{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 109.
فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِمَّا يَعْبُدُ هَـٰؤُلَاءِ ۚ مَا يَعْبُدُونَ إِلَّا كَمَا يَعْبُدُ آبَاؤُهُمْ مِنْ قَبْلُ ۚ وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمْ نَصِيبَهُمْ غَيْرَ مَنْقُوصٍ ﴿١٠٩﴾
fa lā taku fī miryatim mimmā ya’budu hā`ulā`, mā ya’budụna illā kamā ya’budu ābā`uhum ming qabl, wa innā lamuwaffụhum naṣībahum gaira mangqụṣ
QS. Hud [11] : 109
Maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah. Mereka menyembah sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan (terhadap) mereka tanpa dikurangi sedikit pun.
Maka janganlah engkau (wahai Rasul) ragu-ragu mengenai kebatilan apa yang disembah orang-orang musyrik dari kaummu. Mereka tidak menyembah berhala-berhala itu, kecuali karena mengikuti leluhur mereka terdahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan melaksanakan apa yang telah Kami janjikan kepada mereka dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun. Ayat ini merupakan peringatan bagi seluruh umat, meskipun redaksinya ditujukan kepada Rasulullah
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka.
Yakni orang-orang musyrik itu, sesungguhnya perbuatan itu adalah batil, bodoh, dan sesat. Mereka hanyalah menyembah apa yang dahulu disembah oleh bapak-bapak mereka. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai sandaran dalam mengerjakan apa yang mereka lakukan itu, melainkan hanyalah mengikuti kebodohan bapak-bapak mereka dahulu. Kelak Allah akan melakukan pembalasan kepada mereka atas hal tersebut dengan balasan yang sempurna. Karena itu, kelak Dia akan mengazab mereka dengan azab yang tidak pernah Dia timpakan kepada seorang pun. Dan jika mereka mempunyai kebaikan-kebaikan, maka Allah telah menunaikan balasannya di dunia sebelum mereka memasuki alam akhirat.
Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Jabir Al-Ju’fi, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi. (Huud:109) Yaitu apa yang telah dijanjikan kepada mereka berupa balasan kebaikan dan balasan keburukan.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan, “Sesungguhnya Kami pasti akan menimpakan pembalasan yang setimpal kepada mereka tanpa dikurangi.”
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dia telah memberikan Kitab Taurat kepada Musa, lalu umatnya memperselisihkannya. Di antara mereka ada yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada pula yang kafir kepadanya. Maka engkau, hai Muhammad, mempunyai teladan dari kalangan para nabi sebelummu. Karena itu, janganlah sekali-kali kamu marah bila mereka mendustakanmu, janganlah pula hal tersebut menggoyahkanmu.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman kepada RasulNya, Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَلَا تَكُ فِي مِرْيَةٍ مِمَّا يَعْبُدُ هَؤُلَاءِ “Maka janganlah kamu berada dalam keraguraguan tentang apa yang disembah oleh mereka.” Yaitu orang-orang musyrik, maksudnya jangan meragukan mereka, dan bahwa apa yang mereka kerjakan itu adalah kebatilan. Mereka tidak memiliki dalil aqli dan tidak pula syar’i. Dalil dan syubhat mereka adalah terbatas pada tindakan mereka mengikuti nenek moyang mereka saja, maka mereka menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang mereka sebelumnya, dan termasuk hal yang sudah dimaklumi bahwa ini bukanlah syubhat, terlebih lagi menjadi dalil, karena ucapan selain Nabi bukanlah dalil, khususnya (ucapan) semisal orang-orang yang sesat itu yang kesalahannya banyak, pendapat mereka rusak dalam perkara pokok agama, karena pendapat mereka, meskipun mereka bersepakat, ia tetap salah dan sesat. وَإِنَّا لَمُوَفُّوهُمْ نَصِيبَهُمْ غَيْرَ مَنْقُوصٍ “Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikit pun.” Maksudnya, mereka pasti mendapatkan bagian mereka di dunia dari apa yang telah ditulis untuk mereka meskipun bagian tersebut melimpah ruah dalam pandanganmu, karena ia tidak menunjukkan kebaikan mereka, karena Allah جَلَّ جَلالُهُ memberikan dunia kepada orang yang dicintaiNya dan yang tidak dicintaiNya, sementara Dia tidak memberikan iman dan agama yang benar kecuali kepada yang dicintaiNya. Alhasil, jangan terkecoh dengan kesepakatan orang-orang sesat atas perkataan orang-orang yang sesat dari kalangan nenek moyang, dan jangan pula (terkecoh) dengan sesuatu yang Allah جَلَّ جَلالُهُ berikan kepada mereka di dunia ini.
Karena begitu dahsyatnya keadaan hari kiamat itu, maka janganlah engkau wahai orang-orang yang mendengar seruan ini ragu-ragu tentang apa yang mereka sembah, yaitu berhala, karena sesembahan mereka tidak dapat mendatangkan manfaat dan menolak mudarat. Tindakan mereka menyembah berhala atau sejenisnya sebagaimana nenek moyang mereka dahulu menyembah, benar-benar dapat menghantarkan mereka masuk ke dalam neraka. Kami pasti akan menyempurnakan pembalasan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia dengan sempurna tanpa dikurangi sedikit pun. Setelah dijelaskan tentang keingkaran penduduk mekah terhadap risalah nabi Muhammad serta penolakan mereka terhadap Al-Qur’an, berikut ini dijelaskan tentang keberadaan umat nabi musa terhadap kitab suci yang diturunkan kepadanya. Dan sungguh, kami telah menurunkankan kitab taurat kepada musa, lalu diperselisihkannya tentang isi kitab itu oleh bani israil, sehingga ada yang mempercayainya ada juga yang mengingkarinya, mereka yang mengingkari karena mengikuti hawa nafsunya. Dan kalau tidak ada ketetapan yang terdahulu dari tuhanmu untuk menunda siksaan hingga hari kiamat, niscaya telah dilaksanakan hukuman di antara mereka berupa azab pada waktu itu juga. Sungguh, mereka orang kafir mekah dan orang-orang yang mengingkari kitab taurat benar-benar dalam kebimbangan dan keraguan terhadapnya yakni kebenaran isi kandungan kitab suci yang diturunkan Allah.
Hud Ayat 109 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 109, Makna Hud Ayat 109, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 109, Hud Ayat 109 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 109
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)