{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 8.
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴿٨﴾
iż qālụ layụsufu wa akhụhu aḥabbu ilā abīnā minnā wa naḥnu ‘uṣbah, inna abānā lafī ḍalālim mubīn
QS. Yusuf [12] : 8
Ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
Ketika saudara-saudara Yusuf yang sebapak berkata satu sama lain, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita dan lebih diutamakan, padahal kita lebih banyak. Sesungguhnya ayah kita benar-benar berbuat kesalahan yang nyata dengan mengutamakan mereka daripada kita tanpa alasan yang jelas.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Yaitu) ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri.”
Mereka bersumpah menurut dugaan mereka, “Demi Allah, sesungguhnya Yusuf dan saudaranya, yakni Bunyamin saudara seibu dan sebapanya:
…lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah suatu golongan (yang kuat).”
Yakni suatu golongan, maka mengapa ayah kita lebih menyukai keduanya daripada kita yang jumlahnya banyak?
Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.
Mereka bermaksud bahwa ayah mereka keliru karena lebih memperhatikan keduanya daripada diri mereka, dan kecintaannya kepada keduanya jauh lebih besar daripada kepada mereka.
Perlu diketahui bahwa tidak ada suatu dalil pun yang menunjukkan kenabian saudara-saudara Yusuf. Makna lahiriah konteks ayat ini menunjukkan tidak adanya kenabian pada mereka. Tetapi sebagian ulama menduga bahwa mereka diberi wahyu sesudah peristiwa tersebut. Hanya pendapat ini masih perlu dipertimbangkan kebenarannya, dan orang yang menduga seperti itu dituntut mengemukakan dalil yang memperkuat pendapatnya. Ternyata mereka yang mengatakan demikian tidak menyebutkan suatu dalil pun kecuali hanya firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah (hai orang-orang mukmin), “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, dan anak cucunya.” (Al Baqarah:136)
Dalil ini memang mengandung pengertian ke sana, karena puak-puak Bani Israil dikenal dengan sebutan ‘asbat’, yang kalau menurut bangsa Arab disebut ‘kabilah’ dan menurut orang ‘Ajam disebut ‘bangsa’, disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى bahwa Dia menurunkan wahyu kepada para nabi dari kalangan asbat Bani Israil. Dalam kaitan ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan mereka secara global, karena jumlah mereka cukup banyak. Akan tetapi, masing-masing sibt (pauk) itu adalah keturunan dari saudara-saudara Yusuf, hanya tidak ada suatu dalil pun yang menunjukkan bahwa telah diberikan wahyu kepada saudara-saudara Yusuf itu.
إِإِذْ قَالُوا “(Yaitu) ketika mereka berkata”, mereka saling berbicara di antara mereka, لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ “Sesungguhnya Yusuf ‘alaihissalam dan saudara (kandungnya)”, Bunyamin, yaitu saudara kandungnya. Kalau tidak demikian, maka mereka semua adalah bersaudara. أَحَبُّ إِلَى أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ “Lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat)”, padahal kita adalah satu kelompok (yang kuat). Kenapa ayah lebih mengutamakan mereka berdua atas kita ini dalam cinta dan kasih sayang? إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ “Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata”, beliau berada dalam kesalahan yang jelas, di mana dia lebih mengutamakan mereka berdua dibandingkan kami, tanpa alasan logis yang dapat kita lihat dan latar belakang yang bisa kita saksikan.
Pelajaran dari kisah itu dimulai ketika mereka saudara-saudara nabi yusuf satu ayah lain ibu berkata satu sama lain, sesungguhnya yusuf dan saudara kandung-Nya, yakni bunyamin lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan yang kuat dan mampu membantu segala urusannya. Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai yusuf dan bunyamin dari pada kita. Kemudian di antara mereka berkata kepada sesamanya, bunuhlah yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat yang jauh dari kampung halaman kita agar perhatian ayah tertumpah kepadamu tanpa ada yang menghalanginya, dan setelah itu kamu bertobat kepada Allah, karena pintu tobat selalu terbuka, kemudian meminta maaf kepada ayah, sehingga kamu kembali lagi menjadi orang yang baik.
Yusuf Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 8, Makna Yusuf Ayat 8, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 8, Yusuf Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 8
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)