{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 20.
أُولَـٰئِكَ لَمْ يَكُونُوا مُعْجِزِينَ فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ۘ يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ ۚ مَا كَانُوا يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ وَمَا كَانُوا يُبْصِرُونَ ﴿٢٠﴾
ulā`ika lam yakụnụ mu’jizīna fil-arḍi wa mā kāna lahum min dụnillāhi min auliyā`, yuḍā’afu lahumul-‘ażāb, mā kānụ yastaṭī’ụnas-sam’a wa mā kānụ yubṣirụn
QS. Hud [11] : 20
Mereka tidak mampu menghalangi (siksaan Allah) di bumi, dan tidak akan ada bagi mereka penolong selain Allah. Azab itu dilipatgandakan kepada mereka. Mereka tidak mampu mendengar (kebenaran) dan tidak dapat melihat(nya).
Orang-orang kafir itu tidak mampu untuk menghilangkan siksa Allah di bumi ini terhadap mereka. Dan tidak ada seorangpun yang menjadi penolong mereka untuk mencegah siksa-Nya. Dan siksa terhadap mereka dilipatgandakan di neraka Jahanam, karena mereka tidak mampu mendengarkan Al Qur’an untuk diambil faedah atau tidak bisa melihat tanda-tanda kekuasaan Allah di dunia ini untuk mendapatkan hidayah. Mereka sibuk dengan kekufuran yang selama ini mereka kerjakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Orang-orang itu tidak mampu menghalangi Allah untuk (mengazab mereka) di bumi ini, dan sekali-kali tidak adalah bagi mereka penolong selain Allah.
Bahkan mereka berada di bawah keperkasaan dan kekuatan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى serta berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya. Dia Mahakuasa untuk melakukan pembalasan terhadap mereka di dunia ini sebelum di akhirat.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak. (Ibrahim:42)
Di dalam kitab Sahihain disebutkan hadis berikut:
Sesungguhnya Allah benar-benar mencatat (perbuatan) orang yang aniaya, hingga manakala Allah mengazabnya, maka ia tidak dapat menyelamatkan (dirinya).
Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka., hingga akhir ayat.
Yakni dilipatgandakan azab-Nya terhadap mereka. Demikian itu karena Allah telah menjadikan bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi tiadalah bermanfaat bagi mereka pendengaran, penglihatan, dan hati mereka, bahkan mereka tuli, tidak mau mendengar perkara yang hak, buta, tidak mau mengikutinya, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Allah menceritakan perihal mereka saat memasuki neraka:
Dan mereka berkata, “Sekiranya kami mendengar atau memahami (peringatan itu), niscaya tidaklah kami bersama-sama dengan penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Al Mulk:10)
Demikian pula yang dinyatakan dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikut:
Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan (An Nahl:88), hingga akhir ayat.
Karena itulah mereka selalu disiksa karena meninggalkan tiap-tiap perintah Allah dan karena mengerjakan tiap-tiap larangan-Nya. Menurut pendapat yang paling sahih, mereka terkena taklif terhadap semua cabang syariat—baik yang berupa perintah maupun larangan— bila dikaitkan dengan masalah akhirat.
أُولَئِكَ لَمْ يَكُونُوا مُعْجِزِينَ فِي الأرْضِ “Orang-orang itu tidak mampu menghalang-halangi Allah جَلَّ جَلالُهُ untuk (mengazab mereka) di bumi ini.” Yakni mereka tidak lolos dari azab Allah جَلَّ جَلالُهُ karena mereka di bawah cengkeraman dan kekuasaanNya. وَمَا كَانَ لَهُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ “Dan sekali-kali tidak ada penolong bagi mereka selain Allah جَلَّ جَلالُهُ,” yang menolak dari mereka perkara yang dibenci dan menolong mewujudkan bagi mereka apa yang bermanfaat, akan tetapi seluruh sarana dengan para penolong telah terputus. يُضَاعَفُ لَهُمُ الْعَذَابُ “Siksaan itu dilipatgandakan kepada mereka.” Ditambah dan diberatkan karena mereka telah sesat dan menyesatkan orang lain. مَا كَانُوا يَسْتَطِيعُونَ السَّمْعَ “Mereka selalu tidak dapat mendengar (kebenaran)”, akibat kebencian dan ketidaksukaannya terhadap kebenaran. Mereka tidak bisa mendengar ayat-ayat Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan pendengaran yang bermanfaat.
فَمَا لَهُمْ عَنِ التَّذْكِرَةِ مُعْرِضِينَ (49) كَأَنَّهُمْ حُمُرٌ مُسْتَنْفِرَةٌ (50) فَرَّتْ مِنْ قَسْوَرَةٍ (51)
“Maka mengapa mereka (orang-orang kafir) berpaling dari peringa-tan (Allah جَلَّ جَلالُهُ)? Seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut, lari dari singa.” (Al-Muddatstsir: 49-51).
وَمَا كَانُوا يُبْصِرُونَ “Dan mereka selalu tidak dapat melihat(nya).” Maksudnya, melihat dengan tujuan mengambil pelajaran dan merenungkan apa yang berguna bagi mereka. Mereka itu hanyalah orang yang tuli dan bisu yang tidak berakal.
Setelah dijelaskan ancaman Allah terhadap orang-orang musyrik dengan siksa akhirat, kemudian Allah menjelaskan kekuasaan-Nya menurunkan siksaan di dunia dan akhirat. Mereka orang-orang kafir yang jauh dari rahmat Allah dalam kondisi apa pun tidak mampu menghalangi datangnya siksaan Allah di bumi. Dan ketika azab itu datang, tidak akan ada seorang pun bagi mereka baik di dunia maupun kelak di akhirat sebagai penolong yang mampu melindunginya selain Allah. Bahkan azab itu akan dilipatgandakan kepada mereka di akhirat disebabkan perbuatan durhaka yang mereka kerjakan, kemudian melanjutkan kedurhakaannya dengan menghalangi orang lain berbuat kebajikan, bahkan mendorongnya berbuat kesesatan. Mereka pun tidak mampu mendengar kebenaran seruan Al-Qur’an dan tidak dapat melihatnya disebabkan mereka tidak memanfaatkan anugerah yang diberikan Allah, karenanya hati mereka diliputi kemusyrikan dan kezaliman, bahkan mereka bersikap negatif terhadap seruan Al-Qur’an. (lihat: surah fushshilat/41:26)mereka (orang kafir) itulah orang yang merugikan dirinya sendiri karena membuat-buat kedustaan, menukar petunjuk dengan kesesatan, dan menjadikan berhala sebagai tuhan. Dan akibat perbuatan yang mereka lakukan, lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan, yaitu anggapan bahwa berhala dapat memberikan pertolongan bagi mereka.
Hud Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 20, Makna Hud Ayat 20, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 20, Hud Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 20
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)