{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 58.
وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ ﴿٥٨﴾
wa jā`a ikhwatu yụsufa fa dakhalụ ‘alaihi fa ‘arafahum wa hum lahụ mungkirụn
QS. Yusuf [12] : 58
Dan saudara-saudara Yusuf datang (ke Mesir) lalu mereka masuk ke (tempat)nya. Maka dia (Yusuf) mengenal mereka, sedang mereka tidak mengenalinya (lagi) kepadanya.
Saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir, (setelah mereka tertimpa kekeringan di negeri mereka), untuk membawa bahan makanan darinya. Mereka masuk menemui Yusuf dan ia mengenali mereka karena kekuatan firasat dan kecerdasannya, sedang mereka sudah tidak mengenalinya lagi karena sudah sangat lama berpisah dan keadaannya berubah.
As-Saddi, Muhammad ibnu Ishaq, dan yang lainnya dari kalangan ahli tafsir menyebutkan bahwa penyebab yang mendatangkan saudara-saudara Yusuf ke negeri Mesir ialah bahwa ketika Yusuf menjabat sebagai perdana menteri di negeri Mesir, lalu lewatlah masa tujuh tahun yang subur, kemudian diiringi dengan tujuh tahun musim paceklik yang melanda seluruh negeri Mesir. Paceklik itu konon sampai juga melanda kawasan yang berdekatan dengan negeri Mesir hingga sampai ke Kan’an, tempat tinggal Nabi Ya’qub a.s. dan anak-anaknya.
Saat itu Yusuf a.s. melakukan penghematan dalam mempergunakan bahan makanan pokok mereka dan menghimpunnya dengan baik, sehingga bahan makanan pokok berhasil dikumpulkan dalam jumlah yang sangat besar. Dan karena keberhasilannya itu Yusuf a.s. berhasil memperoleh bermacam-macam hadiah. Orang-orang dari berbagai kawasan dan bagian negeri Mesir berdatangan kepadanya untuk mendapatkan bagian jatah makanan bagi diri mereka dan orang-orang yang berada di dalam tanggungan mereka.
Disebutkan bahwa Yusuf a.s. tidak pernah memberi seseorang lebih banyak daripada jumlah yang mampu dimuat oleh seekor unta untuk satu tahunnya. Dan tersebutlah bahwa Yusuf a.s. tidak pernah makan sampai kenyang, dia dan raja Mesir serta seluruh pasukannya bila makan hanya cukup dengan satu kali saja, yaitu di tengah siang hari, agar jumlah makanan pokok yang ada itu cukup buat semua orang selama tujuh tahun musim paceklik. Hal tersebut merupakan rahmat dari Allah buat penduduk negeri Mesir.
Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa Yusuf a.s. menjual makanan pokok itu kepada mereka di tahun pertama paceklik dengan uang, di tahun keduanya dengan barang-barang, tahun ketiganya dengan anu, dan tahun keempatnya dengan lainnya, hingga mereka menukar diri mereka dan anak-anak mereka dengan bahan makanan itu setelah semua yang mereka miliki habis ditukarkan dengan makanan. Setelah itu Yusuf memerdekakan mereka semuanya dan mengembalikan kepada mereka semua harta benda mereka. Hanya Allah-lah yang lebih mengetahui kesahihan riwayat ini. Riwayat ini bersumber dari kisah Israiliyat yang tidak dapat dipercaya, tidak dapat pula didustakan.
Maksud yang dikehendaki dalam pengetengahan kisah ini ialah bahwa saudara-saudara Yusuf termasuk di antara para pendapat yang meminta jatah makanan karena diperintahkan oleh ayah mereka, sebab telah sampai kepada mereka suatu berita yang menyatakan bahwa Aziz negeri Mesir (yang saat itu dijabat oleh Yusuf a.s.) menjual makanan kepada semua orang. Maka saudara-saudara Yusuf datang dengan membawa barang-barang yang akan mereka tukarkan dengan bahan makanan pokok. Mereka berangkat sepuluh orang, dan Nabi Ya’qub menahan anaknya yang bernama Bunyamin untuk tinggal bersamanya, dia adalah saudara sekandung Yusuf. Bunyamin adalah anak yang paling dicintainya sesudah Yusuf tiada.
