{11} Hud / هود | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الرعد / Ar-Ra’d {13} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yusuf يوسف (Nabi Yusuf) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 12 Tafsir ayat Ke 67.
وَقَالَ يَا بَنِيَّ لَا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ ۖ وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ ۖ إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ ﴿٦٧﴾
wa qāla yā baniyya lā tadkhulụ mim bābiw wāḥidiw wadkhulụ min abwābim mutafarriqah, wa mā ugnī ‘angkum minallāhi min syaī`, inil-ḥukmu illā lillāh, ‘alaihi tawakkaltu wa ‘alaihi falyatawakkalil-mutawakkilụn
QS. Yusuf [12] : 67
Dan dia (Yakub) berkata, “Wahai anak-anakku! Janganlah kamu masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berbeda; namun demikian aku tidak dapat mempertahankan kamu sedikit pun dari (takdir) Allah. Keputusan itu hanyalah bagi Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya pula bertawakallah orang-orang yang bertawakal.”
Ayah mereka berkata kepada mereka, “Hai anak-anakku, jika kalian memasuki negeri Mesir, janganlah kalian masuk dari satu pintu, tetapi masuklah dari pintu-pintu yang berbeda-beda, agar penyakit Ain (sihir mata) tidak menimpa kalian. Meskipun aku berpesan demikian kepada kalian, aku tidak dapat menghalangi dari kalian sesuatu yang telah Allah tetapkan atas kalian. Keputusan itu hanyalah hak Allah semata, pada Nya-lah aku bersandar dan menaruh kepercayaan, dan hanya kepada-Nya sajalah orang-orang yang beriman bersandar.”
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang Nabi Ya’qub a.s., bahwa dia memerintahkan kepada anak-anaknya ketika melepas keberangkatan mereka bersama Bunyamin menuju negeri Mesir, bahwa janganlah mereka masuk dari satu pintu gerbang semuanya, tetapi hendaklah masuk dari berbagai pintu gerbang yang berlainan.
Menurut Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka’b, Mujahid, Ad-Dahhak, Qatadah, As-Saddi, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang, hal itu untuk menghindari ‘ain (kesialan). Demikian itu karena mereka adalah orang-orang yang berpenampilan bagus dan mempunyai rupa yang tampan-tampan serta kelihatan berwibawa. Maka Ya’qub a.s. merasa khawatir bila mereka tertimpa ‘ain disebabkan pandangan mata orang-orang. Karena sesungguhnya ‘ain itu adalah benar, ia dapat menurunkan pengendara kuda dari kudanya.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibrahim An-Nakha’i sehubungan dengan firman-Nya:
…dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lainan.
Ya’qub merasa yakin bahwa Yusuf pasti akan menjumpai salah seorang dari saudara-saudaranya di antara pintu-pintu gerbang itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…namun demikian, aku tiada dapat melepaskan kalian barang sedikit pun dari (takdir) Allah.
Yakni sesungguhnya tindakan hati-hati ini tidak dapat menolak takdir dan keputusan Allah, karena sesungguhnya apabila Allah menghendaki sesuatu, maka kehendak-Nya itu tidak dapat dicegah, tidak dapat pula ditolak.
#Catatan :
Nabi Ya’qub begitu menghawatirkan perjalanan anak-anaknya ke Mesir karena Benjamin, anak bungsunya ikut bersama mereka karena beliau mengingat apa yang telah terjadi pada Yusuf. Kendati beliau adalah seorang yang bertawakkal kepada Allah dan bersabar dalam menghadapi ketetapan Allah, sebagai manusia biasa beliau tetap menyarankan agar anak-anak beliau selalu waspada. Beliau menyuruh anak-anaknya untuk memasuki kota secara terpisah dari gerbang yang berbeda karena beliau khawatir jika anak-anaknya masuk ke kota berombongan, mereka akan ditangkap karena dikira sebagai rombongan yang akan membuat kekacauan.
