{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 47.
قَالَ تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا فَمَا حَصَدْتُمْ فَذَرُوهُ فِي سُنْبُلِهِ إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ ﴿٤٧﴾
qāla tazra’ụna sab’a sinīna da`abā, fa mā ḥaṣattum fa żarụhu fī sumbulihī illā qalīlam mimmā ta`kulụn
QS. Yusuf [12] : 47
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Yusuf berkata kepada penanya tentang mimpinya, “Takwil mimpi ini, supaya kalian bercocok tanam tujuh tahun berturut-turut lamanya sebagaimana biasa maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu simpan dan kamu biarkan di bulirnya (agar tidak rusak) kecuali sedikit untuk makan.
Artinya, kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi dita’birkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang digarap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman, yaitu bulir-bulir gandum yang hijau (subur). Kemudian Yusuf a.s. memberikan pengarahan kepada mereka mengenai apa yang harus mereka kerjakan selama tujuh tahun subur itu. Ia berkata:
…maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di bulirnya, kecuali sedikit untuk makan kalian
Yakni betapapun banyaknya hasil yang kalian peroleh dari panen kalian di musim-musim subur selama tujuh tahun itu, kalian harus membiarkan hasilnya pada bulir-bulirnya, agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan menghindari kebusukan. Terkecuali sekadar apa yang kalian makan, maka boleh dipisahkan dari bulirnya. Dan makanlah dalam kadar yang minim, jangan berlebih-lebihan agar jumlah makanan yang ada dapat cukup menutupi kebutuhan makan kalian selama musim-musim paceklik yang lamanya tujuh tahun. Musim paceklik yang berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur adalah ibarat sapi-sapi kurus yang memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena dalam musim paceklik semua persediaan makanan yang mereka kumpulkan di musim subur habis mereka makan (konsumsi). Musim paceklik inilah yang dimaksudkan dengan bulir-bulir yang kering.
Yusuf ‘alaihissalam menakwilkan tujuh ekor sapi yang gemuk-gemuk dan tujuh butir (gandum) yang hijau bahwa itu adalah masa tujuh tahun yang subur. Sedangkan tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang kering-kering bahwa itu merupakan masa tujuh tahun penuh dengan paceklik. Boleh jadi sisi penjelasan adalah –wallahu ‘alam– bahwasanya masa subur dan paceklik menjadi acuan penggarapan tanaman. Apabila terjadi masa kesuburan, maka tanaman dan tetumbuhan menjadi kuat. Pemandangannya pun indah dan hasil panenannya pun banyak. Sedangkan pada masa paceklik, keadaan menjadi sebaliknya. Dahulu, pada umumnya sapilah yang digunakan untuk membajak tanah dan mengairi tanaman. Bulir gandum merupakan makanan pokok paling penting dan paling utama. Dia menakwilkan demikian, lantaran adanya relevansi. Dalam menafsirkan mimpi itu kepada mereka, dia memadukan antara penakwilan mimpi dengan petunjuk mengenai kebijakan yang harus mereka kerjakan dan persiapan yang mereka lakukan berupa pengelolaan (hasil panen) di musim subur sampai musim paceklik. Ia berkata, تَزْرَعُونَ سَبْعَ سِنِينَ دَأَبًا “Supaya kamu bercocok tanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa”, berturut-turut فَمَا حَصَدْتُمْ “Maka apa yang kamu tuai” dari tanaman itu فَذَرُوهُ “hendaklah kamu tinggalkan”, kamu biarkan فِي سُنْبُلِهِ “di bulirnya”, karena akan lebih menjamin keawetannya dan akan semakin jarang diperhatikan (sehingga tidak dikonsumsi) إِلَّا قَلِيلًا مِمَّا تَأْكُلُونَ “kecuali sedikit untuk kamu makan”, aturlah [juga] kuantitas makanan kalian di musim-musim subur, hendaknya porsinya sedikit, agar simpanan kalian banyak, kemanfaatannya dan peranannya pun besar.
Setelah mendengar penuturan pelayan istana perihal mimpi raja, dia’nabi yusuf’pun berkata, menanggapi mimpi itu saya menyarankan agar kamu segera mempersiapkan diri bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-turut sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan tetap di tangkainya, supaya bisa bertahan lama ketika disimpan di tempat yang aman, kecuali sedikit dari hasil panen itu yang kamu ambil untuk kamu makan pada masa kini. Kemudian setelah tujuh tahun masa subur itu berlalu, akan datang tujuh tahun musim kemarau yang sangat sulit. Masa sulit yang akan berlalu nanti kamu akan menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya berupa bahan makanan pokok, kecuali sedikit dari apa yang kamu simpan pada masa subur itu.
Yusuf Ayat 47 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 47, Makna Yusuf Ayat 47, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 47, Yusuf Ayat 47 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 47
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)