{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 52.
ذَٰلِكَ لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ ﴿٥٢﴾
żālika liya’lama annī lam akhun-hu bil-gaibi wa annallāha lā yahdī kaidal-khā`inīn
QS. Yusuf [12] : 52
(Yusuf berkata), “Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
Perkataan demikian yang aku ucapkan untuk membersihkan Yusuf (dari tuduhan) pengakuanku agar suamiku mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya dengan berdusta kepadanya dan perbuatan keji itu tidak terjadi padaku, padahal aku yang merayu Yusuf. Aku akui yang demikian itu untuk menampakkan kebersihan diriku dan dirinya. Dan bahwasanya Allah tidak akan memberikan taufik kepada ahli khianat dan tidak akan membimbing mereka dalam perbuatan khianatnya itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang demikian itu agar dia (Al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya.
Istri Al-Aziz berkata, “Sesungguhnya aku mengakui perbuatanku ini tiada lain agar suamiku mengetahui bahwa aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya, karena hal yang terlarang masih belum terjadi. Dan memang akulah yang menggoda pemuda ini, tetapi dia menolak ajakanku. Pengakuan ini sengaja aku nyatakan agar suamiku mengetahui bahwa diriku masih suci.”
dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat.
#Catatan :
Nabi Yusuf mungkin mengatakan hal ini ketika beliau telah mengetahu adanya pengakuan dari wanita-wanita sebagaimana yang telah disebutkan pada ayat sebelumnya.
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa kalimat pada ayat 52 dan 53 diucapkan oleh istri Al-Aziz sebagai kelanjutan dari perkataannya pada ayat 51. Namun harus diperhatikan baik-baik bahwa pengakuan istri Al-Aziz pada ayat 51 “…akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya” memang sesuai dengan akhlaknya yang tidak terpuji. Sedangkan pada ayat 52 dan 53 merupakan perkataan yang diucapkan oleh seseorang yang berakhlak mulia dan takut kepada Allah dan tidak mungkin diucapkan oleh seorang wanita yang pernah mengatakan :
“Marilah ke sini.” (Yusuf:23)
“Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu. (Yusuf:25)
“…dan sesungguhnya aku telah menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak. Dan sungguh jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina. (Yusuf:32).
Kalimat pada ayat 52 dan 53 justru lebih sesuai jika diucapkan oleh seseorang yang ketika digoda oleh seorang wanita ia mengatakan :
”Aku berlindung kepada Allah, sungguh Rabbku telah memperlakukan aku dengan baik.Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.”
“Ya Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka).
Wallahu a’lam.
diringkas dari http://www.tafheem.net/
ذَلِكَ “Yang demikian itu”, pengakuan itu yang menyatakan akulah (wanita itu) orang yang menggoda Yusuf ‘alaihissalam لِيَعْلَمَ أَنِّي لَمْ أَخُنْهُ بِالْغَيْبِ “agar dia (al-Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya”, ini mengandung pengertian bahwa yang dimaksud wanita itu ialah suaminya, maksudnya agar suamiku mengetahui bahwa saat aku mengaku menggoda Yusuf ‘alaihissalam, aku tidak berkhianat kepadanya di belakangnya. Maksudnya, tidak terjadi padaku suatu tindakan melainkan hanya menggoda semata. Aku tidak menodai ranjangnya. Bisa juga mengandung pengertian agar Yusuf ‘alaihissalam mengetahui (saat aku mengakui bahwa akulah yang menggodanya dan dia adalah orang yang jujur), bahwa aku belum berkhianat kepada suamiku saat tidak bersamaku. وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي كَيْدَ الْخَائِنِينَ “Dan bahwasanya Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat”, karena setiap orang yang berkhianat, perbuatan khianat dan tipu dayanya kembali kepada dirinya sendiri saja dan pasti jati dirinya akan terungkap.
Kemudian istri al-aziz mengatakan, yang demikian itu, yakni pengakuan bahwa akulah yang menggoda yusuf dan dia menolaknya, adalah agar dia, suamiku, mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya dan berselingkuh dengan orang lain ketika dia tidak ada bersamaku, dan agar yusuf bebas dari segala tuduhan. Dan aku menyadari bahwa sesungguhnya Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat. Allah pasti akan mengungkap kejadian yang sebenarnya, meski hal itu sudah ditutup-tutupi bertahun-tahun. Setelah peristiwa yang dialami nabi yusuf berlalu dan ia terbukti tidak bersalah, ia pun berkata, dan aku tidak menyatakan diriku bebas dari kesalahan apa pun, karena sesungguhnya salah satu jenis nafsu manusia itu adalah nafsu amarah, yang selalu mendorong manusia kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanku sehingga tidak membawaku kepada kejahatan. Sesungguhnya tuhanku maha pengampun atas segala dosa, maha penyayang bagi siapa saja yang dia kehendaki.
Yusuf Ayat 52 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 52, Makna Yusuf Ayat 52, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 52, Yusuf Ayat 52 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 52
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)