{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 25.
وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ وَأَلْفَيَا سَيِّدَهَا لَدَى الْبَابِ ۚ قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢٥﴾
wastabaqal-bāba wa qaddat qamīṣahụ min duburiw wa alfayā sayyidahā ladal-bāb, qālat mā jazā`u man arāda bi`ahlika sū`an illā ay yusjana au ‘ażābun alīm
QS. Yusuf [12] : 25
Dan keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik baju gamisnya (Yusuf) dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia (perempuan itu) berkata, “Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan siksa yang pedih?”
Maka Yusuf cepat-cepat menuju pintu untuk keluar dan wanita itu mencegahnya dengan menarik gamis Yusuf dari belakang. Karena Yusuf berusaha keluar dan wanita itu menarik gamisnya, maka akhirnya terkoyaklah gamis itu. Tiba-tiba keduanya mendapati bahwa suaminya telah ada di depan pintu, maka wanita itu langsung berkata, “Apa balasan bagi orang yang hendak berbuat keji terhadap istrimu selain dipenjarakan atau dihukum dengan hukuman yang pedih.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal keduanya ketika keduanya berlomba mencapai pintu. Yusuf melarikan diri, sedangkan si wanita itu mengejarnya untuk mengembalikan Yusuf ke dalam rumah. Dan di tengah-tengah itu wanita tersebut dapat mengejar Yusuf, lalu ia memegang baju gamis Yusuf dari arah belakang, karena kuatnya pegangan dan kuatnya upaya Yusuf dalam menghindarkan diri,.maka baju gamisnya robek lebar. Menurut suatu pendapat, Yusuf terjatuh setelah bajunya robek, lalu ia bangkit meneruskan pelariannya, sedangkan si wanita itu tetap mengejarnya.
Keduanya menjumpai suami si wanita itu telah berada di pintu sedang berdiri. Maka pada saat itu juga timbul niat jahat dalam diri wanita untuk menyelamatkan dirinya dari keadaannya yang terjepit. Maka ia membuat tipu dan makar dengan membalikkan kenyataan, yaitu bahwa Yusuflah yang memulainya, Yusuf hendak memperkosanya. Demikianlah kilah si wanita itu kepada suaminya.
Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu.
Yakni hendak melakukan perkosaan (perzinaan).
…selain dipenjarakan.
Maksudnya, disekap di dalam penjara.
…atau dihukum dengan azab yang pedih.
Yaitu dipukuli dengan pukulan yang keras lagi menyakitkan. Maka pada saat itu juga Yusuf membela dirinya karena dia merasa tidak bersalah, lalu ia membersihkan dirinya dari tuduhan khianat yang dilancarkan oleh wanita itu.
Saat menampik ajakan si wanita usai lontaran godaan yang sangat berat, Yusuf ‘alaihissalam bergegas melarikan diri darinya, dan bersegera keluar melalui pintu, supaya terbebas dan lari dari fitnah. Wanita itu (juga) dengan cepat mengikuti dan menarik bajunya sehingga robek. Ketika mereka berdua sampai ke pintu dalam kondisi demikian, maka mereka berdua menjumpai majikannya, yaitu suaminya (wanita itu) berada di dekat pintu. Suaminya menyaksikan kejadian yang sulit diterima olehnya. Dengan sigap, wanita itu memilih untuk berdusta, dan (menyatakan) bahwasanya bujuk-rayu berasal dari Yusuf ‘alaihissalam. Wanita itu mengatakan, مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud serong dengan istrimu.” Ia tidak mengatakan, ‘(Apakah balasan) orang yang telah berbuat buruk kepada keluargamu’, sebagai usaha untuk berkelit membebaskan dirinya dan diri Yusuf ‘alaihissalam dari tindakan itu. Hal yang diperkarakan ialah, menyoal hasrat dan bujuk-rayu semata. إِلَّا أَنْ يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “Selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih”, atau disiksa dengan siksaan yang menyakitkan.
Dan ketika itu keduanya pun berkejaran lari menuju pintu, dan perempuan itu mencoba menghalangi nabi yusuf keluar pintu dengan menarik baju gamisnya dari belakang hingga koyak, dan pada saat nabi yusuf berhasil membuka pintu, keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Ketika al-aziz menyaksikan istrinya bersama nabi yusuf keluar pintu, dia pun berkata kepada suaminya seraya meminta, apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu wahai paduka, selain dipenjarakan atau dihukum dengan siksa yang pedih’ istri al- aziz berkata demikian, untuk menutupi kesalahannya dan menjaga nama baik dirinya. Setelah dijelaskan bahwa kasus istri al-aziz dengan nabi yusuf diketahui oleh al-aziz, dan uraian tentang pernyataan istri al-aziz bahwa dirinya tidak bersalah, kemudian ayat ini menjelaskan tentang pembelaan diri nabi yusuf atas tuduhan tersebut. Dia’nabi yusuf’pun menyangkal tuduhan itu dan berkata, dia-lah yang menggodaku dan merayu diriku. Dan ketika itu ada seorang saksi, yakni seorang bayi dalam buaian dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksian seraya berkata, jika baju gamisnya nabi yusuf koyak di bagian depan, maka apa yang dikatakan perempuan itu benar bahwa nabi yusuf telah menggoda istri al-aziz, dan dia nabi yusuf termasuk orang yang dusta.
Yusuf Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 25, Makna Yusuf Ayat 25, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 25, Yusuf Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 25
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)