{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 108.
۞ وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ ﴿١٠٨﴾
wa ammallażīna su’idụ fa fil-jannati khālidīna fīhā mā dāmatis-samāwātu wal-arḍu illā mā syā`a rabbuk, ‘aṭā`an gaira majżụż
QS. Hud [11] : 108
Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka (tempatnya) di dalam surga; mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya.
Adapun orang-orang yang Allah beri rizki dengan kebahagiaan, maka mereka semua masuk ke dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama keberadaan langit dan bumi, kecuali sebagian golongan yang Allah akhirkan untuk memasukinya. Mereka adalah orang-orang yang berbuat maksiat namun masih beriman mengesakan Allah, maka mereka akan tinggal di neraka beberapa lama, kemudian mereka dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga dengan kehendak dan rahmat Allah. Rabb-mu memberikan karunia yang tiada terputus bagi mereka yang berbahagia di surga.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Adapun orang-orang yang berbahagia.
Mereka adalah pengikut-pengikut para rasul.
…maka tempatnya di dalam surga.
Yakni tempat tinggal mereka adalah surga.
…mereka kekal di dalamnya.
Maksudnya, mereka tinggal di dalam surga untuk selama-lamanya.
…selagi masih ada langit dan bumi kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
Pengertian istisna (pengecualian) dalam ayat ini menunjukkan bahwa keabadian mereka dalam kenikmatan yang mereka alami itu secara prinsip bukanlah merupakan suatu hal yang wajib (harus), melainkan terserah kepada kehendak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Dialah yang memberikan karunia kepada mereka selamanya, karena itulah disebutkan bahwa mereka diilhami oleh Allah untuk selalu bertasbih dan bertahmid, sebagaimana mereka diilhami untuk bernapas.
Ad-Dahhak dan Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa ayat ini berkaitan dengan nasib orang-orang yang durhaka dari kalangan ahli tauhid, yaitu mereka yang berada di dalam neraka (karena dosa-dosanya), kemudian dikeluarkan dari neraka. Sesudah itu disebutkan dalam ayat berikutnya:
…sebagai karunia yang tiada terputus-putus.
Yakni tidak pernah terputus. Demikianlah menurut pendapat Mujahid,
Ibnu Abbas, Abul Aliyah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Dimaksudkan agar sesudah penyebutan kehendak Allah tidak timbul dugaan yang mengatakan bahwa di sana ada putusnya atau ada terhentinya atau ada sesuatu. Melainkan telah diputuskan kekekalan dan tidak adanya keterputusan, seperti yang telah dijelaskan bahwa azab ahli neraka di dalam neraka kekal adalah karena kehendak Allah. Juga karena keadilan dan kebijaksanaan-Nya, Dia mengazab mereka. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (Huud:107)
Dalam ayat yang lainnya lagi disebutkan:
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. (Al Anbiyaa:23)
Dalam surat ini disebutkan pula hal yang menyenangkan hati dan meluruskan makna yang dimaksud, yaitu melalui firman selanjutnya:
…sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis yang mengatakan:
Kelak maut akan didatangkan dalam bentuk seekor domba putih, lalu disembelih di antara surga dan neraka. Kemudian dikatakan, “Hai ahli surga, sesungguhnya kalian sekarang hidup dan tidak akan mati selama-lamanya. Hai ahli neraka, kekallah kalian dan tidak ada kematian lagi.
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan:
Maka dikatakan, “Hai ahli surga, hiduplah kalian dan kalian tidak akan mati selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap mudalah kalian, dan kalian tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap sehatlah kalian dan kalian tidak akan sakit selama-lamanya. Dan sesungguhnya tetap bersenang-senanglah kalian dan kalian tidak akan sengsara selama-lamanya
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا “Adapun orang-orang yang berbahagia”, yang meraih kebahagiaan, kemenangan, dan keberuntungan, فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ “maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Rabbmu menghendaki (yang lain)”, kemudian Dia menegaskannya dengan FirmanNya, عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ “sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” Nikmat yang kekal dan kelezatan yang tinggi yang Allah جَلَّ جَلالُهُ berikan kepada mereka akan berlangsung terus, tak terputus sesaat pun. Kita memohon kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dari karuniaNya.
Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempat kembali mereka adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan di sisi Allah yang maha mulia. Mereka kekal di dalamnya dalam waktu lama selama ada langit dan bumi ketika di dunia, kecuali jika tuhanmu menghendaki mereka diampuni dosanya lalu diberi balasan masuk surga atas amal saleh yang mereka lakukan. Anugerah Allah bagi ahli surga adalah sebagai karunia yang tidak ada putus-putusnya, melainkan kekal sepanjang masa. Karena begitu dahsyatnya keadaan hari kiamat itu, maka janganlah engkau wahai orang-orang yang mendengar seruan ini ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah, yaitu berhala, karena sesembahan mereka tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat. Tindakan mereka menyembah berhala atau sejenisnya sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah, benar-benar dapat menghantarkan mereka masuk ke dalam neraka. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun.
Hud Ayat 108 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 108, Makna Hud Ayat 108, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 108, Hud Ayat 108 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 108
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)