{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 116.
فَلَوْلَا كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِنْ قَبْلِكُمْ أُولُو بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الْأَرْضِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّنْ أَنْجَيْنَا مِنْهُمْ ۗ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ وَكَانُوا مُجْرِمِينَ ﴿١١٦﴾
falau lā kāna minal-qurụni ming qablikum ulụ baqiyyatiy yan-hauna ‘anil-fasādi fil-arḍi illā qalīlam mim man anjainā min-hum, wattaba’allażīna ẓalamụ mā utrifụ fīhi wa kānụ mujrimīn
QS. Hud [11] : 116
Maka mengapa tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (berbuat) kerusakan di bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah Kami selamatkan. Dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan. Dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
Tidak adakah dari umat-umat terdahulu itu orang-orang baik dan shalih yang melarang orang kafir dari kekafirannya dan dari berbuat kerusakan di muka bumi. Tidak ada di antara mereka itu kecuali sedikit sekali yang beriman, maka Allah selamatkan mereka dari azab-Nya ketika Allah menurunkan azab kepada orang-orang zalim. Orang-orang zalim dari setiap umat terdahulu itu hanya mementingkan kelezatan dunia dan kenikmatannya. Dan mereka adalah orang-orang berdosa yang zalim yang hanya memikirkan kenikmatan dunia, maka mereka berhak mendapatkan azab. Dalam ayat ini terdapat pelajaran dan peringatan bagi orang-orang yang berbuat maksiat dari kaum muslimin, karena mereka tidak bisa terlepas dari menzalimi diri mereka sendiri.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Mengapa tidak ada dari umat-umat yang terdahulu orang-orang yang masih berbuat kebaikan, di mana mereka mengerjakan nahi munkar di kalangan sesama mereka terhadap perbuatan-perbuatan jahat yang dikerjakan di antara mereka, juga terhadap perbuatan-perbuatan kemungkaran dan kerusakan di muka bumi ini?”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…kecuali sebagian kecil.
Dengan kata lain, memang di kalangan mereka terdapat sejumlah orang dari jenis ini, tetapi tidak banyak. Mereka adalah orang-orang yang diselamatkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di kala murka Allah dan azab-Nya datang menimpa mereka secara tiba-tiba. Karena itulah maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada umat yang dimuliakan ini (umat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), hendaklah di kalangan mereka terdapat orang-orang yang menggalakkan amar maruf dan nahi munkar, seperti yang disebutkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran:104)
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Sesungguhnya manusia itu apabila melihat perkara mungkar, lalu mereka tidak mencegahnya, niscaya dalam waktu yang dekat Allah akan menimpakan siksaan secara umum kepada mereka.
Untuk itulah dalam surat ini disebutkan melalui firman-Nya:
Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kalian orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang dari (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka.
Dengan kata lain, mereka tetap mengerjakan maksiat dan perkara mungkar yang biasa mereka lakukan, dan sama sekali tidak tergerak untuk mengingkarinya. Mereka adalah orang-orang yang bakal dikejutkan oleh azab Allah yang menimpa mereka secara tiba-tiba.
…dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa tidak sekali-kali Dia membinasakan suatu penduduk kota melainkan bila penduduk kota itu berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri. Dan tidak sekali-kali azab dan pembalasan-Nya datang menimpa suatu penduduk kota yang berbuat baik, kecuali bila mereka berbuat aniaya. Sehubungan dengan hal ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan Kami tidaklah menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (Huud:101)
dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya. (Al Fushilat:46)
Tatkala Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan pembinasaan umat-umat yang mendustakan para rasul dan bahwa kebanyakan dari mereka menyimpang dari Ahli Kitab Ilahiyah, dan semua itu mematikan dan melenyapkan agama-agama, maka Dia menyebutkan bahwa mengapa tidak dijadikan (dari umat-umat yang telah berlalu) sisa-sisa orang yang baik yang menyeru kepada petunjuk, melarang kerusakan dan penyimpangan sehingga terwujudlah manfaat mereka yang dengannya agama-agama terpelihara? akan tetapi mereka sangat sedikit sekali.
Intinya mereka itu selamat karena mengikuti rasul-rasul, dan mereka melaksanakan ajaran agama mereka, dan ia adalah hujjah Allah جَلَّ جَلالُهُ yang Allah جَلَّ جَلالُهُ berlakukan melalui tangan mereka agar orang yang binasa menjadi binasa dengan kejelasan, dan orang yang hidup menjadi hidup dengan kejelasan,وَ “dan” akan tetapi اتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُوا مَا أُتْرِفُوا فِيهِ “orang-orang yang zhalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka”, maksudnya mereka memperturutkan kenikmatan dan kemewahan yang mereka rasakan, dan tidak menginginkan penggantinya. وَكَانُوا مُجْرِمِينَ “Dan mereka adalah orang-orang yang berdosa”, lagi zhalim dengan mengikuti kemewahan. Oleh karena itu, mereka ditimpa dan dibinasakan oleh siksa dan azab.
Ini mengandung dorongan bagi umat ini agar tetap ada sisa-sisa orang yang memperbaiki apa yang dirusak oleh manusia, me-reka tegak berpegang teguh dengan agama Allah جَلَّ جَلالُهُ, menyeru orang yang sesat kepada petunjuk, bersabar atas gangguan dari mereka, mengentaskan mereka dari ketidaktahuan. Ini adalah posisi tertinggi yang diminati oleh orang yang berminat, pemilik kedudukan ini adalah seorang imam dalam agama, apabila perbuatannya diikhlaskan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ, Rabb semesta alam.
Setelah diuraikan tentang perintah menghindari perbuatan dosa, kemudian bimbingan cara menghapus kesalahan serta perintah bersabar, kemudian dijelaskan tentang gambaran kehancuran umat terdahulu. Maka sungguh disayangkan mengapa dari dahulu tidak ada di antara umat-umat sebelum kamu yang telah kami binasakan, terdapat sekelompok orang yang mempunyai keutamaan karena memiliki akal sehat dan cerdas yang melarang berbuat kerusakan di bumi, serta mencegah kemungkaran, kecuali sebagian kecil di antara orang yang telah kami selamatkan, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti ajaran yang dibawa rasul-Nya. Dan adapun orang-orang yang zalim terhadap karunia Allah, hanya mementingkan kenikmatan dan kemewahan hidup duniawi, melupakan kehidupan akhirat, dan mereka mengikuti hawa nafsunya, mereka adalah orang-orang yang berdosa lagi durhaka, dan dosa yang mereka perbuat sudah terlalu berat sehingga Allah mengazab mereka (lihat: surah al-isra’/17:16). Dan sekali-kali tuhanmu yang membimbing dan memberi petunjuk kepada hamba-Nya tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, yakni membinasakan secara total dan menyeluruh, selama penduduknya negeri itu adalah orang-orang yang selalu berbuat kebaikan, baik dalam beragama maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Hud Ayat 116 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 116, Makna Hud Ayat 116, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 116, Hud Ayat 116 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 116
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)