{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 21.
وَقَالَ الَّذِي اشْتَرَاهُ مِنْ مِصْرَ لِامْرَأَتِهِ أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا ۚ وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ ۚ وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَىٰ أَمْرِهِ وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ ﴿٢١﴾
wa qālallażisytarāhu mim miṣra limra`atihī akrimī maṡwāhu ‘asā ay yanfa’anā au nattakhiżahụ waladā, wa każālika makkannā liyụsufa fil-arḍi wa linu’allimahụ min ta`wīlil-aḥādīṡ, wallāhu gālibun ‘alā amrihī wa lākinna akṡaran-nāsi lā ya’lamụn
QS. Yusuf [12] : 21
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.
Ketika para Musafir itu pergi membawa Yusuf menuju Mesir, pembesar Mesir membelinya dari mereka, dia adalah seorang menteri. Dia berkata kepada istrinya, “Perlakukan dia dengan baik dan berikanlah tempat yang baik di sisi kita. Semoga kita bisa menjadikannya pelayan yang baik, atau bahkan menjadikannya sebagai anak kita.” Sebagaimana Kami selamatkan Yusuf dan Kami jadikan pembesar Mesir itu menyukainya, demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik di Mesir dan Kami tempatkan dia di gudang harta negeri itu. Dan agar Kami mengajarkannya tafsir mimpi sehingga dia mengetahui apa yang akan terjadi di kemudian hari. Allah berkuasa atas urusan-Nya, dan hukum-Nya akan terlaksana tanpa ada yang mampu membatalkannya. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa segala sesuatu berada di tangan Allah.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan belas kasihan-Nya kepada Yusuf a.s., bahwa Dia telah menggerakkan seseorang yang membelinya di Mesir, lalu orang itu memeliharanya dan memuliakannya serta berpesan kepada keluarga (istri)nya agar memperlakukannya dengan baik dan selayaknya. Maka ia berkata kepada istrinya:
Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak
Orang yang membelinya dari negeri Mesir itu adalah Aziz negeri Mesir, yakni perdana menterinya.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa nama si pembeli itu adalah Qitfir. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, nama si pembeli itu adalah Itfir ibnu Ruhaib, menteri negeri Mesir yang menjabat sebagai menteri perbendaharaan Mesir saat itu. Dan yang menjadi raja di zaman itu adalah Ar-Rayyan ibnul Walid, seorang lelaki dari keturunan bangsa ‘Amaliq (raksasa). Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa nama istri menteri itu adalah Ra’il binti Ra’abil. Menurut selain Muhammad ibnu Ishaq, nama istrinya adalah Zulaikha.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan dari Muhammad ibnus Saib, dari Abu Saleh, dari Ibnu Abbas, bahwa orang yang membelinya di Mesir adalah Malik ibnu Za’r ibnu Qarib ibnu Anqa ibnu Madyan ibnu Ibrahim.
Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Abu Ubaidah, dari Abdullah ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa orang yang ahli dalam firasat ada tiga orang, yaitu: Pertama, menteri negeri Mesir saat dia mengatakan kepada istrinya dalam pesannya: Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik. (Yusuf:21) Kedua, seorang wanita yang mengatakan kepada ayahnya: Ya bapakku, ambillah dia sebagai orang yang bekerja (pada kita). (Al Qashash:26), hingga akhir ayat. Yang ketiga adalah Abu Bakar As-Siddiq ketika mengangkat Umar ibnul Khattab sebagai khalifah penggantinya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Sebagaimana Kami selamatkan Yusuf dari cengkeraman saudara-saudaranya.”
Demikian pulalah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir).
Yang dimaksud ialah negeri Mesir.
…dan agar Kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi.
Mujahid dan As-Saddi mengatakan bahwa yang dimaksud adalah ta’bir mimpi.
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya.
Yakni apabila Dia menghendaki sesuatu, maka tidak dapat ditolak, dicegah, dan ditentang, bahkan Dia Mahamenang di atas segalanya.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-NyaYakni Allah Maha Melaksanakan apa yang dikehendaki-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Manusia tidak mengetahui kebijakan Allah kepada makhluk-Nya, belas kasihan-Nya kepada mereka, dan apa yang dikehendaki-Nya bagi mereka.
