{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 19.
الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا وَهُمْ بِالْآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ ﴿١٩﴾
allażīna yaṣuddụna ‘an sabīlillāhi wa yabgụnahā ‘iwajā, wa hum bil-ākhirati hum kāfirụn
QS. Hud [11] : 19
(yaitu) mereka yang menghalangi dari jalan Allah dan menghendaki agar jalan itu bengkok. Dan mereka itulah orang yang tidak percaya adanya hari akhirat.
Mereka itulah orang-orang zalim yang mencegah manusia dari jalan Allah yang menghubungkan kepada-Nya. Mereka menghendaki agar jalan ini bengkok demi mengikuti hawa nafsu mereka. Merekalah orang-orang yang kufur terhadap hari akhirat, tidak mempercayai adanya hari kebangkitan dan pembalasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok.
Maksudnya, mereka mencegah manusia mengikuti perkara hak, mencegah manusia menempuh jalan hidayah yang menghantarkan kepada Allah, dan menjauhkan mereka dari surga.
…dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok
Yakni mereka menghendaki agar jalan manusia itu bengkok, tidak lurus.
Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya adanya hari akhirat.
Yaitu ingkar kepada hari akhirat dan mendustakan kejadian dan keberadaan hari akhirat.
Orang-orang itu tidak mampu menghalangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah. (Huud:20)
Bahkan mereka berada di bawah keperkasaan dan kekuatan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى serta berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya. Dia Mahakuasa untuk melakukan pembalasan terhadap mereka di dunia ini sebelum di akhirat.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (Ibrahim:42)
Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis berikut:
Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (perbuatan) orang yang aniaya, hingga manakala Allah mengazabnya, maka ia tidak dapat menyelamatkan (dirinya).
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ menyifati kezhaliman mereka, seraya berfirman, الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ “(Yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ.” Mereka menghalangi jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan diri mereka sendiri yaitu jalan para rasul yang mana mereka menyeru manusia kepadanya. Orang-orang itu menghalangi orang lain darinya. Mereka menjadi imam-imam yang menyeru kepada neraka. وَيَبْغُونَهَا “Dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok”, mereka bersungguh-sungguh membelokkan jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ, menjelekkannya dan mencorengnya agar ia menurut pandangan manusia menjadi bukan jalan yang lurus, maka mereka memperindah kebatilan dan memperburuk kebenaran –semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ menimpakan keburukan kepada mereka–. وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ كَافِرُونَ “Dan mereka itulah orang-orang yang tidak percaya akan adanya Hari Akhirat.”
Termasuk orang zalim juga adalah mereka yang menghalangi manusia dari hidayah Allah serta merintangi mereka dari jalan menuju Allah. Dan mereka ingin menyelewengkan jalan-Nya serta menghendaki agar jalan menuju kebenaran itu bengkok sehingga orang lain mengingkari agama yang benar. Dan mereka itulah orang yang tidak percaya adanya hari akhirat, hari dibangkitkannya manusia dari kubur untuk mempertangungjawabkan amal perbuatan mereka di dunia. Orang-orang yang berusaha menghalangi dari jalan Allah akan dilipatgandakan siksaannya di akhirat (lihat: surah an-nahl/16: 88). Setelah dijelaskan ancaman Allah terhadap orang-orang musyrik dengan siksa akhirat, kemudian Allah menjelaskan kekuasaan-Nya menurunkan siksaan di dunia dan akhirat. Mereka orang-orang kafir yang jauh dari rahmat Allah dalam kondisi apa pun tidak mampu menghalangi datangnya siksaan Allah di bumi. Dan ketika azab itu datang, tidak akan ada seorang pun bagi mereka baik di dunia maupun kelak di akhirat sebagai penolong yang mampu melindunginya selain Allah. Bahkan azab itu akan dilipatgandakan kepada mereka di akhirat disebabkan perbuatan durhaka yang mereka kerjakan, kemudian melanjutkan kedurhakaannya dengan menghalangi orang lain berbuat kebajikan, bahkan mendorongnya berbuat kesesatan. Mereka pun tidak mampu mendengar kebenaran seruan Al-Qur’an dan tidak dapat melihatnya disebabkan mereka tidak memanfaatkan anugerah yang diberikan Allah, karenanya hati mereka diliputi kemusyrikan dan kezaliman, bahkan mereka bersikap negatif terhadap seruan Al-Qur’an. (lihat: surah fushshilat/41:26).
Hud Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 19, Makna Hud Ayat 19, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 19, Hud Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 19
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)