, Hud Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 8
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)