{10} Yunus / يونس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يوسف / Yusuf {12} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Hud هود (Nabi Hud) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 11 Tafsir ayat Ke 119.
إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ ۚ وَلِذَٰلِكَ خَلَقَهُمْ ۗ وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ ﴿١١٩﴾
illā mar raḥima rabbuk, wa liżālika khalaqahum, wa tammat kalimatu rabbika la`amla`anna jahannama minal-jinnati wan-nāsi ajma’īn
QS. Hud [11] : 119
kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap, “Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.”
Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabb-mu, maka mereka beriman kepada-Nya dan mengikuti para rasul-Nya. Mereka tidak berselisih mengenai keesaan Allah dan mengenai risalah yang dibawa oleh para rasul-Nya dari sisi-Nya. Dan telah ditetapkan hikmah-Nya mengenai diciptakannya manusia berbeda-beda, satu golongan celaka dan golongan lain bahagia. Dan masing-masing golongan dimudahkan berjalan sesuai takdir-Nya. Dengan cara seperti inilah terealisasi janji Allah dalam qadha dan qadar-Nya, bahwa Allah akan memenuhi Neraka Jahanam, dari kalangan jin dan manusia yang mengikuti iblis dan tentaranya, dan mereka tidak mendapatkan hidayah untuk beriman.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa Dia berkuasa untuk menjadikan seluruh manusia sebagai umat yang satu dalam hal keimanan atau kekufurannya. Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan-Nya dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. (Yunus:99)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.
Maksudnya, perselisihan masih tetap ada di kalangan manusia dalam masalah agama, dan akidah mereka menjadi terbagi ke dalam berbagai mazhab dan pendapat.
Ikrimah mengatakan bahwa mereka masih tetap berselisih pendapat dalam hal petunjuk. Al-Hasan Al-Basri mengatakan, mereka berselisih pendapat dalam masalah rezeki, sebagian dari mereka menguasai sebagian yang lain. Tetapi pendapat yang terkenal dan yang sahih adalah yang pertama tadi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.
Artinya, kecuali orang-orang yang diberi rahmat dari kalangan para pengikut rasul-rasul, yaitu mereka yang tetap berpegang teguh kepada perintah-perintah agama yang diwajibkan atas diri mereka dan disampaikan oleh rasul-rasul Allah kepada mereka. Demikianlah keadaan mereka secara terus-menerus hingga datanglah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai akhir dari para rasul dan para nabi, lalu mereka mengikutinya, membenarkan dan membantu perjuangannya. Akhirnya mereka beruntung karena meraih kebahagiaan dunia dan akhirat, mereka adalah golongan yang diselamatkan, seperti yang disebutkan di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan di dalam kitab-kitab musnad dan kitab-kitab sunnah melalui berbagai jalur yang sebagian darinya memperkuat sebagian yang lain, yaitu:
Sesungguhnya orang-orang Yahudi itu telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan, dan sesungguhnya orang-orang Nasrani itu telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan kelak umat ini akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya masuk neraka kecuali satu golongan. Lalu para sahabat bertanya, “Siapakah mereka yang satu golongan itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab: (Orang-orang yang) mengerjakan apa yang aku dan sahabat-sahabatku mengerjakannya.
Imam Hakim meriwayatkannya di dalam kitab Mustadrak-nya dengan tambahan ini.
Ata mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.
Yakni orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Majusi.
…kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.
Yaitu orang-orang yang memeluk agama yang hanif (agama Islam).
Qatadah mengatakan bahwa orang-orang yang dirahmati oleh Allah adalah ahlul jama’ah, sekalipun tempat tinggal dan kebangsaan mereka berbeda-beda. Dan orang-orang yang ahli maksiat adalah ahli dalam perpecahan, sekalipun tempat tinggal dan kebangsaan mereka sama.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.
Al-Hasan Al-Basri —menurut suatu riwayat yang bersumberkan darinya— menyebutkan bahwa makna ayat ini ialah ‘mereka diciptakan untuk berselisih pendapat’.
Makki ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa Allah menciptakan mereka dalam keadaan berpecah belah, yakni berbeda-beda. Pengertiannya sama saja dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain, yaitu:
maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia. (Huud:105)
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah Allah menciptakan mereka untuk dirahmati.
Ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muslim ibnu Khalid, dari Abu Najih, dari Tawus, bahwa pernah ada dua orang lelaki bersengketa kepadanya dengan persengketaan yang sengit. Lalu Tawus berkata, “Kalian sering bertengkar dan berselisih pendapat.” Salah seorang di antara keduanya menjawab, “Memang demikianlah kita diciptakan.’ Tawus berkata, “Kamu dusta.” Lalu lelaki itu berkata, “Bukankah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: ‘tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.” (Huud:118-119)?” Tawus berkata, “Allah tidaklah menciptakan mereka agar mereka berselisih pendapat, tetapi Dia menciptakan mereka agar bersatu dan untuk dirahmati.” Seperti yang telah diriwayatkan oleh Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa mereka diciptakan untuk dirahmati, bukan untuk diazab.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad-Dahhak, dan Qatadah. Kesimpulan pendapat ini merujuk kepada pengertian yang terkandung di dalam firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz Dzaariyaat:56)
Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah bahwa untuk rahmat dan perselisihan Allah menciptakan mereka.
