{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 43.
قَالَ سَآوِي إِلَىٰ جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ ۚ قَالَ لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلَّا مَنْ رَحِمَ ۚ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ ﴿٤٣﴾
qāla sa`āwī ilā jabaliy ya’ṣimunī minal-mā`, qāla lā ‘āṣimal-yauma min amrillāhi illā mar raḥim, wa ḥāla bainahumal-mauju fa kāna minal-mugraqīn
QS. Hud [11] : 43
Dia (anaknya) menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!” (Nuh) berkata, “Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang Maha Penyayang.” Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan.
Anaknya menjawab, “Aku akan naik ke atas gunung yang dapat menyelamatkanku dari air bah ini, yang bisa mencegahku supaya tidak tenggelam.” Nuh menjawab, “Tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi keputusan dan ketentuan Allah pada hari ini, yaitu untuk menenggelamkan seluruh makhluk-Nya dan menghancurkan mereka kecuali orang-orang yang dirahmati Allah, maka berimanlah engkau dan naiklah ke dalam perahu bersama kami.” Kemudian ombak yang tinggi memisahkan Nuh dan anaknya itu, dan ia termasuk orang yang ditenggelamkan dan dibinasakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Nuh memanggil anaknya.
Yang dimaksud adalah anaknya yang keempat, namanya Yam, dia seorang kafir. Ayahnya memanggilnya di saat hendak menaiki bahtera dan menyerunya agar beriman serta naik bahtera bersama mereka sehingga tidak tenggelam seperti yang dialami oleh orang-orang yang kafir.
Anaknya menjawab, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!
Menurut suatu pendapat, dia membuat perahu dari kaca untuknya. Akan tetapi, kisah ini termasuk kisah Israiliyat, hanya Allah-lah yang mengetahui kebenarannya. Tetapi yang di-nas-kan oleh Al-Qur’an ialah bahwa dia berkata:
Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!
Karena kebodohannya, dia menduga bahwa banjir itu tidak akan dapat mencapai puncak-puncak bukit (gunung), dan bahwa seandainya dia mengungsi ke puncak gunung itu, niscaya dia dapat selamat dari air bah tersebut. Maka ayahnya —Nuh a.s.— berkata kepadanya:
Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang.
Yakni tidak ada sesuatu pun pada hari ini yang dapat melindungi dari azab Allah. Menurut suatu pendapat, lafaz ‘asiman ini bermakna ma’suman, seperti dikatakan terhadap lafaz ta’im (pemberi makan) dan kasin (pemberi pakaian) yang artinya mat’um (yang diberi makanan) dan maksuwwun (yang diberi pakaian).
Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
Anaknya menyanggah untuk mendustakan ucapan bapaknya bahwa tiada yang selamat kecuali orang yang naik perahu bersamanya. سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Maksudnya, aku akan naik ke gunung yang melindungiku dari banjir. Nuh berseru, لَا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلاَّ مَنْ رَحِمَ “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah جَلَّ جَلالُهُ selain Allah جَلَّ جَلالُهُ (saja) Yang Maha Penyayang.” Tidak ada gunung dan lainnya yang menyelamatkan seseorang meskipun dia mengambil cara apa pun, dia tetap tidak akan selamat jika Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menyelamatkannya. وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ “Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya, maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.”
Mendengar panggilan dan ajakan sang ayah, dia anaknya yang kafir itu pun menjawab, aku akan mencari perlindungan ke gunung yang tinggi, sehingga dengan menaiki gunung itu dapat menghindarkan aku dari air bahtera! kemudian nabi nuh berkata, tidak ada yang dapat melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah yang maha penyayang menghendaki untuk menyelamatkan. Dan gelombang yang besar pun menjadi penghalang antara keduanya, yakni ayah dan anaknya; maka akhirnya dia, anak yang menolak ajakan ayahnya itu termasuk orang yang ditenggelamkan. Dan setelah Allah membinasakan orang kafir, kemudian difirmankan oleh Allah, kepada bumi dan langit, wahai bumi yang telah memancarkan air dari sumbernya! telanlah airmu hingga kering dan wahai langit! berhentilah mencurahkan hujan. Dan air pun disurutkan oleh Allah yang mahakuasa, dan penetapan perintah Allah membinasakan orang-orang yang mendustakan dan menyelamatkan orang-orang yang beriman pun diselesaikan. Dan kapal itu pun berlabuh di atas gunung judi, yakni terletak di pegunungan ararat (turki), dan dikatakan, binasalah orang-orang zalim yang melampaui batas hukum Allah dan ingkar kepada-Nya, serta mendustakan rasul-Nya.
Hud Ayat 43 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 43, Makna Hud Ayat 43, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 43, Hud Ayat 43 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 43
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)