diringkas dari http://www.tafheem.net/
Kemudian ketika Ya’qub melepaskan Bunyamin ber-sama mereka, beliau berpesan kepada mereka, jika akan memasuki negeri Mesir hendaknya mereka tidak memasukinya مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ “dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlain-lainan”, hal tersebut karena beliau mengkhawa-tirkan adanya (seseorang yang mengidap penyakit) ‘ain (hasad), lantaran jumlah mereka banyak dan penampilan mereka yang meng-undang perhatian, karena mereka merupakan putra-putra milik se-orang lelaki saja. Inilah sebab (keluarnya wasiat tersebut). (وَ) “Dan”, apabila tidak demikian وَمَا أُغْنِي عَنْكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ “aku tiada dapat melepaskan kamu barang sedikit pun dari (takdir) Allah”, sedikit pun. Apa saja yang telah ditakdirkan pasti akan terjadi إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ “keputusan menetap-kan (sesuatu) hanyalah hak Allah”, keputusan itu adalah keputusan-Nya dan perintah itu adalah perintahNya. Apa saja yang telah di-putuskan dan ditetapkan pasti akan terjadi عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ “kepadaNya-lah aku bertawakal”, aku bergantung kepada Allah, tidak bertumpu pada faktor sebab pesanku kepada kalian وَعَلَيْهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ “dan hendaklah kepadaNya saja orang-orang yang bertawakal berserah diri”, karena dengan tawakal, sasaran-sasaran yang baik akan terwujud, dan kejadian-kejadian yang menakutkan akan menyingkir. Dan pelajaran yang dapat diambil dari ayat ini adalah: Menggunakan faktor penyebab yang dapat menangkal pe-ngaruh buruk al-‘ain (penyakit pandangan mata yang hasad) atau kejelekan lainnya atau yang dapat menyelesaikan masalah itu sete-lah terjadi bukanlah perbuatan yang terlarang, bahkan hukumnya jaiz (boleh). Meskipun sesuatu itu tidaklah terjadi melainkan karena ketetapan dan takdir Allah. Hanya saja, usaha-usaha tersebut juga masuk dalam ketetapan dan takdir Allah, ini berdasarkan perintah Ya’qub di mana beliau berkata, وَقَالَ يَا بَنِيَّ لَا تَدْخُلُوا مِنْ بَابٍ وَاحِدٍ وَادْخُلُوا مِنْ أَبْوَابٍ مُتَفَرِّقَةٍ “Hai anak-anakku, janganlah kamu (bersama-sama) masuk dari satu pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan.” (Yusuf: 67).
Ketika tiba saat bagi anak-anak nabi yakub bersama bunyamin berangkat ke mesir, timbul firasat di hati nabi yakub tentang kesulitan yang akan mereka hadapi. Dan dia (nabi yakub) berkata kepada mereka, wahai anak-anakku! begitu sampai di mesir, janganlah kamu masuk bersama-sama dari satu pintu gerbang saja, dan masuklah secara berpencar dari pintu-pintu gerbang yang berbeda. Namun, meski aku menyuruh kalian berbuat demikian untuk menghindari kemungkinan buruk yang akan terjadi, aku tidak dapat mempertahankan kamu sedikit pun dari ketentuan dan takdir Allah. Keputusan itu hanyalah hak dan wewenang Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dengan berserah diri secara penuh, dan hanya kepada-Nya pula bertawakAllah orang-orang yang bertawakal. Petunjuk yang diberikan nabi yakub dilaksanakan dengan baik oleh anak-anaknya. Dan ketika mereka masuk ke negeri mesir sesuai dengan perintah ayah mereka, maka sesungguhnya masuk mesir dengan cara berpencar tidak dapat menolak sedikit pun keputusan dan takdir Allah. Itu semua hanya suatu keinginan pada diri yakub yang telah ditetapkannya sendiri. Hal itu menunjukkan betapa dia mengharapkan keselamatan bagi anak-anaknya dalam menempuh perjalanan jauh itu. Dan sesungguhnya dia (nabi yakub) mempunyai pengetahuan tentang itu karena kami telah mengajarkan banyak hal kepadanya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukan nabi yakub adalah hal yang benar.
Yusuf Ayat 67 Arab-Latin, Terjemah Arti Yusuf Ayat 67, Makna Yusuf Ayat 67, Terjemahan Tafsir Yusuf Ayat 67, Yusuf Ayat 67 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yusuf Ayat 67
Tafsir Surat Yusuf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)