Seperti yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri dalam suatu riwayat yang bersumberkan darinya sehubungan dengan makna firman-Nya:
…tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka.
Bahwa manusia itu senantiasa berselisih pendapat dalam masalah agamanya hingga terbagi-bagi menjadi berbagai macam pendapat.
…kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu.
Maka barang siapa yang dirahmati oleh Tuhanmu, berarti dia tidak berselisih pendapat. Ketika dikatakan kepadanya, “Untuk itulah Allah menciptakan mereka.” Al-Hasan Al-Basri menjawab, “Allah menciptakan sebagian dari mereka untuk surganya, sebagian yang lainnya untuk neraka-Nya, dan sebagian yang lain untuk azab-Nya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan bahwa sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) kesemuanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa telah ditetapkan di dalam qada dan takdirNya berkat pengetahuan-Nya yang Maha Sempurna dan kebijaksanaanNya yang Mahaperiksa, bahwa di antara makhluk yang diciptakan-Nya ada yang berhak mendapat surga, ada pula yang berhak mendapat neraka. Dan sudah merupakan suatu kepastian bahwa Dia akan memenuhi neraka Jahanam dari kedua jenis makhluknya, yaitu jin dan manusia. Allah mempunyai hujah yang kuat dan kebijakan yang sempurna dalam semua perbuatan-Nya. Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Surga dan neraka mengadu (kepada Allah). Surga berkata, “Mengapa aku, tiada yang memasuki aku kecuali hanya orang-orang yang lemah dan orang-orang yang rendah?” Neraka berkata, “Aku dipilih untuk tempat orang-orang yang angkuh dan orang-orang yang kelewat batas.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada surga, ‘Engkau adalah rahmat-Ku, Aku merahmati orang yang Aku kehendaki denganmu.” Dan berfirman kepada neraka, ‘Engkau adalah azab-Ku, Aku membalas denganmu terhadap orang yang Aku kehendaki. Dan bagi masing-masing dari kamu berdua Aku akan memenuhinya.” Adapun surga, maka di dalamnya masih terus-menerus terjadi lebihan hingga Allah menciptakan baginya suatu ciptaan yang membuat lebihan surga menjadi terisi. Sedangkan neraka, maka ia masih terus mengatakan, “Apakah masih ada tambahan lagi, ” hingga Allah meletakkan padanya telapak kaki kekuasaan-Nya, maka saat itu barulah neraka mengatakan “Cukup, cukup, demi keagungan-Mu.”
إِلَّا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ “Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Rabbmu.” Lalu Dia membimbing mereka kepada ilmu tentang kebenaran, mengamalkannya dan bersepakat di atasnya. Mereka itu telah ditakdirkan kebahagiaan bagi mereka dan memperoleh perhatian Rabbani dan taufik Ilahi. Adapun selain mereka, maka mereka adalah orang-orang yang tertipu yang bersandar kepada dirinya sendiri, FirmanNya, وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ “Dan untuk itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ menciptakan mereka.” Maksudnya hikmahNya menuntut bahwa Dia menciptakan mereka agar ada di antara mereka yang berbahagia dan ada yang sengsara, yang sepakat dan yang berselisih, ada kelompok yang diberi petunjuk oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ dan ada kelompok yang ditakdirkan untuknya kesesatan agar keadilan dan hikmahNya diketahui oleh manusia, dan agar apa yang tersimpan dalam tabiat manusia dari kebaikan dan keburukan diketahui, serta agar medan jihad dan ibadah menjadi tegak yang mana ia tidak terlaksana dan tercapai kecuali dengan ujian. وَ “Dan” karenanya, تَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ “Kalimat Rabbmu (keputusanNya) telah ditetapkan. Sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya”, pasti Dia akan memudahkan penghuni neraka yang melakukan perbuatan neraka untuk mengantarkan kepadanya.
Perselisihan itu terjadi kecuali di antara orang yang diberi rahmat oleh tuhanmu, mereka tidak berselisih, tetap mengikuti petunjuk Allah dan memilih agama yang benar. Dan untuk itulah Allah menciptakan sebagian mereka sengsara dan sebagian lain bahagia. Kalimat tuhanmu, yakni keputusan-ku telah tetap, bahwa aku pasti akan memenuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia semuanya yang durhaka. Setelah dijelaskan tentang tujuan diutusnya para rasul, pada ayat ini dijelaskan kembali manfaat dari kisah-kisah yang dipaparkan bagi umat sesudahnya. Dan semua kisah rasul-rasul yang kami ceritakan kepadamu wahai nabi Muhammad agar dengan kisah itu kami teguhkan hatimu dalam menghadapi rintangan, dan tegar dalam melaksanakan tugas-tugas berat yang dibebankan kepadamu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu segala sesuatu tentang kebenaran, nasihat yang membimbingmu menuju kebaikan, dan peringatan bagi orang yang beriman agar bisa memetik manfaatnya dan berpengaruh dalam dirinya.
Hud Ayat 119 Arab-Latin, Terjemah Arti Hud Ayat 119, Makna Hud Ayat 119, Terjemahan Tafsir Hud Ayat 119, Hud Ayat 119 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Hud Ayat 119
Tafsir Surat Hud Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)