{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 69.
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَىٰ قَالُوا سَلَامًا ۖ قَالَ سَلَامٌ ۖ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ ﴿٦٩﴾
wa laqad jā`at rusulunā ibrāhīma bil-busyrā qālụ salāmā, qāla salāmun fa mā labiṡa an jā`a bi’ijlin ḥanīż
QS. Hud [11] : 69
Dan para utusan Kami (para malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan, “Selamat.” Dia (Ibrahim) menjawab, “Selamat (atas kamu).” Ma-ka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.
Telah datang malaikat kepada Nabi Ibrahim, memberi kabar gembira untuknya dan istrinya, yaitu akan dikaruniai anak dengan nama Ishaq. Kemudian sesudahnya Ya’qub. Mereka berkata, “Salam.” Ibrahim kemudian menjawab salam yang diucapkannya ini, “Salam.” Kemudian Ibrahim segera menyuguhkan daging anak sapi panggang untuk mereka makan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya telah datang utusan-utusan Kami
Mereka terdiri atas kalangan para malaikat.
…kepada Ibrahim dengan membawa berita gembira.
Menurut suatu pendapat, para malaikat itu datang menyampaikan berita gembira kepada Ibrahim akan kelahiran Ishaq. Menurut pendapat lain, berita gembira tersebut ialah kebinasaan kaum Lut. Pendapat yang pertama diperkuat oleh firman-Nya yang mengatakan:
Maka tatkala rasa takut hilang dari Ibrahim dan berita gembira telah datang kepadanya, dia pun bersoal jawab dengan (malaikat-malaikat) Kami tentang kaum Lut. (Huud:74)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…mereka mengucapkan, “Selamat.” Ibrahim menjawab, “Selamatlah.”
Maksudnya, semoga keselamatan terlimpahkan pula atas kalian. Ulama Bayan mengatakan bahwa ungkapan ini merupakan ungkapan salam penghormatan yang baik, karena bacaan rafa menunjukkan pengertian tetap dan selamanya.
…maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.
Nabi Ibrahim pergi dengan cepat, lalu segera kembali seraya membawa suguhan dan jamuan buat tamu-tamunya itu, yaitu berupa sapi muda yang dipanggang. Haniz artinya dipanggang di atas batu yang dipanaskan. Demikianlah menurut makna yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, seperti juga yang disebutkan dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata, “Silakan kalian makan.” (Adz Dzaariyaat:26-27)
Ayat ini mengandung etika penghormatan kepada tamu dipandang dari berbagai seginya.
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا “Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada”, إِبْرَاهِيمَ Ibrahim”, al-Khalil Rasul Kami, بِالْبُشْرَى “dengan membawa kabar gembira.” Yakni kabar gembira seorang anak, ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ mengutus mereka untuk membinasakan kaum Luth. Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintahkan mereka agar singgah pada Ibrahim untuk menyampaikan berita gembira dengan lahirnya Ishaq. Ketika para malaikat itu datang kepada Ibrahim, قَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ “mereka mengucapkan, ‘Salaman’ (selamat). Ibrahim menjawab, ‘Salamun’ (selamatlah).” Maksudnya para malaikat itu mengucapkan salam, dan Ibrahim menjawab salamnya. Ini menunjukkan disyariatkannya memberi salam. Ia adalah syariat agama Ibrahim ‘alaihissalam, ia diucapkan sebelum berbicara. Hendaknya jawaban salam lebih mendalam daripada memberi salam, karena salam mereka menggunakan jumlah fi’liyah (kalimat verbal) yang menunjukkan perubahan kepada yang baru, dan jawabannya menggunakan kalimat ismiyah (kalimat non verbal) yang menunjukkan ketetapan dan kelanggengan. Terdapat perbedaan besar di antara keduanya sebagaimana hal itu diketahui dalam ilmu bahasa Arab. فَمَا لَبِثَ “Maka tidak lama”, setelah mereka, datanglah Ibrahim أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ “menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.” Maksudnya dia langsung menghadirkan untuk tamu-tamunya daging anak sapi yang gemuk yang dibakar di atas batu panas. Ibrahim menyuguhkannya seraya berkata, “Makanlah.”
Setelah dijelaskan kisah kaum samud dan kedurhakaan mereka serta kesudahannya, kemudian dipaparkan kisah nabi ibrahim dan keluarganya ketika kedatangan tamu-tamu mulia yang tidak lain adalah para malaikat. Dan para utusan kami, yakni para malaikat telah datang kepada nabi ibrahim dengan membawa kabar gembira tentang kelahiran putranya kelak yang akan lahir dari rahim sarah istrinya, kemudian cucu yang akan lahir dari keturunannya, mereka mengucapkan, selamat, semoga keselamatan dan kebahagiaan selalu tercurah padamu wahai nabi ibrahim. Kemudian dia’nabi ibrahim’pun menjawab, selamat semoga kebahagiaan yang sempurna itu menyertaimu selamanya. Maka tidak lama kemudian sebagaimana layaknya tuan rumah yang baik, nabi ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang untuk menjamu tamunya (lihat: surah adh-dhariyat/51: 24-26). Ayat ini menganjurkan, memberi salam ketika berkunjung ke rumah orang, dan wajib hukumnya menjawab salam (lihat: surah an-nisa’/4: 86). Ayat ini juga memberi pelajaran untuk menghormati dan memuliakan tamu antara lain menjamu tamu. Ketika hidangan itu tersaji, nabi ibrahim menyodorkannya ke hadapan mereka seraya meminta agar hidangan itu dimakan. Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamah hidangan yang disodorkannya itu, dia’nabi ibrahim’mencurigai perihal kedatangan mereka, dan merasa takut kepada mereka karena khawatir kedatangan mereka akan membawa berita buruk. Menyaksikan sikap nabi ibrahim yang demikian itu mereka para malaikat itu pun berkata, jangan takut, sesungguhnya kami diutus oleh Allah kepada kaum lut untuk membinasakan mereka. Ayat ini memberi pelajaran tentang etika bertamu, hendaknya memberi rasa tenteram dan tenang ketika bertamu, terutama ketika seseorang menaruh curiga dan takut terhadap orang yang belum dikenal, hendaknya tamu segera menjelaskan identitas dirinya.
Hud Ayat 69 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 69, Makna Hud Ayat 69, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 69, Hud Ayat 69 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 69
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)