{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 83.
مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ ۖ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ ﴿٨٣﴾
musawwamatan ‘inda rabbik, wa mā hiya minaẓ-ẓālimīna biba’īd
QS. Hud [11] : 83
yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim.
82-83. Maka tatkala datang ketetapan Kami, yaitu dengan diturunkannya azab kepada mereka, Kami balikkan kampung mereka, Kami jadikan atasnya yang mereka tinggali berada di bawah, dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar. Mereka satu sama lain berbaris saling mengikuti, yang diberi tanda oleh Allah dengan tanda yang telah diketahui, yaitu batu yang tidak mirip dengan batu yang ada di bumi. Batu yang dihujankan Allah kepada kaum Luth ini tidaklah jauh berbeda dengan yang akan dihujankan kepada kaum kafir Quraisy. Dalam ayat ini terdapat ancaman terhadap orang-orang yang berbuat dosa dan menentang Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…yang diberi tanda.
Maksudnya, pada tiap-tiap batu itu diberi tanda cap nama-nama pemiliknya. Dengan kata lain, setiap batu tertuliskan nama orang yang akan ditimpa olehnya.
Qatadah dan Ikrimah mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: yang diberi tanda. (Huud:83) yang dilumuri dengan cairan racun berwarna merah. Menurut suatu riwayat, batu-batu itu diturunkan kepada penduduk kota tersebut, juga kepada penduduk kota itu yang tersebar di berbagai kampung yang ada di sekitarnya. Ketika salah seorang penduduk kota itu sedang berbicara dengan orang-orang banyak, tiba-tiba datanglah batu dari langit menimpanya, maka ia pun roboh dan binasa di hadapan orang banyak. Batu-batu tersebut mengejar mereka di seluruh negeri, lalu membinasakannya hingga ke akar-akarnya tanpa ada seorang pun yang tersisa.
Mujahid mengatakan bahwa Jibril mengambil kaum Lut dari tempat-tempat penggembalaan ternak dan rumah-rumah mereka, lalu mengangkat mereka bersama ternak dan harta benda mereka. Jibril mengangkat mereka ke atas langit, sehingga penduduk langit dapat mendengar lolongan anjing mereka, kemudian mereka dijungkirkan ke tanah. Jibril mengangkat mereka dengan sayap kanannya, dan tatkala Jibril menjungkirkannya ke bumi, maka bagian yang mula-mula terjatuh adalah bagian halaman (pinggiran) kota itu.
Qatadah mengatakan, telah sampai kepada kami bahwa Jibril mengambil pilar tengah kota tersebut, lalu menerbangkannya ke langit sehingga penduduk langit dapat mendengar lolongan anjing mereka, setelah itu Jibril menghancurkan sebagian darinya dengan sebagian yang lain. Kemudian sisa-sisa penduduk kota itu dikejar dengan batu-batu besar yang dijatuhkan dari langit.
Diceritakan pula kepada kami bahwa mereka mendiami empat kota, pada tiap-tiap kota terdapat seratus ribu penduduk. Menurut riwayat lain adalah tiga kota besar, antara lain kota Sodom.
Qatadah mengatakan, telah sampai suatu riwayat kepada kami bahwa Ibrahim a.s. menyaksikan penghancuran kota Sodom itu dan ia mengatakan, “Hai penduduk Sodom, ini adalah hari kehancuran kalian!”
Menurut riwayat yang lain —dari Qatadah dan lain-lainnya—telah sampai kepada kami suatu kisah yang mengatakan bahwa ketika Jibril a.s. berada di pagi hari itu, ia membeberkan sayapnya. Maka beterbanganlah karenanya tanah mereka berikut isinya yang terdiri atas gedung-gedung-nya, semua hewan ternaknya, batu-batuan, dan pepohonannya. Lalu Jibril a.s. menggenggamnya dengan sayapnya dan mengepitnya di dalam sayapnya. Lalu ia terbang ke langit pertama sehingga penduduk langit mendengar suara manusia dan lolongan anjingnya, jumlah penduduk kota itu adalah empat juta jiwa. Kemudian Jibril a.s. membalikkannya dan menjatuhkannya ke tanah dalam keadaan terjungkir, lalu ia menghancurkan sebagiannya dengan sebagian yang lain. Bagian atas kota itu dibalikkan ke bawah, lalu diiringi dengan hujan batu dari tanah yang terbakar.
