{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 105.
يَوْمَ يَأْتِ لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ ﴿١٠٥﴾
yauma ya`ti lā takallamu nafsun illā bi`iżnih, fa min-hum syaqiyyuw wa sa’īd
QS. Hud [11] : 105
Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara, kecuali dengan izin-Nya; maka di antara mereka ada yang sengsara dan ada yang berbahagia.
Dan ketika hari Kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang berbicara kecuali seizin Rabb-nya. Di antara mereka ada yang celaka, dan berhak mendapat siksa dan ada yang berbahagia, yang dimuliakan dengan nikmat-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Di kala datang hari itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-Nya.
Pada waktu hari kiamat terjadi, tiada seorang pun yang berbicara melainkan dengan seizin Allah. Ayat ini semakna dengan ayat lain yang disebutkan melalui firman-Nya:
mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah, dan ia mengucapkan kata yang benar. (78:38)
dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. (Thaahaa:108), hingga akhir ayat.
Di dalam hadis Sahihain mengenai syafaat disebutkan:
Pada hari itu seorang pun yang berbicara selain para rasul, dan doa para rasul pada hari itu ialah, “Ya Allah, selamatkanlah selamatkanlah.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.
Artinya, di antara mereka yang dihimpunkan pada hari perhimpunan itu ada yang celaka, ada pula yang berbahagia, perihalnya sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. (Asy Syuura:7)
Al-Hafiz Abu Ya’la di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Hissan, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu Sufyan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Dinar, dari Ibnu Umar, dari Umar yang mengatakan bahwa ketika ayat berikut diturunkan: maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (Huud:105) Ia bertanya kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Wahai Rasulullah, apakah yang harus kita kerjakan? Apakah yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah dirampungkan, ataukah sesuatu yang belum dirampungkan?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab:
Hai Umar, hal yang kita kerjakan adalah sesuatu yang telah dirampungkan dan telah dicatat oleh qalam (pena) takdir, tetapi tiap-tiap orang diciptakan sesuai dengan bakatnya masing-masing.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjelaskan keadaan orang-orang yang celaka dan orang-orang yang berbahagia. Untuk itu, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
يَوْمَ يَأْتِ “Di kala datang hari itu”, di mana seluruh makhluk berkumpul, لَا تَكَلَّمُ نَفْسٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ “tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izinNya”, bahkan para malaikat, para nabi yang mulia tidak memberi syafa’at kecuali dengan izinNya. فَمِنْهُمْ شَقِيٌّ وَسَعِيدٌ “Maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia.” Orang-orang yang celaka adalah orang-orang yang kafir kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, mendustakan rasul-rasulNya dan menyelisihi perintahNya, sedangkan orang-orang yang berbahagia adalah orang-orang Mukmin yang bertakwa.
Ketika hari kiamat itu datang, tidak ada seorang pun yang mampu berbicara untuk berdalih di hadapan Allah karena dahsyatnya hari itu, kecuali dengan izin-Nya, yakni diberi kemampuan berbicara. Maka di antara mereka ada yang sengsara akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan, mereka adalah kelompok penghuni neraka, dan ada yang berbahagia karena amal baik yang mereka lakukan selama di dunia, mereka adalah penghuni surga. Maka adapun orang-orang yang sengsara di akhirat akibat perbuatan buruk yang mereka lakukan ketika di dunia, maka tempat tinggalnya adalah di dalam neraka, di sana mereka mendesah keras ketika mengeluarkan nafas dan demikian pula ketika menarik nafas diiringi dengan suara merintih, karena pedihnya siksaan neraka.
Hud Ayat 105 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 105, Makna Hud Ayat 105, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 105, Hud Ayat 105 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 105
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)