{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 42.
وَقَالَ لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ ﴿٤٢﴾
wa qāla lillażī ẓanna annahụ nājim min-humażkurnī ‘inda rabbika fa ansāhusy-syaiṭānu żikra rabbihī fa labiṡa fis-sijni biḍ’a sinīn
QS. Yusuf [12] : 42
Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Yusuf berkata kepada orang yang diketahuinya bahwa dia akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuan rajamu dan beritahulah dia bahwa aku telah dizalimi, dipenjara tanpa salah apa pun.” Akan tetapi setan membuatnya lupa untuk menerangkan kepada raja tentang keadaan Yusuf. Maka Yusuf tinggal di penjara selama bertahun-tahun kemudian.
Setelah Yusuf merasa yakin bahwa si penyuguh minuman raja akan selamat, maka Yusuf berkata kepadanya tanpa sepengetahuan temannya yang lain yang bernasib akan disalib:
Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.
Yusuf a.s. berkata, “Ceritakanlah keadaan diriku kepada tuanmu,’ yakni raja negeri itu. Tetapi setelah si penyuguh minum itu keluar dari penjara, ia lupa menceritakan perihal Yusuf kepada tuannya. Hal itu termasuk tipu daya setan yang membuatnya terlupa dengan tujuan agar Nabi Allah tidak dikeluarkan dari penjara. Pendapat inilah yang benar, yakni yang mengatakan bahwa damir yang terdapat di dalam firman-Nya:
Maka setan menjadikan dia lupa menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya.
merujuk kepada teman Yusuf a.s. yang selamat.
Demikianlah menurut Mujahid dan Muhammad ibnu Ishaq serta lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Menurut pendapat lain, damir yang ada dalam ayat ini merujuk kepada Yusuf a.s. Pendapat ini diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui Ibnu Abbas, juga Mujahid, Ikrimah, dan lain-lainnya.
Dalam hal ini Ibnu Jarir menyebutkan sebuah hadis. Untuk itu ia mengatakan bahwa:
telah menceritakan kepada kami Ibnu Waki’, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Muhammad, dari Ibrahim ibnu Yazid, dari Amr ibnu Dinar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas secara marfu’, bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Seandainya Yusuf tidak mengatakan apa yang telah dikatakannya, tentulah ia tidak akan tinggal di dalam penjaranya selama masa yang dijalaninya itu, mengingat dia mengharapkan keluar penjara dari pertolongan selain Allah.
Hadis ini daif sekali karena Sufyan ibnu Waki’ orangnya daif dan Ibrahim ibnu Yazid yang dikenal dengan sebutan Al-Jauzi jauh lebih daif lagi. Dia telah meriwayatkan sebuah hadis mursal dari Al-Hasan dan Qatadah, tetapi hadis-hadis mursal dalam hal ini tidak dapat diterima bila ditinjau dari segi ke-mursal-annya: lain halnya dengan yang ada di tempat lain.
Adapun istilah al-bid’u menurut Mujahid dan Qatadah artinya bilangan yang banyaknya antara tiga sampai sembilan. Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Nabi Ayyub mendapat cobaan selama tujuh tahun, Nabi Yusuf dipenjara selama tujuh tahun, dan Bukhtanasar diazab selama tujuh tahun.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya:
Karena itu, tetaplah dia (Yusuf) dalam penjara selama beberapa tahun.
Bahwa yang dimaksud ialah selama dua belas tahun. Ad-Dahhak sendiri mengatakan empat belas tahun.
Maksudnya وَقَالَ “Dan dia berkata”, yaitu Yusuf ‘alaihissalam ‘alaihissalam لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا “kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua”, orang yang bermimpi melihat dirinya memeras anggur agar menjadi khamar, اذْكُرْنِي عِنْدَ رَبِّكَ “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu”, jelaskan kepadanya tentang kondisi dan kisahku, semoga saja dia berubah dan bersikap lunak serta membebaskanku dari keadaanku sekarang. فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّهِ “Maka setan menjadikannya lupa menerangkan (keadaan Yusuf ‘alaihissalam) kepada tuannya,” setan menjadikan orang yang selamat tadi lupa dari mengingat Allah جَلَّ جَلالُهُ dan melakukan perbuatan yang mendekatkan dirinya kepadaNya. Termasuk yang ia lupakan adalah menyebutkan (keadaan) Yusuf ‘alaihissalam yang berhak untuk mendapatkan balasan sebaik-baiknya. Kejadian ini bertujuan agar Allah جَلَّ جَلالُهُ menyempurnakan ketetapan dan keputusanNya. فَلَبِثَ فِي السِّجْنِ بِضْعَ سِنِينَ “Karena itu, tetaplah Yusuf ‘alaihissalam dalam penjara beberapa tahun lamanya,” berkisar antara tiga sampai sembilan tahun lamanya. Oleh karena itu, ada pendapat yang menyatakan, “Ia tetap menghuninya selama tujuh tahun.”
Tatkala Allah جَلَّ جَلالُهُ berkehendak untuk menyempurnakan keputusanNya dan membuka jalan bagi kebebasan Yusuf ‘alaihissalam dari penjara, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menetapkan faktor penyebab kebebasan Yusuf ‘alaihissalam, mengangkat harga diri dan ketinggian kharismanya, yaitu melalui mimpi sang raja.
Dan dia nabi yusuf pun berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat dari hukuman mati di antara mereka berdua, jika kamu nanti keluar dari penjara ini, terangkanlah tentang keadaanku yang ditahan secara zalim tanpa kesalahan kepada tuanmu, agar aku dapat segera dibebaskan. Maka setan menjadikan dia yakni orang yang selamat dari hukuman, lupa untuk menerangkan tentang keadaan nabi yusuf kepada tuannya. Karena itu dia nabi yusuf tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya, dalam tempo kurang lebih tiga sampai sembilan tahun. Setelah dipaparkan tentang keberadaan nabi yusuf di dalam penjara yang cukup lama tanpa ada perhatian dari siapa pun, berikutnya dipaparkan tentang mimpi raja. Akibat mimpi raja ini membuka kembali ingatan pelayan raja akan pesan nabi yusuf kepadanya. Adapun mimpi raja sebagaimana dijelaskan berikut ini. Dan raja berkata kepada para pemuka kaumnya, sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; kemudian aku melihat pula tujuh tangkai biji gandum yang hijau yang penuh isinya dan tujuh tangkai biji gandum lainnya yang kering dan tidak berisi. Wahai orang yang terkemuka dari kalangan orang-orang pandai dan bijak! terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan apa arti mimpi itu. Apabila Allah menghendaki sesuatu, dia menyiapkan sebab-sebabnya. Mimpi raja itu kelak menjadi salah satu penyebab bebasnya nabi yusuf dari penjara.
Yusuf Ayat 42 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 42, Makna Yusuf Ayat 42, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 42, Yusuf Ayat 42 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 42
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)