{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 11.
إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَـٰئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ ﴿١١﴾
illallażīna ṣabarụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāt, ulā`ika lahum magfiratuw wa ajrung kabīr
QS. Hud [11] : 11
kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.
Tetapi orang-orang yang bersabar atas musibah yang menimpa dengan tetap beriman kepada Allah dan mengharap pahala di sisinya dan mengerjakan amal shalih sebagai bentuk syukur kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya, bagi mereka ampunan atas dosa-dosa mereka dan mendapatkan pahala yang besar di akhirat kelak.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
..kecuali orang-orang yang sabar.
Yakni sabar dalam menghadapi bencana dan kesengsaraan.
…dan mengerjakan amal-amal saleh.
Yaitu dalam keadaan sehat dan sejahtera.
…mereka itu beroleh ampunan.
Yakni karena bencana yang telah menimpa mereka.
…dan pahala yang besar.
karena apa yang telah mereka perbuat di masa makmur dan sejahteranya. Seperti yang disebutkan di dalam suatu hadis:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaanNya, tidak sekali-kali menimpa seorang mukmin suatu derita dan tidak pula suatu kesusahan, tidak pula suatu kepayahan, tidak pula suatu penyakit, tidak pula suatu kesedihan sehingga duri yang menusuknya, melainkan Allah menghapuskan karenanya sebagian dari dosa-dosanya.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaannya, tidak sekali-kali Allah memutuskan bagi orang mukmin suatu keputusan melainkan hal itu baik baginya. Jika dia beroleh kegembiraan, maka dia akan bersyukur, dan bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia tertimpa kesedihan, maka ia bersabar, dan bersabar itu baik baginya. Hal itu tidak dimiliki oleh seorang pun selain orang mukmin.
Karena itulah dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى disebutkan:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. (Al-Asr: 1-3)
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir (Al-Ma’arij: 19), hingga beberapa ayat berikutnya.
Ini adalah tabiat manusia itu sendiri, kecuali orang yang diberi taufik oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ dan dikeluarkan dari perilaku buruk ini kepada perilaku baik, mereka itu adalah orang-orang yang sabar pada saat sulit, mereka tidak berputus asa karenanya, pada saat senang, mereka tidak sombong dan mengamalkan amal shalih yang wajib dan yang dianjurkan, أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ “mereka itu beroleh ampunan”, atas dosa-dosa mereka yang dengannya segala perkara yang dikhawatirkan lenyap dari mereka. وَأَجْرٌ كَبِيرٌ “Dan pahala yang besar.” Maksudnya, beruntung dengan meraih surga kekekalan yang berisi apa yang diinginkan oleh jiwa dan dinikmati oleh mata.
Itulah sifat orang-orang sombong, ketika mendapat cobaan mereka putus asa, dan ketika selamat dari bencana mereka lupa kepada Allah, kecuali orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesulitan serta rida terhadap ketentuan Allah, dan mereka tetap istikamah dalam mengerjakan kebajikan baik ketika mereka dalam kesulitan maupun kelapangan hidup. Mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah atas amal saleh yang mereka lakukan. Setelah pada ayat sebelumnya dijelaskan tentang macam-macam tabiat manusia, maka pada ayat ini Allah menjelaskan tentang salah satu tabiat buruk manusia yaitu sombong. Di antara kesombongan orang-orang kafir adalah mendustakan kerasulan nabi Muhammad dan kebenaran kitab suci Al-Qur’an. Diriwayatkan oleh ibnu ‘abba’s, bahwa pemuka kafir mekah berkata kepada nabi Muhammad, jika betul-betul engkau utusan Allah, jadikanlah bukit-bukit mekah itu emas untuk kami, sebagian lain ada yang berkata, datangkan kepada kami para malaikat yang menyaksikan kenabianmu. Kemudian Allah meneguhkan hati nabi Muhammad seraya berfirman, maka boleh jadi engkau wahai nabi Muhammad hendak meninggalkan berdakwah untuk menyampaikan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu lantaran mereka mencemoohmu dan dadamu sempit, yakni sedih karenanya. Sehingga karena itu kamu takut mereka akan mengatakan, mengapa tidak diturunkan kepadanya harta kekayaan berupa emas permata, kebun, dan ternak yang dapat digunakan untuk menarik perhatian dalam berdakwah, atau datang bersamanya malaikat yang ikut menjelaskan wahyu yang diturunkan dan memperkuat kenabianmu’ sungguh, janganlah engkau merasa pesimis dan khawatir, karena engkau hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah pemelihara segala sesuatu tentang urusan hamba-Nya, sehingga sedikit pun engkau wahai nabi Muhammad, tidak terpengaruh oleh ejekan mereka.
Hud Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 11, Makna Hud Ayat 11, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 11, Hud Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 11
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)