{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 59.
وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ ۚ أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ ﴿٥٩﴾
wa lammā jahhazahum bijahāzihim qāla`tụnī bi`akhil lakum min abīkum, alā tarauna annī ụfil-kaila wa ana khairul-munzilīn
QS. Yusuf [12] : 59
Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik?
Yusuf memerintahkan agar memuliakan mereka dan menjamu mereka dengan baik, kemudian memberikan kepada mereka bahan makanan yang mereka minta. Mereka telah menyampaikan kepada Yusuf bahwa mereka memiliki saudara seayah yang tidak mereka bawa bersama mereka (maksud mereka adalah saudara kandung Yusuf, Bunyamin), maka Yusuf berkata, “Bawalah kepadaku saudara kalian yang seayah dengan kalian. Tidakkah kalian lihat bahwa aku menyempurnakan takaran untuk kalian dan memuliakan kalian dalam menjamu kalian sebagai tamu, serta aku adalah sebaik-baik penerima tamu bagi kalian?”
Yusuf memerintahkan agar mereka diberi tempat peristirahatan dan dihormati.
Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk mereka bahan makanannya.
Yakni setelah Yusuf memberikan kepada mereka sukatannya secara sempurna, lalu bahan makanan itu dinaikkan ke atas unta kendaraan mereka, maka Yusuf berkata, “Bawalah kemari saudara kalian yang kalian ceritakan itu, agar aku dapat mengecek kebenaran dari kisah kalian.’
…tidakkah kalian melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?
#Catatan :
Sepintas mungkin seseorang akan bertanya bagaimana nabi Yusuf tahu bahwa mereka masih memliki seorang saudara lagi dan mengapa beliau memaksa saudara-saudanya untuk mengikut sertakan Benjamin. Bukankah hal itu bisa menimbulkan kecurigaan dari saudara-saudara beliau sementara beliau saat itu masih menyembunyikan jati dirinya.
Dengan berpikir sejenak, kita bisa menemukan jawaban yang mungkin mendekati kebenaran. Wallahu a’lam.
Sepertinya pada saat itu ada peraturan yang membatasi jumlah bahan makanan yang boleh dibeli oleh seseorang. Dan mungkin saudara-saudara nabi Yusuf itu meminta agar jatah mereka dilebihkan karena mereka masih memiliki seorang saudara lagi yang tidak bisa ikut.
Kemungkinan nabi Yusuf bertanya kepada saudara-saudara beliau mengapa ayah dan saudara mereka itu tidak datang sendiri ke Mesir untuk membeli bahan makanan. Lalu saudara-saudara beliau memberi alasan bahwa ayah mereka sudah tua dan buta sedang saudara mereka tidak bisa ikut karena tidak diijinka oleh ayah mereka. Akan tetapi nabi Yusuf sengaja menampakkan keraguan beliau tentang alasan mereka bahwa saudara mereka itu tidak bisa ikut karena ayah mereka tidak mengijinkannya.
Meskipun demikian, mereka tetap dibolehkan membeli jatah untuk sebelas orang dengan syarat bahwa mereka harus membawa saudara mereka itu jika mereka datang lagi ke Mesir untuk membeli bahan makanan sebagai bukti bahwa mereka tidak membuat-buat alasan dusta untuk mendapatkan tambahan jatah makanan.
Jika pada kedatangan berikutnya mereka tidak membawa saudara mereka itu, maka mereka tidak akan mendapatkan lagi jatah makanan sebagai hukuman karena mereka telah berdusta.
diringkas dari http://www.tafheem.net/
وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ “Dan tatkala Yusuf menyiapkan untuk me-reka bahan makanannya”, maksudnya dia menakar jumlah makanan bagi mereka seperti yang dia lakukan untuk orang lain. Termasuk dari kebijakannya, tidak memberi takaran makanan bagi setiap orang melebihi beban yang diangkut seekor unta. Sebelumnya, dia telah menanyakan tentang kondisi mereka. Maka, mereka itu (saudara-saudaranya) memberitahukan kepadanya bahwa mereka memiliki seorang saudara lagi bersama ayahnya, yaitu Bunyamin. Maka dia berkata, قَالَ ائْتُونِي بِأَخٍ لَكُمْ مِنْ أَبِيكُمْ “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin)”, lalu dia membujuk mereka untuk membawanya. Dia berkata, أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ “tidak-kah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan, dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu”, dalam masalah perjamuan tamu dan pemuliaan baginya. Dan faedah yang dapat diambil ayat ini adalah: Disyariatkannya menyambut tamu, dan penyambutan itu termasuk kebiasaan para rasul dan cara menghormati tamu. Hal ini berdasarkan perkataan Yusuf kepada para saudaranya, أَلَا تَرَوْنَ أَنِّي أُوفِي الْكَيْلَ وَأَنَا خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ “Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan sukatan, dan aku adalah sebaik-baik penerima tamu?” (Yusuf: 59).
Dan ketika dia (nabi yusuf ) menyiapkan bahan makanan bagi saudara-saudaranya untuk mereka bawa pulang, dia berkata kepada mereka, bila kalian datang kembali ke mesir, bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (bunyamin) agar aku bisa memberimu jatah bahan makanan lebih banyak lagi. Tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran, bahkan melebihkannya untuk kalian, dan di samping itu, aku adalah seorang penerima tamu yang terbaik dengan menjamu kalian secara sempurna’sebelum saudara-saudaranya kembali ke palestina, nabi yusuf mengingatkan mereka, maka jika kamu tidak membawanya kepadaku pada saat kedatangan kalian nanti, maka kalian tidak akan mendapat jatah gandum lagi dariku, dan jangan pula kamu mendekatiku lagi sesudah itu!.
Yusuf Ayat 59 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 59, Makna Yusuf Ayat 59, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 59, Yusuf Ayat 59 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 59
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)