Ketika mereka masuk menemui Yusuf yang saat itu sedang duduk di atas singgasananya dengan pakaian kebesarannya, ia langsung mengenal mereka ketika melihat mereka, tetapi mereka tidak kenal lagi kepadanya karena mereka telah berpisah dengan Yusuf ketika usia Yusuf masih anak-anak, lalu mereka menjual Yusuf kepada kafilah yang lewat, dan mereka tidak mengetahui lagi ke mana Yusuf dibawa orang-orang yang membelinya. Mereka juga tidak merasa curiga sedikit pun bila Yusuf berhasil meraih kedudukan yang setinggi itu. Karenanya mereka tidak mengenalnya. Lain halnya dengan Yusuf, ia masih kenal baik kepada mereka.
As-Saddi dan lain-lainnya menceritakan bahwa Yusuf langsung berbicara dan berkata kepada mereka dengan nada keheranan, “Apakah yang mendorong kalian datang ke negeriku ini?” Mereka menjawab, “Wahai Aziz, sesugguhnya kami datang untuk membeli jatah makanan.” Yusuf berkata, “Barangkali kalian adalah mata-mata.” Mereka menjawab, “Kami berlindung kepada Allah dari mata-mata.” Yusuf bertanya, “Kalau demikian, kalian berasal dari mana?” Mereka menjawab, “Kami dari negeri Kan’an, ayah kami adalah Nabi Ya’qub.”
Yusuf bertanya, “Apakah ayah kalian mempunyai anak selain kalian?” Mereka menjawab, “Ya, pada asalnya kami berjumlah dua belas orang, lalu yang terkecil di antara kami pergi dan hilang di padang sahara, padahal dia adalah anak yang paling dicintai oleh ayah kami. Sedangkan yang ada sekarang adalah saudara sekandungnya, karena itu ia ditahan oleh ayah kami sebagai pelampiasan kerinduannya kepada Yusuf.”
Maksudnya, manakala Yusuf ‘alaihissallam memegang pengaturan per-bendaharaan hasil bumi, maka beliau mengelolanya dengan cara yang terbaik. Lalu beliau menanam tanaman dalam jumlah yang sangat besar di seluruh tanah Mesir sepanjang tahun yang subur, dan membuat tempat-tempat gudang besar untuk menampungnya serta berhasil memunguti (bahan) makanan dalam jumlah besar. Dia menjaga dan menelitinya dengan ketat sekali. Ketika musim-musim kering telah tiba, dan masa paceklik berjalan bahkan sam-pai menerjang Palestina yang menjadi tempat tinggal Ya’qub dan anak-anaknya, maka Ya’qub mengutus anak-anaknya untuk meng-ambil persediaan bahan makanan dari Mesir. (58)Maka datanglah وَجَاءَ إِخْوَةُ يُوسُفَ فَدَخَلُوا عَلَيْهِ فَعَرَفَهُمْ وَهُمْ لَهُ مُنْكِرُونَ “sau-dara-saudara Yusuf (ke Mesir) lalu mereka ke (tempat)nya. Maka Yusuf mengenal mereka, sedang mereka tidak kenal (lagi) kepadanya,” maksud-nya, mereka tidak mengenalinya.
Ketika menjabat sebagai bendahara kerajaan, nabi yusuf menunjukkan kemampuannya mengatasi paceklik yang melanda mesir dengan kebijakan membagi-bagikan makanan kepada penduduk yang membutuhkan. Kabar tentang keberhasilan ini tersebar ke seluruh penjuru negeri, bahkan ke palestina, kampung halaman nabi yakub dan anak-anaknya. Bersamaan dengan mesir, palestina juga mengalami masa paceklik. Nabi yakub menyuruh anak-anaknya, kecuali bunyamin, untuk berangkat ke mesir. Dan saudara-saudara yusuf datang ke mesir untuk memperoleh makanan. Sesampai di mesir, lalu mereka masuk ke tempat-Nya, yakni nabi yusuf, yang sedang mengawasi pembagian makanan. Maka nabi yusuf pun mengenali mereka, sedang mereka tidak mengenalinya. Dan ketika dia (nabi yusuf ) menyiapkan bahan makanan bagi saudara-saudaranya untuk mereka bawa pulang, dia berkata kepada mereka, bila kalian datang kembali ke mesir, bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (bunyamin) agar aku bisa memberimu jatah bahan makanan lebih banyak lagi. Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran, bahkan melebihkannya untuk kalian, dan di samping itu, aku adalah seorang penerima tamu yang terbaik dengan menjamu kalian secara sempurna’.
Yusuf Ayat 58 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 58, Makna Yusuf Ayat 58, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 58, Yusuf Ayat 58 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 58
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)