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi mengatakan bahwa kota-kota kaum Lut ada lima buah, yaitu: Sodom yang merupakan kota terbesar, lalu Sa’bah, Su’ud, Gomorah, dan Dauha. Jibril mengangkatnya dengan sayapnya dan membawanya ke langit, sehingga penduduk langit benar-benar dapat mendengar lolongan anjing serta kokokan ayam mereka, lalu membalikkannya ke bumi dalam keadaan terjungkir, setelah itu Allah mengiringinya dengan hujan batu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.
Allah membinasakan kota itu, dan semua kota yang ada di sekitarnya dimusnahkan.
As-Saddi mengatakan balivva Malaikat Jibril turun kepada kaum Lut pada pagi harinya, lalu Jibril mencabut bumi kota itu dari bumi lapis yang ketujuh. Kemudian ia mengangkatnya ke langit, sehingga penduduk langit pertama dapat mendengar lolongan anjing dan suara kokok ayam milik mereka, lalu Jibril membalikkannya dan membinasakan mereka. Yang demikian itu disebutkan di dalam firman-Nya:
dan negeri-negeri kaum Lut yang telah dihancurkan Allah (An- Najm: 53)
Dan siapa di antara mereka yang masih belum mati sesudah negeri mereka dijatuhkan ke bumi, maka Allah menghujaninya dengan batu-batuan sehingga matilah ia. Barang siapa di antara mereka melarikan diri ke negeri lain, maka batu-batuan itu mengejarnya ke tempat ia berada. Tersebutlah seseorang yang sedang asyik berbicara, maka dengan tiba-tiba batu itu menimpanya dan membunuhnya. Yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya:
…dan Kami hujani mereka.
Yakni di kota-kota itu dengan batu dari tanah yang terbakar. Demikianlah menurut riwayat As-Saddi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan negeri itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.
Artinya, azab dan pembalasan Allah itu tidaklah jauh dari orang-orang yang serupa dengan mereka dalam kezalimannya. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam kitab-kitab Sunan —dari Ibnu Abbas secara marfu— disebutkan:
Barang siapa yang kalian jumpai sedang mengerjakan perbuatan kaum Lut, maka bunuhlah pelaku dan orang yang dikerjainya.
Imam Syafi’i —menurut suatu pendapat yang bersumber darinya— dan sejumlah ulama mengatakan bahwa orang yang melakukan perbuatan kaum Lut harus dibunuh, baik dia telah muhsan ataupun belum muhsan, karena berdasarkan hadis di atas.
Lain halnya dengan Imam Abu Hanifah, ia berpendapat bahwa si pelaku dijatuhkan dari tempat yang tinggi (dari ketinggian), kemudian diiringi dengan lemparan batu, seperti yang dilakukan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى terhadap kaum Lut.
مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ “Yang diberi tanda oleh Rabbmu,” maksudnya diberi alamat dengan alamat azab dan murka. وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ “Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zhalim,” yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth. Maka hendaknya manusia berhati-hati dengan tidak melakukannya agar tidak diazab seperti azab mereka.
Azab yang ditimpakan kepada kaum nabi lut yang diberi tanda oleh tuhanmu mengandung pesan, bahwa apa yang menimpa kaum nabi lut bisa jadi menimpa siapa saja. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim kapan dan di mana saja berada pada setiap kurun waktu sepanjang zaman. Apabila perbuatan keji merajalela di tengah-tengah masyarakat, dan perbuatan itu mereka lakukan secara terang-terangan. Setelah diuraikan kisah kaum nabi lut yang diazab oleh Allah akibat kedurhakaan dan perbuatan keji yang mereka lakukan, kemudian diuraikan kembali kisah umat terdahulu, yaitu kaum nabi syuaib sebagai pelajaran bagi umat nabi Muhammad. Dan kepada penduduk madyan, kami utus saudara satu keturunan dengan mereka, yaitu nabi syuaib. Dia berkata, wahai kaumku! sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu yang berhak disembah selain dia. Kemudian nabi syuaib menasihati mereka seraya berkata, dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan dalam berniaga, karena perbuatan itu sama saja menipu manusia. Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik ekonominya ditopang dengan keadaan wilayah yang subur, sehingga hidup makmur, bahagia dan sejahtera sehingga tidak perlu melakukan kecurangan. Dan sesungguhnya aku khawatir jika kamu menipu dan berbuat curang, kamu akan ditimpa azab pada suatu hari yang merata, yakni azab itu menimpa seluruh manusia yang ada di dalamnya karena dahsyatnya azab tersebut, sehingga tidak ada satu pun yang selamat.
Hud Ayat 83 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 83, Makna Hud Ayat 83, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 83, Hud Ayat 83 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 83
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)