#Catatan :
Sebagai seorang Al-Aziz, tentu orang yang membeli nabi Yusuf sangat menyadari bahwa tidak ada tanda-tanda pada diri nabi Yusuf bahwa beliau adalah seorang budak. Dengan keelokan rupa yang dimiliki nabi Yusuf, bisa jadi Al-Aziz mempunyai dugaan bahwa nabi Yusuf adalah seorang anak yang telah diculik dari kampung halamannya lalu dijual sebagai budak. Karena itulah Al-Aziz berpesan kepada istrinya untuk memuliakan anak yang telah mereka beli itu, bahkan mengangkatnya sebagai anak. Ini berarti nabi Yusuf sama sekali tidak diperlakukan seperti seorang budak. Wallahu a’lam.
diringkas dari http://www.tafheem.net/
Ketika kafilah itu membawanya pergi menuju Mesir dan menjualnya di sana, ternyata seorang pembesar negeri Mesir membelinya. Setelah dia membelinya, dia terpukau dengannya sehingga berpesan kepada istrinya, أَكْرِمِي مَثْوَاهُ عَسَى أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا “Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak”, maksudnya barangkali dia dapat memberikan manfaat bagi kita sebagaimana manfaat yang bisa didapat dari seorang budak berupa berbagai macam pelayanan atau boleh jadi kita bisa bersenang-senang dengannya sebagaimana kita bisa bersenang-senang dengan anak-anak kita. Perkataan itu diungkapkan kemungkinan lantaran mereka belum dikarunia anak. وَكَذَلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الأرْضِ “Dan demikian pulalah, Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf ‘alaihissalam di muka bumi (Mesir)”, maksudnya sebagaimana Kami telah memudahkan bagi Yusuf ‘alaihissalam agar dibeli seorang pejabat tinggi negeri Mesir dan memuliakannya dengan bentuk kemuliaan seperti itu, maka Kami juga menjadikan peristiwa ini sebagai mukadimah pemberian kekuasaan baginya di dunia melalui jalan ini. وَلِنُعَلِّمَهُ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ “Dan agar Kami ajarkan kepadanya ta’bir mimpi”, jika dia tetap hidup tanpa kesibukan dan tanpa masalah kecuali (memperdalam) ilmu saja, maka keadaan (yang kondusif) itu merupakan salah satu faktor (yang memudahkan) ia mempelajari ilmu yang banyak dari berbagai ilmu-ilmu hukum, ilmu takwil mimpi dan ilmu lainnya. وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ “Dan Allah جَلَّ جَلالُهُ berkuasa terhadap urusanNya”, ketetapan Allah جَلَّ جَلالُهُ pasti berlaku, tidak ada pihak yang bisa menghentikannya, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menundukkannya. وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”, karena itu terjadilah peristiwa itu dari mereka, dan muncul dari mereka usaha mengganjal ketetapan-ketetapan takdir Allah جَلَّ جَلالُهُ, padahal mereka itu tak berdaya dan sangat lemah untuk dapat melakukannya.
Setelah diuraikan bahwa nabi yusuf dijual oleh para kafilah dengan harga murah, lalu ayat ini menjelaskan tentang keberadaan nabi yusuf di tengah keluarga al-aziz yang membelinya. Dan orang dari mesir yang membelinya, yaitu al-aziz berkata kepada istrinya, 1 berikanlah kepadanya tempat dan layanan yang baik, mudah-Mudahan dia bermanfaat bagi kita setelah ia dewasa dan dapat membantu tugas-tugas kita, atau kita pungut dia sebagai anak karena tampak dari raut mukanya, dia anak yang cerdas, lagi rupawan, dan memiliki perawakan yang gagah. Dan demikianlah setelah kami selamatkan dia dari marabahaya, kami memberikan kedudukan yang baik kepada nabi yusuf di negeri mesir berupa tempat tinggal dan jabatan bendaharawan di kemudian hari, dan agar kami anugerahkan kenabian kepadanya, dan kami ajarkan kepadanya takwil mimpi serta rahasia-rahasia segala sesuatu. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia yang menyekutukan Allah tidak mengerti bahwa Allah berkuasa mengangkat derajat hamba-Nya. Dan ketika dia telah cukup dewasa, yakni memiliki kematangan dalam berpikir dan jasmani yang kuat, kami berikan kepadanya karunia kenabian, kekuasaan dan ilmu pengetahuan agama, takwil mimpi, dan rahasia-rahasia segala sesuatu. Demikianlah kami memberi karunia kepada hamba-Nya sebagai balasan kepada orang-orang yang berbuat baik karena ketaatannya kepada Allah.
Yusuf Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 21, Makna Yusuf Ayat 21, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 21, Yusuf Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 21
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)